Liburan Nataru di Padang: Jangan Takut Dipalak, Segera Laporkan!
D'On, Padang – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, baik warga lokal maupun wisatawan. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, ancaman kenyamanan liburan kerap hadir dalam bentuk pungutan liar (pungli) atau praktik "mamakuak"—istilah khas Minangkabau untuk penipuan harga yang merugikan wisatawan. Kali ini, Pemerintah Kota Padang tidak tinggal diam.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Padang, Andree Algamar, menegaskan komitmennya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Saat meninjau perayaan malam Misa Natal 2024 di Gereja GPIB Efrata bersama Forkopimda Kota Padang, Selasa (24/12/2024), ia menyatakan bahwa upaya maksimal telah dilakukan untuk menjadikan libur Nataru kali ini bebas dari gangguan.
Komitmen Keamanan dan Kebersihan Kota
“Kami ingin memastikan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan selama libur Nataru. Mulai dari objek-objek wisata hingga kesiapan hotel, semuanya kami pantau. Bahkan, langkah antisipasi terhadap potensi bencana juga telah dilakukan,” ujar Andree dengan tegas.
Tidak hanya di gereja, Andree bersama Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, dan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, juga mengunjungi tiga pos pengamanan Operasi Lilin Singgalang. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menciptakan suasana kondusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Satgas Pungli dan Seruan untuk Pedagang
Salah satu fokus utama adalah penanganan pungli di objek wisata. Pemerintah Kota Padang bekerja sama dengan TNI dan Polri membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pungli, yang kini aktif menjalankan tugasnya.
“Kami tidak ingin ada wisatawan yang merasa dirugikan. Satgas Pungli kami sudah bergerak di lapangan. Jika Anda merasa dipalak atau dirugikan, segera laporkan!” tegas Andree.
Ia juga mengimbau para pedagang untuk menjaga etika dalam berjualan. Harga yang jelas dan wajar, menurut Andree, bukan hanya kewajiban tetapi juga kunci untuk menarik wisatawan kembali ke Padang.
“Praktik ‘mamakuak’ hanya akan merusak citra objek wisata kita. Wisatawan yang kapok tidak akan mau kembali, dan ini akan merugikan kita semua. Jadi, mari sama-sama menjaga kepercayaan wisatawan,” katanya dengan nada penuh penekanan.
Bagi wisatawan yang merasa dirugikan, pemerintah menyediakan nomor pengaduan khusus: 085174062266. Nomor ini dapat dihubungi untuk melaporkan indikasi harga tidak wajar atau pungutan liar.
Rekayasa Lalu Lintas di Pantai Padang
Untuk mendukung kenyamanan wisatawan, pemerintah juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di dua destinasi favorit: Pantai Padang dan Pantai Air Manis. Langkah ini bertujuan untuk mencegah kemacetan yang kerap menjadi masalah saat liburan.
“Teknis pelaksanaannya akan diumumkan lebih lanjut oleh Polresta Padang. Kami ingin memastikan semua pengunjung dapat menikmati waktu libur tanpa gangguan,” tambah Andree.
Pesan Penting bagi Wisatawan
Pj. Wali Kota Padang mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada selama liburan. Tidak hanya terkait dengan potensi pungli atau mamakuak, tetapi juga terhadap ancaman bencana yang mungkin terjadi. Koordinasi intensif dengan berbagai pihak telah dilakukan untuk memastikan kesiapan personel menghadapi segala kemungkinan.
Libur Nataru bukan hanya soal perayaan, tetapi juga soal memberikan pengalaman terbaik bagi masyarakat dan wisatawan. Dengan langkah-langkah berani yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang, liburan Anda di Ranah Minang diharapkan berjalan aman, nyaman, dan penuh kenangan indah.
Jangan biarkan pelaku pungli atau praktik nakal lainnya merusak suasana liburan Anda. Jika merasa dirugikan, ingatlah untuk melapor! Padang siap menyambut Anda dengan keindahan alam, keramahan budaya, dan keamanan yang terjamin.
(Mond)
#Padang #Pungli #LiburNataru