Kapolres Solok Selatan Dimutasi Pasca Insiden Penembakan: Konflik Tambang Ilegal di Balik Tragedi
Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti
D'On, Solok Selatan – Sebuah peristiwa tragis mengguncang jajaran Kepolisian Resor (Polres) Solok Selatan, Sumatera Barat, dan memicu rotasi besar-besaran di tubuh institusi tersebut. Insiden ini berujung pada mutasi Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti Surya Adhi Sabhara, yang kini ditempatkan sebagai Pamen Stamaops Polri berdasarkan Surat Telegram Kapolri ST/2776/XII/KEP./2024. Posisi AKBP Arief digantikan oleh AKBP M Faisal Perdana, yang sebelumnya menjabat sebagai Anjak Muda Bidang Propam Polda Sumbar.
Latar Belakang Mutasi: Insiden Polisi Tembak Polisi
Rotasi ini tidak lepas dari insiden mengejutkan yang terjadi pada Jumat dini hari, 22 November 2024, di Mapolres Solok Selatan. Peristiwa tersebut melibatkan dua perwira polisi yang seharusnya menjaga hukum, namun malah berujung pada tragedi berdarah. Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari, tewas ditembak oleh rekannya sendiri, Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar.
Insiden ini tidak berhenti di situ. Usai menghabisi nyawa AKP Ulil, AKP Dadang diduga melanjutkan aksinya dengan menembaki rumah dinas Kapolres AKBP Arief Mukti. Tujuh selongsong peluru ditemukan di sekitar rumah Kapolres berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumbar.
“Pak Kapolres bersama keluarga saat itu berada di dalam rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun, dari hasil olah TKP, tembakan memang mengarah langsung ke rumah Kapolres. Apakah tujuan pelaku adalah menghabisi nyawa Kapolres? Itu yang sedang kami dalami,” ungkap Dirreskrimum Polda Sumbar Kombes Andry Kurniawan kepada wartawan.
Konflik Tambang Ilegal: Benang Merah di Balik Tragedi
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono, menyebutkan bahwa insiden ini diduga berkaitan erat dengan penanganan kasus tambang ilegal, terutama tambang galian C, yang sedang ditangani Polres Solok Selatan. Satreskrim Polres sebelumnya telah menangkap sejumlah pelaku tambang ilegal, dan proses pemeriksaan tengah berlangsung saat tragedi penembakan terjadi.
Menurut informasi, suara tembakan pertama terdengar dari luar ruang pemeriksaan. Insiden ini diduga dipicu konflik internal terkait beking tambang ilegal. Dugaan ini diperkuat oleh temuan bahwa Polres Solok Selatan sedang berada di garis depan dalam upaya pemberantasan tambang ilegal yang melibatkan kepentingan sejumlah pihak.
Proses Alamiah Rotasi di Institusi Polri
Menanggapi insiden ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa mutasi AKBP Arief Mukti dan sejumlah pejabat lainnya adalah bagian dari proses alamiah di tubuh Polri. “Mutasi dan rotasi adalah mekanisme organisasi untuk meningkatkan kinerja, termasuk dalam rangka tour of duty,” jelas Trunoyudo kepada media, Senin, 30 Desember 2024.
Meski demikian, mutasi ini jelas terkait dengan kebutuhan untuk mengembalikan stabilitas dan kredibilitas Polres Solok Selatan pasca tragedi. AKBP M Faisal Perdana, sebagai pengganti, diharapkan mampu membawa pembaruan dan menjawab tantangan besar dalam pemberantasan tambang ilegal serta menjaga soliditas internal kepolisian.
Penyelidikan Mendalam dan Harapan Restorasi Keamanan
Saat ini, Polda Sumatera Barat terus mendalami motif dan kronologi lengkap dari insiden penembakan ini. Pelaku, AKP Dadang Iskandar, telah ditahan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif. Motif balas dendam, konflik kepentingan, hingga kemungkinan keterlibatan pihak luar dalam kasus tambang ilegal menjadi fokus investigasi.
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi institusi kepolisian tentang bahaya konflik internal yang tidak terkelola dengan baik, terutama dalam menghadapi kasus-kasus strategis seperti tambang ilegal. Masyarakat Solok Selatan berharap agar kepolisian segera pulih dari krisis ini, dan kepercayaan terhadap penegakan hukum dapat dipulihkan.
Seiring berjalannya penyelidikan, semua mata kini tertuju pada Polres Solok Selatan yang sedang berjuang untuk bangkit dari tragedi ini. Keberanian untuk menindak tegas pelaku kejahatan, baik di dalam maupun di luar institusi, menjadi kunci untuk membangun kembali kepercayaan publik.
(Mond)
#Mutasi #PoldaSumbar #Polri #KapolsekSolokSelatanDimutasi