Langkah Strategis Tim Ekonomi Prabowo: Mengatasi Penurunan Daya Beli dan Memperkuat Ekonomi Nasional
Tim Luhut temui Prabowo bahas daya beli masyarakat
D'On, Jakarta - Dalam upaya memperkuat ekonomi nasional dan menghadapi tantangan besar yang membayangi, Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang diketuai oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Pertemuan strategis ini menjadi momentum penting dalam membahas penurunan daya beli masyarakat kelas menengah, sebuah isu krusial yang dianggap sebagai cerminan kondisi ekonomi saat ini.
Daya Beli Kelas Menengah: Sinyal Penting Ekonomi
Dalam pertemuan tersebut, anggota DEN sekaligus ekonom terkemuka, Muhammad Chatib Basri, menyoroti penurunan daya beli masyarakat kelas menengah sebagai isu mendesak. Menurutnya, daya beli kelompok ini merupakan indikator penting yang tak hanya menunjukkan kekuatan konsumsi domestik tetapi juga daya saing ekonomi nasional.
“Masalah daya beli ini memiliki implikasi yang luas. Di satu sisi, kita harus menjaga konsumsi agar ekonomi tetap tumbuh. Namun, di sisi lain, kebijakan terkait upah minimum provinsi (UMP) juga harus seimbang agar tidak mengurangi daya saing industri,” ujar Chatib, Jumat (6/12/2024).
Chatib menegaskan bahwa kombinasi kebijakan yang sensitif terhadap kedua sisi ini diperlukan untuk mencegah stagnasi ekonomi dan menjaga momentum pertumbuhan.
Transformasi Struktural: Tarik Investasi Berkualitas
Wakil Ketua DEN, Mari Elka Pangestu, menambahkan bahwa diskusi tidak hanya berfokus pada solusi jangka pendek tetapi juga strategi jangka menengah dan panjang. Salah satu isu utama yang disorot adalah pentingnya menarik investasi berkualitas tinggi yang mampu memperbaiki struktur sektor manufaktur nasional.
“Kita tidak hanya ingin investasi besar, tetapi investasi yang membawa dampak luas seperti memperkuat rantai pasok dan mendorong pendalaman sektor manufaktur. Ini penting untuk mengatasi masalah struktural yang selama ini menghambat daya saing industri kita,” ungkap Mari.
Menurut Mari, langkah ini akan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kokoh, mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu, serta membuka peluang kerja berkualitas.
Langkah Konkret: Digitalisasi dan E-Katalog
Sebagai Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya berencana, tetapi juga akan segera mengambil langkah konkret. Salah satu inisiatif yang tengah dipersiapkan adalah peluncuran e-katalog versi 6 pada bulan depan. E-katalog ini dirancang untuk mencakup hingga 95% belanja APBN, yang menurut Luhut akan secara signifikan mengurangi inefisiensi anggaran.
“Digitalisasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi bagaimana data pemerintah di semua level dapat saling terkoneksi. Dengan demikian, kita bisa menciptakan sistem yang transparan, efisien, dan akuntabel,” jelas Luhut.
Luhut juga optimis bahwa melalui digitalisasi menyeluruh, Indonesia dapat mencapai target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan. Pemerintah memandang digitalisasi sebagai katalis utama dalam menciptakan efisiensi pemerintahan yang berdampak langsung pada produktivitas ekonomi.
Sinergi Pemerintah dan DEN: Fondasi Ekonomi Baru
Pertemuan ini menegaskan komitmen Presiden Prabowo dalam membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat melalui kolaborasi erat dengan para ahli dan pelaku kebijakan di Dewan Ekonomi Nasional. Kombinasi langkah strategis yang mencakup kebijakan berbasis data, efisiensi anggaran, dan transformasi struktural diharapkan mampu menjawab tantangan ekonomi nasional.
Langkah-langkah ini tidak hanya mencerminkan respons pemerintah terhadap masalah jangka pendek seperti daya beli, tetapi juga visi jangka panjang dalam menciptakan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif di panggung global. Pemerintah dan DEN optimis bahwa dengan sinergi yang terjalin, Indonesia akan mampu mengatasi tantangan sekaligus meraih peluang besar di masa depan.
(Mond)
#Nasional #PPN12Persen #LuhutBinsarPandjaitan