Breaking News

4 Ragam Bisikan Setan: Ujian yang Harus Diwaspadai Manusia

Ilustrasi 

Dirgantaraonline -
Setan adalah musuh abadi umat manusia, seperti yang ditegaskan oleh Al-Qur’an. Ia tidak pernah lelah menyesatkan, menggunakan bisikan-bisikannya untuk menggoda manusia menjauh dari jalan kebenaran. Lewat tipu daya yang halus, setan menyusup ke dalam hati, memanfaatkan kelemahan manusia, baik melalui keraguan, angan-angan kosong, godaan hawa nafsu, hingga ketakutan yang tak beralasan.

Artikel ini mengupas empat jenis bisikan setan yang seringkali menjebak manusia tanpa disadari, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber Islam klasik dan tafsir ulama. Pemahaman ini penting agar kita lebih waspada dan mampu menghadapi tipu daya tersebut dengan iman yang teguh.

1. Bisikan untuk Memecah Belah

Persatuan umat adalah kekuatan, dan setan menyadari hal ini. Oleh sebab itu, ia bekerja keras menanamkan kebencian, iri hati, dan kedengkian di antara manusia. Melalui berbagai cara, ia menciptakan perpecahan dan permusuhan, baik dalam skala kecil seperti hubungan antarindividu maupun skala besar seperti konflik antar kelompok atau bangsa.

Al-Qur’an dengan tegas mengingatkan kita akan bahaya ini dalam Surat Al-Ma’idah ayat 91:

“Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) sholat. Maka tidakkah kamu mau berhenti?”

Tafsir Abu Ja’far At-Thabari menjelaskan bahwa setan menggunakan minuman keras dan judi sebagai alat untuk menanamkan rasa benci dan dendam. Pada awalnya, hal-hal tersebut mungkin tampak menyenangkan, tetapi efeknya adalah kehancuran hubungan antar manusia. Akibatnya, umat yang sebelumnya disatukan oleh iman dan ukhuwah Islamiyah menjadi tercerai-berai.

Lebih jauh, aktivitas seperti ini juga menjauhkan manusia dari ibadah, seperti dzikir dan sholat, yang seharusnya menjadi pengingat akan tujuan hidup yang lebih besar. Oleh karena itu, menjauhi aktivitas yang dapat menjadi pintu masuk bagi bisikan setan adalah langkah awal untuk menjaga persatuan dan kebersamaan.

2. Bisikan yang Membuat Terlena dalam Angan-angan Kosong

Setan memiliki cara yang halus namun mematikan untuk menyesatkan manusia, yaitu dengan membisikkan angan-angan kosong yang menjauhkan mereka dari kenyataan. Ia menanamkan khayalan indah tentang masa depan yang sering kali tidak realistis, hingga manusia terlarut dalam dunia mimpi dan melupakan kewajiban utamanya.

Al-Qur’an menyebutkan dalam Surat An-Nisa ayat 119:

"Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, membangkitkan angan-angan kosong mereka."

Menurut tafsir Abu Hasan al-Mawardi, angan-angan kosong ini sering kali membuat manusia terlalu mencintai dunia dan melupakan akhirat. Manusia menjadi sibuk mengejar sesuatu yang bersifat sementara, seperti harta dan kedudukan, sementara amalan untuk bekal akhirat mereka abaikan.

Hal ini menjadi bentuk penipuan terbesar setan, sebab dengan cara ini ia menggiring manusia kepada kelalaian yang mereka sadari terlalu terlambat. Solusinya adalah dengan menjaga hati tetap sadar akan hakikat kehidupan, yaitu sebagai tempat persiapan untuk akhirat, dan senantiasa fokus pada kewajiban yang nyata.

3. Bisikan untuk Berbuat Jahat

Bisikan setan tidak selalu halus; terkadang ia langsung mendorong manusia untuk melakukan perbuatan keji dan mungkar. Dalam Surat An-Nur ayat 21, Allah mengingatkan bahaya mengikuti langkah-langkah setan:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan! Siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh (manusia mengerjakan perbuatan) yang keji dan mungkar.”

Tafsir Syekh Nawawi al-Bantani dalam Marah Labid menjelaskan bahwa mengikuti bisikan setan berarti mematuhi ajakan untuk melakukan kemungkaran, seperti kebohongan, fitnah, atau tindakan keji lainnya. Tindakan ini tidak hanya merusak hubungan manusia dengan sesama, tetapi juga merusak hubungan mereka dengan Allah.

Setan sangat pandai membungkus kemungkaran dengan alasan yang terlihat masuk akal. Contohnya, berbohong dianggap sebagai upaya untuk melindungi diri, padahal efeknya jauh lebih buruk daripada kebenaran yang menyakitkan. Kesadaran dan keteguhan hati untuk selalu berjalan di jalan kebenaran adalah kunci untuk menghindari jebakan ini.

4. Bisikan yang Menimbulkan Ketakutan Akan Kemiskinan

Ketakutan adalah alat setan yang sangat efektif. Salah satu bentuknya adalah ketakutan akan kemiskinan, yang menyebabkan manusia enggan untuk bersedekah, berinfaq, atau mengeluarkan zakat. Setan menggambarkan sedekah sebagai ancaman terhadap kestabilan finansial, padahal Allah menjanjikan balasan berlipat ganda bagi mereka yang memberi dengan ikhlas.

Hal ini dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 268:

“Setan menjanjikan kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.”

Menurut tafsir Syekh Ahmad bin Musthofa al-Maraghi, bisikan ini sangat halus dan sering kali masuk akal di pikiran manusia. Ketika seseorang hendak bersedekah, setan akan membisikkan berbagai alasan seperti kebutuhan masa depan atau ketidakpastian ekonomi. Namun, ini adalah bentuk tipu daya untuk menjauhkan manusia dari keberkahan Allah.

Sebagai penangkal, seseorang harus yakin bahwa harta yang diberikan di jalan Allah tidak akan berkurang, melainkan akan mendatangkan keberkahan yang lebih besar, baik di dunia maupun akhirat.

Bisikan setan datang dalam berbagai bentuk, tetapi tujuannya selalu sama: menjauhkan manusia dari kebenaran dan kebaikan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang tipu daya ini, kita dapat lebih waspada dan berusaha untuk melawan setiap godaannya dengan keimanan yang kuat.

Allah telah memberikan panduan melalui Al-Qur’an dan sunnah Rasul-Nya untuk melawan setan. Maka, tugas kita adalah menjadikan keduanya sebagai pedoman hidup agar selamat dari tipu daya setan dan tetap berada di jalan yang diridhai-Nya. Wallahu a’lam.

(Rini)

#BisikanSetan #Religi #Islami