Breaking News

Tragis! AKP Ulil yang Berencana Menikah di 2025 Tewas Ditembak Rekannya

Daniel Fery Mangin Paman dari AKP Ulil 

D'On, Makassar -
Tragedi memilukan menimpa AKP Ryanto Ulil Anshar (34), Kasat Reskrim Polres Solok Selatan. Polisi muda yang dikenal cerdas dan berdedikasi ini meregang nyawa setelah ditembak oleh rekan satu institusinya, Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar (57). Peristiwa yang mengejutkan ini tidak hanya menyisakan luka mendalam bagi institusi Polri, tetapi juga memupuskan impian masa depan Ulil yang penuh harapan.

Ulil, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2012, memiliki rencana besar pada tahun 2025. Ia tidak hanya akan meraih kenaikan pangkat menjadi Komisaris Polisi (Kompol), tetapi juga telah merancang pernikahannya dengan sang kekasih, seorang Polwan yang bertugas di bagian Intelkam.

Rencana Pernikahan yang Tinggal Kenangan

Keluarga besar Ulil di Makassar telah mengetahui rencana pernikahan tersebut. Bahkan, calon istrinya sudah diperkenalkan kepada sebagian keluarga.

“Pacarnya Polwan yang bertugas di Intel. Mereka sudah serius dan sempat dikenalkan pada keluarga. Rencana mereka menikah tahun depan, bersamaan dengan kenaikan pangkat Ulil menjadi Kompol,” ujar Daniel Fery Mangin, paman mendiang Ulil, saat ditemui di rumah duka, Jumat malam (22/11).

Menurut Daniel, keponakannya itu adalah sosok pekerja keras yang penuh perhatian pada keluarga. Ia sering berbicara tentang masa depannya, termasuk bagaimana ia ingin membangun rumah tangga yang harmonis.

Namun, semua harapan itu hancur dalam sekejap. Takdir berkata lain. Ulil yang baru saja memulai puncak kariernya harus mengakhiri hidup dengan tragis, ditembak oleh rekan satu institusinya sendiri.

Kronologi Peristiwa Tragis

Meski detail kejadian belum sepenuhnya terungkap, insiden penembakan ini telah memicu duka dan kemarahan. AKP Dadang Iskandar, pelaku penembakan, diduga terlibat konflik pribadi dengan Ulil. Namun, penyelidikan masih terus berjalan untuk mengungkap motif di balik aksi brutal tersebut.

“Kami berharap keadilan ditegakkan. Pelaku harus mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya,” tegas Daniel, penuh harap.

Duka Mendalam bagi Keluarga dan Institusi Polri

Keluarga Ulil tidak hanya berduka atas kehilangan tersebut, tetapi juga merasakan ketidakadilan karena cara kematian yang dialami begitu tidak wajar. Mereka menggantungkan harapan pada institusi Polri untuk mengusut tuntas kasus ini.

Ulil, yang dikenal sebagai sosok disiplin dan berintegritas, selama ini menjalani tugasnya tanpa cela. Kepergiannya meninggalkan luka yang dalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi kekasih yang harus merelakan impian hidup bersama yang tak pernah terwujud.

“Ulil adalah sosok yang bertanggung jawab dan memiliki masa depan cerah. Tidak ada yang menyangka, perjalanan hidupnya akan berakhir seperti ini,” kata Daniel dengan suara bergetar.

Risiko dan Konsekuensi Profesi

Sebagai anggota kepolisian, Ulil selalu memahami risiko yang melekat pada tugasnya. Namun, keluarga tidak pernah membayangkan ancaman tersebut justru datang dari orang dalam institusi yang seharusnya saling mendukung.

“Manusia hanya bisa merencanakan, tetapi Tuhan yang menentukan. Kami hanya berharap Ulil mendapatkan keadilan yang layak,” tutup Daniel.

Kematian tragis AKP Ulil tidak hanya menjadi peringatan bagi institusi Polri untuk memperbaiki internalnya, tetapi juga sebuah kehilangan besar atas seorang perwira muda yang memiliki masa depan gemilang.

(Mond)

#PolisiTembakPolisi #Peristiwa #AKPUlil #Polri