Breaking News

Dramatisasi Kejahatan di Padang: Lima Pelaku Curas Nyamar Jadi Polisi Berhasil Dibekuk, Driver Ojol Jadi Sasaran Brutal

Ilustrasi 

D'On, Padang, Sumatera Barat –
Kota Padang kembali diguncang aksi kejahatan yang mengerikan. Lima orang pelaku pencurian dengan kekerasan (curas), termasuk seorang perempuan, berhasil diringkus oleh aparat kepolisian setelah melancarkan aksi brutal terhadap seorang driver ojek online (ojol). Korban, Muhammad Syakbiratul alias Ratul (22), menjadi sasaran empuk dalam skenario jahat para pelaku yang menyamar sebagai aparat penegak hukum.

Peristiwa tragis ini terjadi pada dini hari Selasa, 17 Desember 2024, di Simpang Lubuk Begalung, Kota Padang. Malam yang semestinya tenang berubah menjadi mimpi buruk bagi Ratul, yang tengah menjalani aktivitasnya mencari nafkah sebagai pengemudi ojol.

Modus Licik: Menyamar Jadi Polisi

Menurut Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra, kelima pelaku memanfaatkan taktik licik dengan berpura-pura menjadi polisi. Mereka tak segan-segan menenteng senjata, yang belakangan diketahui adalah airsoft gun jenis Glock, untuk menakut-nakuti korbannya.

"Para pelaku menggunakan dua unit airsoft gun yang kami sita saat penangkapan. Mereka berlagak membubarkan tawuran sambil mengeluarkan pistol," ujar Dedy, Rabu, 18 Desember 2024.

Para pelaku tak hanya sekadar menyamar. Mereka juga menuduh Ratul terlibat dalam sebuah tawuran untuk memuluskan aksinya. Dalam keadaan terpojok, Ratul dipepet hingga akhirnya ditembak di bagian lengan. Akibatnya, ia terjatuh dari sepeda motornya, memberikan celah kepada para pelaku untuk merampas barang berharganya.

Korban Terjatuh dan Menderita Luka

Ratul, yang tak menduga akan menjadi korban kejahatan brutal ini, terkapar di jalan dengan luka di lengannya. "Tindakan ini tidak hanya mencederai fisik korban, tetapi juga melukai martabat dan rasa aman masyarakat," tambah Dedy.

Penangkapan dan Penyelidikan Intensif

Dalam hitungan jam, polisi berhasil melacak dan menangkap para pelaku. Penyelidikan sementara mengungkap bahwa kelompok ini terdiri atas empat laki-laki dan seorang perempuan, yang identitasnya masih dirahasiakan demi kepentingan penyidikan. Polisi juga tengah mendalami peran masing-masing pelaku dalam aksi ini.

“Tujuan mereka jelas, yakni merampas barang berharga korban dengan dalih korban terlibat tawuran. Namun, kami masih mendalami sejauh mana keterlibatan masing-masing pelaku dalam kejadian ini,” ungkap Dedy.

Pesan untuk Masyarakat

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kerap beraktivitas di malam hari. Modus penyamaran sebagai aparat penegak hukum bukanlah hal baru, tetapi keberanian pelaku yang menggunakan senjata membuat masyarakat harus lebih waspada.

Aparat kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami kejadian serupa atau mencurigai adanya aktivitas kriminal dengan modus yang sama. “Kejahatan seperti ini tidak bisa ditoleransi, dan kami akan terus memburu pelaku-pelaku lainnya jika terbukti ada jaringan yang lebih besar,” tegas Dedy.

Meningkatkan Keamanan Kota

Kasus ini tidak hanya menjadi sorotan karena keberanian pelaku, tetapi juga mengundang pertanyaan besar mengenai tingkat keamanan di Kota Padang. Masyarakat berharap pihak kepolisian dapat meningkatkan patroli dan memberikan perlindungan yang lebih baik, terutama bagi para pekerja malam seperti driver ojol.

Kini, kelima pelaku menghadapi ancaman hukuman berat atas kejahatan yang mereka lakukan. Penangkapan mereka menjadi langkah awal dalam mengembalikan rasa aman di Kota Padang, namun trauma yang dirasakan oleh korban dan keluarganya mungkin membutuhkan waktu lama untuk pulih.

Dengan kasus ini, mari kita semua lebih berhati-hati dan waspada terhadap ancaman di sekitar kita. Jangan biarkan kejadian serupa merenggut keamanan dan ketenangan yang seharusnya kita miliki bersama.

(Mond)

#Kriminal #Padang #Curas #DriverOjol