Breaking News

Kunci Optimalisasi IQ Anak: Menjaga Kesehatan Saluran Cernanya, Moms!

Ilustrasi 

Dirgantaraonline –
Pernahkah Anda mendengar istilah bahwa saluran cerna adalah "otak kedua" bagi anak? Konsep ini bukan sekadar istilah, melainkan penegasan pentingnya peran kesehatan saluran cerna dalam tumbuh kembang anak. Faktanya, jika Moms ingin mengoptimalkan IQ si kecil, menjaga kesehatan saluran cernanya adalah langkah mutlak yang tidak boleh diabaikan.

Mengapa demikian? Menurut Prof. Dr. dr. Anang Endaryanto, Sp.A(K), seorang Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, masa 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK) merupakan periode emas yang menentukan masa depan anak. Jika kesempatan ini terlewatkan, kemampuan anak tidak akan berkembang secara optimal.

“Pertumbuhan otak yang berkaitan dengan perkembangan bahasa, kognitif, dan sensorik terjadi sangat pesat pada tahun pertama. Ketika periode ini tidak dimanfaatkan dengan baik, anak tidak akan mencapai potensi terbaiknya,” ujar Prof. Anang dalam Lecture Session Danone Indonesia di Utrecht, Belanda.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa kondisi saluran cerna yang tidak sehat—terutama akibat peradangan berulang—dapat berdampak pada pertumbuhan otak anak. “Misalnya, seorang anak dengan potensi IQ mencapai 140 mungkin hanya berkembang hingga IQ 120 karena peradangan kronis di saluran cernanya selama periode kritis,” tambahnya.

Ancaman Dysbiosis pada Saluran Cerna Anak

Salah satu gangguan utama yang mengintai saluran cerna anak adalah dysbiosis, yaitu ketidakseimbangan mikrobiota usus. Kondisi ini meningkatkan risiko alergi yang, jika tidak ditangani, dapat memicu peradangan kronis. Dalam jangka pendek, dysbiosis mengganggu fungsi sistem imun. Dalam jangka panjang, gangguan ini dapat berdampak pada kesehatan anak hingga usia tua, meningkatkan risiko penyakit seperti kanker, penyakit metabolik, hingga stroke.

Menurut Prof. Anang, dysbiosis lebih rentan terjadi pada anak yang lahir melalui operasi caesar. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya paparan bakteri baik dari vagina dan saluran cerna ibu yang seharusnya membantu membentuk mikrobiota usus bayi yang sehat. “Paparan ini penting karena mikrobiota usus yang beragam—didominasi oleh bakteri seperti Bifidobacterium dan Bacteroides—berperan besar dalam perkembangan saluran cerna anak,” jelasnya.

Namun, Moms tidak perlu khawatir. Risiko dysbiosis pada bayi lahir caesar dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif. ASI mengandung berbagai komponen penting, seperti HMOS (Human Milk Oligosaccharides), prebiotik, probiotik, dan lipid yang dirancang untuk mendukung kesehatan usus bayi secara alami. Kandungan ASI bahkan secara dinamis menyesuaikan kebutuhan bayi, memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Peran Penting Susu Sapi dalam Pola Makan Anak

Di tengah perubahan panduan gizi anak yang tidak lagi menjadikan susu sapi sebagai menu wajib, muncul berbagai persepsi yang perlu diluruskan. Menurut Prof. Anang, persoalan utamanya bukan pada bahaya susu sapi, melainkan pada ketersediaan protein alternatif yang setara dari segi nilai gizi dan harga.

“Sejauh ini, belum ada pengganti protein susu sapi yang mampu menandingi efektivitas dan efisiensinya. Alternatif seperti protein susu kedelai atau susu berbasis asam amino masih belum setara, baik dari segi kualitas gizi maupun harga produksi,” ungkapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa konsumsi susu sapi tidaklah wajib, asalkan tersedia alternatif yang setara. “Jika suatu saat kita memiliki pengganti yang setara, maka tidak ada masalah. Namun, saat ini belum ada pilihan yang lebih baik,” tambahnya.

Kesehatan Saluran Cerna: Investasi Masa Depan Anak

Menjaga kesehatan saluran cerna anak bukan hanya soal mengoptimalkan IQ di masa kecil, tetapi juga melindungi kesehatannya hingga dewasa. Peradangan berulang akibat gangguan usus di usia dini terbukti meningkatkan risiko penyakit degeneratif di usia lanjut.

“Penelitian di Eropa menunjukkan hubungan langsung antara gangguan mikrobiota usus dengan risiko penyakit kronis di usia tua. Hasil riset prospektif di berbagai negara mendukung temuan ini,” kata Prof. Anang.

Oleh karena itu, langkah preventif seperti memberikan ASI eksklusif, menjaga pola makan seimbang, dan memastikan kesehatan saluran cerna si kecil adalah investasi terbaik bagi masa depannya. Dengan begitu, Moms tidak hanya membantu anak mencapai potensi IQ optimal, tetapi juga memberikan fondasi kesehatan yang kokoh untuk kehidupan jangka panjangnya.

Moms, kesehatan saluran cerna adalah kunci emas untuk memastikan anak tumbuh cerdas dan sehat. Jangan abaikan peran penting ASI, pola makan sehat, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan saluran cerna si kecil. Ingat, setiap langkah kecil yang diambil hari ini akan menjadi pijakan besar bagi masa depan buah hati Anda.

(Rini)

#Parenting #Gayahidup #Lifestyle