Breaking News

Harimau Sumatera di Pasaman: Kisah Unik yang Menggetarkan Perbatasan Kampung

Petugas BKSDA Sumbar bersama COP, pemerintah nagari, Kanit Intelkam Polsek Duo Koto, dan warga mencari jejak harimau Sumatera pada Minggu, 21 Desember 2024. Foto: Antara


D'On, Pasaman –
Sebuah insiden tak biasa mengguncang warga Sarosah, Jorong Aia Mancur, Nagari Cubadak Timur, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman. Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), salah satu satwa langka dan dilindungi, menampakkan diri dengan perilaku yang tak lazim. Tidak hanya mendekati manusia, harimau tersebut bahkan mengikuti sekelompok warga hingga batas kampung, seolah menyampaikan pesan tersembunyi dari kedalaman rimba Sumatera.

Pertemuan Tak Terduga di Kebun

Kisah ini bermula pada Sabtu sore, 21 Desember 2024. Angga (31), Rosa (30), dan bayi mereka yang masih berusia beberapa bulan sedang asyik beraktivitas di kebun keluarga. Dalam ketenangan sore itu, seekor harimau tiba-tiba muncul dari rerimbunan hutan, mendekati pondok mereka dengan langkah yang memancarkan aura misterius.

Panik namun tetap tenang, Angga segera menghubungi pamannya melalui telepon genggam. Mereka memilih berlindung di pondok kecil sambil berharap bantuan segera datang. Keberanian dan naluri bertahan hidup keluarga ini diuji oleh kehadiran makhluk besar yang menjadi simbol megah alam liar Sumatera.

Evakuasi di Bawah Bayang-Bayang Predator

Malam itu, sekitar pukul 19.00 WIB, pamannya, Ismail Lubis, bergegas ke lokasi bersama tiga warga lainnya. Dengan hanya bermodal penerangan seadanya, mereka menghadapi ketidakpastian di tengah gelapnya malam. Setibanya di kebun, Ismail mencoba mengintip keberadaan sang harimau dengan senter, dan benar saja, predator tersebut masih berada di sekitar lokasi.

Ketegangan memuncak saat evakuasi keluarga dilakukan. Puluhan warga datang untuk memastikan keselamatan keluarga itu. Dalam suasana yang penuh kehati-hatian, mereka bergerak menuju perkampungan. Namun, sesuatu yang tak biasa terjadi—sang harimau mengikuti langkah-langkah mereka hingga ke batas kampung. Setelah mencapai titik tersebut, hewan itu perlahan berbalik arah, menghilang kembali ke habitat alaminya.

Jejak di Tengah Hutan

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat segera bertindak. Pada Minggu, 22 Desember 2024, tim dari Resor Konservasi Wilayah I Panti, bersama organisasi Centre for Orangutan Protection (COP), Wali Nagari Cubadak Timur, Polsek Duo Koto, dan warga setempat, melakukan investigasi di lokasi kejadian.

Di bawah pengawasan Kepala Resor Ade Putra, mereka menyisir area untuk mencari tanda-tanda keberadaan harimau tersebut. Tim menemukan jejak kaki satwa di beberapa titik, namun harimau itu sendiri tidak terlihat meski sudah dilakukan pemantauan menggunakan drone. Upaya ini menunjukkan bahwa sang harimau masih bersembunyi, menjaga jaraknya dari manusia.

Pesan untuk Warga: Waspada dan Bersama-sama

Ade Putra mengimbau warga untuk tidak pergi ke kebun sendirian. “Lakukan aktivitas ke kebun minimal berdua atau lebih, dan pastikan waktunya antara pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB,” ujar Ade dalam pertemuan dengan warga setelah verifikasi lapangan. Pesan ini bertujuan untuk mengurangi risiko pertemuan dengan satwa liar, mengingat harimau sumatera adalah predator puncak yang pergerakannya sulit diprediksi.

Kisah yang Berulang

Kemunculan harimau ini bukan pertama kalinya terjadi di Nagari Cubadak Timur. Yelfi, Wali Nagari setempat, mengungkapkan bahwa empat bulan sebelumnya, harimau yang sama diduga muncul dan memangsa seekor anjing milik warga. Saat itu, BKSDA dan COP sudah memasang kamera jebak untuk memantau aktivitas harimau tersebut, namun tampaknya sang predator kembali hadir untuk mengingatkan keberadaannya.

Makna di Balik Perilaku Harimau

Harimau sumatera adalah spesies yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. Namun, perilaku harimau yang mendekati manusia dan mengikuti warga hingga batas kampung bukan hanya menunjukkan keberanian, tetapi juga sebuah tanda penting. Hal ini mungkin menjadi sinyal bahwa habitat alami mereka semakin terancam oleh aktivitas manusia.

Kemunculan harimau ini menyadarkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan manusia dan satwa liar. Kisah ini bukan sekadar peristiwa, melainkan panggilan untuk melindungi keindahan alam Sumatera sebelum segalanya terlambat.

(Mond)

#BKSDA #HarimauSumatera #Harimau