7 Kewajiban Anak Laki-laki kepada Ibu Setelah Menikah
Ilustrasi
Dirgantaraonline - Setelah menikah, seorang anak laki-laki dihadapkan pada tanggung jawab baru: menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya. Namun, dalam Islam, kewajiban kepada ibu sebagai orang yang telah melahirkan dan membesarkan tidak boleh diabaikan. Islam menempatkan ibu pada posisi yang sangat mulia, bahkan setelah seorang anak membangun keluarganya sendiri. Berikut adalah tujuh kewajiban anak laki-laki kepada ibu setelah menikah yang harus senantiasa dijaga:
1. Tetap Berbakti kepada Ibu
Berbakti kepada ibu adalah kewajiban yang tidak terputus meskipun seorang anak laki-laki telah menikah. Allah SWT memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada orang tua, terutama ibu yang telah menghadapi kesulitan saat hamil, melahirkan, dan membesarkan anak.
Dalil Al-Qur'an:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
(QS. Luqman: 14)
Seorang anak laki-laki tidak boleh melupakan jasa ibunya, bahkan setelah ia memiliki keluarga sendiri. Tetap meluangkan waktu untuk ibu, membantu kebutuhannya, dan menjaga perasaannya adalah bagian dari bentuk bakti yang harus dilakukan.
2. Memastikan Kesejahteraan Ibu
Setelah menikah, seorang anak laki-laki tetap bertanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan ibunya, baik secara finansial maupun emosional. Islam mengajarkan bahwa seorang ibu memiliki hak untuk mendapatkan perhatian dari anak-anaknya. Jika seorang ibu membutuhkan bantuan finansial, anak laki-laki wajib memprioritaskannya sesuai kemampuannya.
Dalil Hadis:
“Sesungguhnya surga berada di bawah telapak kaki ibu.”
(HR. Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)
Hadis ini menegaskan pentingnya memuliakan ibu sebagai jalan menuju ridha Allah dan surga-Nya. Menafkahi ibu adalah salah satu bentuk penghormatan yang nyata.
3. Mendahulukan Ridha Ibu Tanpa Mengabaikan Istri
Setelah menikah, sering muncul dilema antara ibu dan istri. Namun, Islam mengajarkan keseimbangan. Seorang anak laki-laki tetap harus mendahulukan ridha ibunya, namun ia juga wajib bersikap adil dan bijak terhadap istrinya.
Dalil Al-Qur'an:
“Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula...”
(QS. Al-Ahqaf: 15)
Ridha ibu adalah ridha Allah. Namun, seorang anak harus menjelaskan kepada istri pentingnya menjaga hubungan baik dengan ibu, sehingga keduanya dapat hidup harmonis.
4. Menjaga Komunikasi yang Baik
Kesibukan setelah menikah seringkali membuat anak jarang berkomunikasi dengan orang tua, terutama ibu. Namun, menjaga komunikasi adalah kewajiban. Luangkan waktu untuk menelepon, mengunjungi, atau sekadar bertanya kabar.
Dalil Hadis:
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahim.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan menjaga komunikasi, seorang anak tidak hanya menunjukkan kasih sayangnya, tetapi juga mendapatkan berkah berupa rezeki dan umur yang panjang.
5. Melibatkan Ibu dalam Doa
Doa seorang anak untuk ibunya adalah bentuk kasih sayang yang abadi. Meskipun sibuk dengan keluarga, seorang anak laki-laki harus selalu mendoakan kebaikan untuk ibunya, baik di dunia maupun akhirat.
Dalil Al-Qur'an:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’”
(QS. Al-Isra’: 24)
Doa adalah salah satu cara terbaik untuk membalas jasa ibu yang tak ternilai.
6. Membantu Ibu dalam Aktivitas Sehari-hari
Jika ibu sudah tua atau membutuhkan bantuan, anak laki-laki wajib mendampinginya. Membantu ibu dengan pekerjaan rumah, mengurus kebutuhan medis, atau sekadar menjadi pendamping adalah bentuk bakti yang tidak ternilai.
Dalil Hadis:
“Seorang anak tidak akan mampu membalas kebaikan orang tuanya, kecuali jika ia mendapati orang tuanya sebagai budak, lalu membebaskannya.”
(HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa pengorbanan ibu tak bisa sepenuhnya dibalas, tetapi membantu ibu dalam kesehariannya adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur.
7. Menjaga Nama Baik Ibu
Seorang anak laki-laki bertanggung jawab menjaga nama baik ibunya, baik dalam ucapan maupun tindakan. Jangan pernah berkata kasar atau menyakiti perasaan ibu. Sebaliknya, selalu hormati dan jaga nama baik ibu di hadapan keluarga maupun masyarakat.
Dalil Al-Qur'an:
“Maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.”
(QS. Al-Isra’: 23)
Menghormati ibu dalam setiap aspek kehidupan menunjukkan kedewasaan dan rasa tanggung jawab seorang anak laki-laki.
Menikah bukan berarti seorang anak laki-laki melupakan ibunya. Islam mengajarkan keseimbangan antara memenuhi hak istri dan tetap berbakti kepada ibu. Dengan menjaga tujuh kewajiban ini, seorang anak tidak hanya meraih ridha ibunya, tetapi juga ridha Allah SWT. Ingatlah bahwa kasih ibu adalah anugerah yang tidak dapat tergantikan, sehingga berbakti kepadanya adalah investasi akhirat yang tidak ternilai harganya.
(Mond)
#Islami #Religi