3 Perkara yang Mendatangkan Keburukan Menurut Perspektif Islam
Ilustrasi
Dirgantaraonline - Dalam Islam, terdapat sejumlah perkara yang dianggap sebagai penyebab keburukan bagi individu maupun masyarakat. Islam, sebagai agama yang komprehensif, memberikan panduan yang jelas agar umat manusia dapat menghindari perilaku yang mendatangkan keburukan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga perkara yang mendatangkan keburukan menurut perspektif Islam secara rinci dan mendalam, disertai dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadis.
1. Kesombongan (Kibr)
Kesombongan adalah salah satu sifat tercela yang dikecam keras dalam Islam. Sifat ini menjadikan seseorang merasa lebih tinggi dari orang lain, sehingga memandang rendah mereka. Kesombongan bukan hanya merugikan hubungan antarmanusia, tetapi juga membuat seseorang jauh dari rahmat Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"إِنَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُسۡتَكۡبِرِينَ"
"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong."
(QS. An-Nahl: 23)
Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya ada sebesar zarrah dari kesombongan."
(HR. Muslim)
Kesombongan membawa keburukan karena ia menutup pintu hati dari kebenaran. Bahkan, Iblis dilaknat oleh Allah karena kesombongannya ketika menolak sujud kepada Nabi Adam. Oleh karena itu, umat Islam diperintahkan untuk selalu bersikap rendah hati dan tawadhu’.
2. Hasad (Iri Hati dan Dengki)
Hasad adalah perasaan tidak senang atas nikmat yang diberikan Allah kepada orang lain, bahkan kadang disertai keinginan agar nikmat tersebut hilang. Sifat ini adalah penyakit hati yang sangat berbahaya, baik bagi individu maupun masyarakat.
Allah berfirman:
"وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ"
"Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."
(QS. Al-Falaq: 5)
Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Hasad itu memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar."
(HR. Abu Dawud)
Hasad mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan buruk seperti fitnah, pengkhianatan, bahkan pembunuhan. Salah satu kisah yang menunjukkan dampak buruk hasad adalah pembunuhan pertama di muka bumi, yaitu ketika Qabil membunuh Habil karena iri hati.
3. Riya’ (Pamer Amal)
Riya’ adalah melakukan ibadah atau amal kebajikan untuk dilihat dan dipuji oleh orang lain, bukan semata-mata karena Allah. Perbuatan ini dianggap sebagai syirik kecil karena pelakunya mengharapkan penghargaan dari manusia, bukan dari Allah.
Allah berfirman:
"فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ"
"Maka celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat riya’."
(QS. Al-Ma’un: 4-6)
Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil." Para sahabat bertanya, "Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Riya’."
(HR. Ahmad)
Riya’ adalah salah satu perkara yang membatalkan amal. Sebab itu, setiap Muslim diajarkan untuk meluruskan niat hanya untuk Allah dan menjauhkan diri dari keinginan mencari pujian manusia.
Ketiga perkara ini—kesombongan, hasad, dan riya’—adalah penyakit hati yang mendatangkan keburukan besar bagi individu maupun masyarakat. Islam memberikan peringatan tegas terhadap sifat-sifat ini karena dampaknya yang merusak tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Oleh karena itu, umat Islam harus senantiasa introspeksi diri, memperbaiki hati, dan berdoa agar terhindar dari sifat-sifat tercela ini.
Sebagaimana doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ:
"اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ النِّفَاقِ وَعَمَلِي مِنَ الرِّيَاءِ وَلِسَانِي مِنَ الْكَذِبِ وَعَيْنِي مِنَ الْخِيَانَةِ"
"Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari kemunafikan, amalanku dari riya’, lisanku dari kebohongan, dan mataku dari pengkhianatan."
Dengan menjauhkan diri dari perkara-perkara ini, semoga kita menjadi hamba yang dicintai Allah dan mendapatkan keselamatan di dunia serta akhirat.
(Rini)
#Islami #Religi