Breaking News

Hukum Bagi Orang yang Mengajak pada Kemaksiatan


Dirgantaraonline -
Mengajak kepada kebaikan adalah kewajiban seorang Muslim, sebagaimana mencegah kemungkaran juga menjadi tanggung jawab setiap individu. Namun, apa balasan bagi mereka yang justru menjadi penyebab tersebarnya kemaksiatan? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan peringatan keras terkait hal ini.

Beliau bersabda:

وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

"Barangsiapa yang memberi petunjuk pada kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa dari perbuatan jelek tersebut dan juga dosa dari orang yang mengamalkannya setelah itu tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun juga."

(HR. Muslim no. 1017)

Ayat Al-Qur’an juga menegaskan larangan membantu perbuatan dosa. Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."

(QS. Al-Maidah: 2)

Penjelasan Ulama tentang Dampak Mengajak pada Kemaksiatan

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa balasan bagi seseorang yang memberi petunjuk, baik kepada kebaikan maupun keburukan, akan terus mengalir selama ada orang yang mengikuti petunjuk tersebut. Ia berkata:

"Barangsiapa yang memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengikutinya. Sedangkan barangsiapa yang memberi petunjuk pada kesesatan, maka ia akan mendapatkan dosa seperti orang yang mengikutinya. Aliran pahala atau dosa tadi didapati baik yang memberi petunjuk pada kebaikan atau kesesatan tersebut yang mengawalinya atau ada yang sudah mencontoh sebelumnya. Begitu pula aliran pahala atau dosa tersebut didapati dari mengajarkan ilmu, ibadah, adab, dan lainnya."

(Syarh Shahih Muslim)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menambahkan:

"Apabila manusia saling tolong-menolong di dalam perbuatan dosa dan permusuhan, maka mereka sejatinya sedang saling membenci di antara mereka sendiri."

(Majmu’ al-Fatawa 15/128)

Contoh Kasus: Hukum Menanam Tanaman yang Mengarah pada Kemaksiatan

Sebagai contoh, kita bisa melihat fenomena kerja sama antara petani dan pedagang dalam menanam sesuatu yang dilarang agama. Misalnya, seorang petani yang menanam anggur dengan niat menjualnya kepada orang yang akan mengolahnya menjadi khamr (minuman keras). Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan peringatan tegas:

مَنْ حَبَسَ عِنَبًا حَتَّى يَبِيعَهُ لِيَهُودِيٍّ، أَوْ نَصْرَانِيٍّ، أَوْ مَنْ يَتَّخِذُهُ خَمْرًا، فَقَدْ دَخَلَ النَّارَ

"Barang siapa menahan (menutup) anggur pada hari-hari pemetikan, hingga ia menjualnya kepada orang Yahudi, Nasrani, atau orang yang akan membuatnya menjadi khamr, maka sungguh ia akan masuk neraka."

(HR. Ath-Thabrani dalam Al-Awsath, dishahihkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani)

Dalam riwayat lain disebutkan tambahan:

"لِمَنْ يُعْلَمُ أَنَّهُ يَتَّخِذُهُ خَمْرًا"

"Kepada orang yang diketahui akan membuatnya menjadi khamr."

(HR. Al-Baihaqi)

Hadis ini menunjukkan bahwa tidak hanya perbuatan memproduksi yang diharamkan, tetapi juga semua bentuk kerja sama yang mempermudah terjadinya kemaksiatan.

Fatwa Ulama tentang Jual Beli yang Memfasilitasi Kemaksiatan

Asy-Syaukani dalam kitabnya Nailul Authar menyatakan bahwa jual beli apa pun yang dapat membantu terjadinya kemaksiatan dilarang keras dalam Islam. Sebagai contoh, menjual anggur kepada seseorang yang jelas-jelas akan mengolahnya menjadi khamr merupakan perbuatan haram, sebagaimana ancaman Rasulullah tentang neraka bagi pelakunya.

Ia menyimpulkan:

"Segala bentuk kerja sama yang mendukung perbuatan dosa, meskipun terlihat sepele, harus dihindari karena konsekuensinya sangat berat."

Hikmah dan Kesimpulan

Islam menegaskan bahwa setiap Muslim harus berhati-hati dalam setiap perbuatannya. Tidak hanya dosa akibat perbuatan pribadi yang harus diperhatikan, tetapi juga dampak dari tindakan yang melibatkan orang lain. Sebagaimana pahala terus mengalir bagi mereka yang mengajarkan kebaikan, begitu pula dosa akan terus mengalir bagi mereka yang menjadi sebab tersebarnya kemaksiatan.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu memberi petunjuk pada kebaikan dan terhindar dari menjadi sebab tersebarnya kemungkaran. 

Wallahu a’lam.

(Rini)

#Kemaksiatan #Islami #Religi