Kericuhan Demo 'Tangkap Harun Masiku': Gedung KPK Dihujani Batu dan Dicoret 'Kandang Babi'
D'On, Jakarta – Suasana di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang biasanya tenang mendadak memanas pada Senin sore. Aksi unjuk rasa oleh sejumlah elemen masyarakat yang mendesak penangkapan buronan Harun Masiku berujung pada kericuhan. Tidak hanya pelemparan benda keras ke arah gedung, aksi vandalisme dengan coretan bernada kasar seperti "kandang babi" turut mencoreng fasad bangunan ikonik KPK.
Awal Aksi: Aspirasi yang Berujung Amarah
Demonstrasi dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dengan suasana yang awalnya tertib. Massa yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat membawa atribut aksi seperti spanduk besar bertuliskan tuntutan, bendera organisasi, dan poster yang menyoroti kasus Harun Masiku.
Dari atas mobil komando, para orator secara bergantian menyampaikan aspirasi mereka. Nada pidato yang mereka sampaikan tegas, penuh kritik, namun tetap dalam koridor damai. Lagu-lagu perjuangan menggema di antara massa, menciptakan semangat kolektif yang terasa membakar semangat para pengunjuk rasa.
Namun, seiring berjalannya waktu, tensi mulai meningkat. Situasi berubah saat beberapa orang di barisan depan massa menyalakan flare merah terang, menciptakan asap tebal yang memerahkan langit di sekitar Gedung Merah Putih.
Puncak Kericuhan: Peperangan Simbolis Melawan Gedung KPK
Ketegangan memuncak ketika sejumlah demonstran mulai melempari gedung KPK dengan berbagai benda, termasuk botol plastik, tanah, dan batu. Dentingan kaca terdengar samar, menyatu dengan teriakan massa yang semakin lantang. Tak hanya itu, aksi vandalisme turut dilakukan oleh sebagian demonstran.
Coretan kasar seperti "kandang babi" muncul di dinding depan gedung KPK, mencerminkan rasa frustrasi massa yang berbalut amarah. Tulisan itu menjadi simbol pemberontakan mereka, meski di mata banyak pihak, tindakan itu hanya memperkeruh citra perjuangan mereka sendiri.
Massa membubarkan diri sekitar pukul 16.41 WIB setelah melakukan aksi vandalisme dan pelemparan. Tidak ada laporan resmi mengenai kerusakan besar atau korban dalam insiden tersebut, namun coretan di dinding dan sampah berserakan menjadi jejak nyata dari demonstrasi yang berubah anarkis.
Respons KPK: Aspirasi Diakui, Anarki Dikecam
Menanggapi aksi tersebut, juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, menyampaikan keprihatinannya atas tindakan anarkis yang dilakukan massa. Ia mengimbau agar demonstrasi tetap dilakukan secara damai dan bermartabat.
"Kami memahami aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. Sebagaimana kami sampaikan sebelumnya, KPK juga mendukung dorongan untuk menuntaskan berbagai perkara yang belum selesai, termasuk yang berkaitan dengan Harun Masiku," ujar Tessa kepada awak media.
Namun, ia menegaskan bahwa tindakan seperti vandalisme dan pengerusakan tidak bisa dibenarkan. "Kami berharap masyarakat yang menyampaikan aspirasinya dapat melakukannya dengan cara yang baik. Tindakan seperti vandalisme atau pengerusakan adalah tindak pidana yang akan kami tindak tegas," imbuhnya.
Di Balik Tuntutan: Harun Masiku dan Bayang-Bayang Keadilan
Harun Masiku, mantan caleg PDIP yang terlibat dalam kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR, telah menjadi buronan sejak awal 2020. Kasus ini menyita perhatian publik karena tidak hanya menyentuh lapisan hukum, tetapi juga politik di Indonesia.
Keberhasilan KPK menangkap Harun Masiku dianggap sebagai ujian nyata atas komitmen lembaga antirasuah ini dalam memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Ketidakpuasan masyarakat yang meluap dalam aksi demonstrasi ini menjadi cerminan frustrasi kolektif atas lambannya penanganan kasus ini.
Aksi dan Konsekuensi: Refleksi untuk Semua Pihak
Kericuhan dalam demonstrasi ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara aspirasi dan tindakan. Meski protes adalah hak warga negara yang dilindungi undang-undang, tindakan yang melampaui batas seperti vandalisme dan kekerasan justru melemahkan substansi tuntutan itu sendiri.
Sementara itu, tekanan publik terhadap KPK terus meningkat. Dengan sorotan tajam masyarakat dan aksi-aksi serupa, pertanyaan besar tetap menggantung: kapan Harun Masiku akan tertangkap, dan sejauh mana KPK mampu membuktikan dirinya sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi di Indonesia?
(Mond)
#Peristiwa #Demonstrasi #Vandalisme #KPK