Drama Pelarian dari Lapas Kayuagung: Aksi Nekat Lima Tahanan dan Operasi Besar-besaran Penangkapan
Ilustrasi
D'On, Ogan Komering Ilir - Kejadian tak terduga mengguncang Lapas Kelas IIB Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pada dini hari Sabtu, 21 Desember 2024. Lima tahanan yang didakwa dalam kasus pencurian membuat aksi nekat yang mengguncang keheningan malam: mereka melarikan diri dari penjara yang seharusnya menjadi tempat dengan tingkat keamanan tinggi.
Upaya Kabur yang Dramatis
Kelima tahanan tersebut berhasil keluar dari area penjara dengan cara yang penuh risiko. Dengan hanya bermodalkan keberanian dan mungkin keputusasaan, mereka memanjat tembok pembatas Lapas yang tingginya mencapai belasan meter. Aksi tersebut bukan hanya berbahaya, tetapi juga memerlukan perhitungan matang mengingat tinggi tembok yang menjadi rintangan utama.
Namun, keberuntungan tidak sepenuhnya berpihak pada mereka. Dua dari lima tahanan mengalami nasib buruk ketika mereka terjatuh dari ketinggian. Cedera yang mereka alami membuat mereka tak berdaya, sehingga petugas Lapas dengan mudah menangkap mereka kembali. Sementara itu, tiga tahanan lainnya berhasil melarikan diri ke arah hutan dan perkebunan kelapa sawit yang berada di sekitar lokasi.
Pencarian yang Melibatkan Aparat Gabungan
Insiden ini memicu respons cepat dari pihak Lapas Kelas IIB Kayuagung. Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Kasi Binadik dan Giatja), M. Yusup, segera membentuk tim gabungan yang melibatkan aparat dari TNI dan Polri untuk mengejar para tahanan yang masih buron.
“Kami berharap ketiga tahanan tersebut segera ditemukan dan kembali ke Lapas,” ungkap Yusup pada Minggu, 22 Desember 2024. Ia menambahkan bahwa operasi pencarian ini tidak hanya menjadi prioritas pihaknya, tetapi juga menjadi perhatian serius untuk memastikan keamanan di wilayah sekitar tetap terjaga.
Ancaman bagi Warga Sekitar
Kaburnya tahanan-tahanan ini jelas menciptakan keresahan di tengah masyarakat. Meski identitas mereka belum diungkapkan demi kelancaran operasi pencarian, diketahui ketiga tahanan yang masih dalam pelarian tersebut baru saja dipindahkan dari Polres OKI. Ini memunculkan dugaan bahwa mereka mungkin sudah memiliki rencana melarikan diri sejak awal.
Yusup juga mengimbau warga sekitar untuk tetap waspada. “Jika ada aktivitas mencurigakan di lingkungan masing-masing, segera laporkan ke pihak berwajib. Kerja sama masyarakat sangat penting dalam situasi seperti ini,” tegasnya.
Evaluasi dan Peningkatan Pengamanan
Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi sistem keamanan Lapas Kelas IIB Kayuagung. Meski langkah-langkah pencegahan insiden serupa tengah dirancang, kejadian ini memunculkan pertanyaan besar: bagaimana tahanan-tahanan tersebut bisa memiliki kesempatan untuk melarikan diri?
“Keamanan akan ditingkatkan, termasuk memperketat pengawasan dan menambah infrastruktur yang lebih sulit ditembus,” ujar Yusup.
Aksi pelarian ini tak hanya menyoroti celah dalam sistem pengamanan, tetapi juga menunjukkan keberanian nekat tahanan yang merasa tak ada lagi yang bisa mereka rugikan. Kini, masyarakat menantikan bagaimana tim gabungan dapat memulihkan situasi dengan menangkap kembali tiga tahanan yang masih buron.
Apakah mereka akan tertangkap dalam waktu dekat, atau justru berhasil menyusup lebih jauh ke dalam area hutan dan perkebunan? Hanya waktu yang akan menjawab. Bagi warga Kayuagung, ini menjadi pengingat untuk selalu waspada terhadap ancaman yang datang dari berbagai arah.
(Mond)
#Peristiwa #TahananKabur