Gus Miftah, PKL, dan Kontroversi: Tuntutan Pencopotan dari Utusan Khusus Presiden
D'On, Yogyakarta – Nama Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, ia bukan mendapat perhatian karena ceramah atau pesan damainya, melainkan karena sebuah insiden yang memicu kritik luas. Dalam sebuah acara salawatan di Magelang, Jawa Tengah, Gus Miftah disebut-sebut mengolok-olok seorang pedagang kaki lima (PKL), Sunhaji, yang berjualan es teh. Peristiwa yang terjadi pada Senin, 25 November 2024, itu kini berbuntut panjang, bahkan memicu desakan agar Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden, Prabowo Subianto, mencopot Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Olokan yang Berujung Kecaman
Insiden bermula ketika Gus Miftah bercanda di depan hadirin dengan menyebut Sunhaji—seorang pedagang es teh keliling di Yogyakarta—dengan kata-kata yang dianggap merendahkan. Meski pernyataan tersebut dilontarkan dalam suasana santai, banyak yang merasa ucapan itu tak pantas, terutama mengingat status Miftah sebagai tokoh agama sekaligus pejabat publik.
Pengamat sosial, Muhammad Kamba, menilai kejadian tersebut mencerminkan sikap yang tidak layak ditunjukkan oleh seseorang yang menyandang gelar habib dan menjabat sebagai pengasuh pondok pesantren. Kamba juga mengkritik penyelenggara acara yang ikut tertawa saat Miftah melontarkan olokan itu.
“Sebagai tokoh agama yang menjadi panutan, beliau seharusnya lebih berhati-hati dalam berbicara. Tindakan seperti ini tidak hanya mencederai harga diri pedagang, tetapi juga merusak citra ulama di mata masyarakat,” ujar Kamba.
Kamba bahkan mengaku sempat berbincang dengan pedagang keliling lain di kawasan Pos Besar Yogyakarta untuk memahami dampak psikologis insiden itu. Ia menggambarkan senyuman getir yang diberikan salah satu pedagang ketika ditanya soal perasaan Sunhaji. “Senyuman itu berbicara lebih dari seribu kata. Rasa sakit itu nyata,” katanya.
Permintaan Maaf yang Diterpa Gelombang Kritik
Setelah insiden itu viral di media sosial, Gus Miftah segera menyampaikan permintaan maaf melalui sebuah video yang dirilis pada Rabu, 4 Desember 2024. Dalam video tersebut, ia mengakui kesalahannya dan meminta maaf dengan penuh kerendahan hati
“Saya, Miftah Maulana Habiburrahman, dengan kerendahan hati meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa saja, namun kali ini saya sadar bahwa candaan tersebut telah melukai hati banyak orang, terutama saudara kita, pedagang es teh itu,” ujar Gus Miftah.
Ia juga berharap Sunhaji, yang menjadi subjek olokannya, dapat memaafkannya. Selain itu, Miftah mengakui bahwa tindakan tersebut telah menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Sebagai pribadi, saya meminta maaf karena telah menimbulkan keresahan di Tanah Air. Saya menyadari bahwa banyak yang mengecam perilaku saya, dan saya siap memperbaiki diri,” tambahnya.
Desakan untuk Prabowo
Namun, permintaan maaf tersebut tampaknya belum meredakan kritik. Desakan agar Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden terus mengemuka. Beberapa pihak menilai, tindakan Miftah menunjukkan sikap yang tidak mencerminkan nilai-nilai seorang pejabat publik.
“Miftah adalah representasi negara dalam tugasnya sebagai utusan khusus. Apa yang ia lakukan tidak hanya melukai pedagang tersebut, tetapi juga menurunkan kredibilitas posisi yang ia emban,” ujar Kamba.
Kamba menegaskan, pencopotan ini bukan sekadar hukuman, melainkan upaya untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi negara. “Kita harus menunjukkan bahwa tidak ada toleransi bagi tindakan yang merendahkan martabat rakyat kecil,” pungkasnya.
Pelajaran untuk Semua
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi tokoh publik dan pejabat negara untuk lebih bijaksana dalam bersikap dan berbicara. Sebagai tokoh yang memiliki pengaruh luas, Gus Miftah diharapkan dapat menjadikan momen ini sebagai pelajaran, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi masyarakat yang mengagumi dan menghormatinya.
Apakah permintaan maaf dan introspeksi Miftah cukup untuk menenangkan publik? Ataukah desakan pencopotannya akan terus bergulir hingga akhirnya mencapai meja Prabowo? Yang jelas, insiden ini telah menjadi pengingat bahwa setiap tindakan dan ucapan, sekecil apa pun, memiliki dampak yang jauh lebih besar dari yang terlihat.
(Mond)
#GusMiftah #Viral #Kontroversi #Prabowo