Megawati Tantang Anggaran Makan Bergizi Rp10 Ribu: "Tidak Masuk Akal!"
D'On, Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dengan tegas mengkritik program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Anggaran sebesar Rp10 ribu per porsi untuk anak-anak dan ibu hamil dinilai Megawati sebagai kebijakan yang tidak realistis, mengingat tingginya harga bahan pangan saat ini.
Dalam sebuah acara peluncuran buku bertajuk "Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis" di Jakarta, Megawati menyampaikan kritik tajamnya yang diiringi tepuk tangan dari para peserta, kebanyakan ibu-ibu rumah tangga.
"Hai Mas Bowo (Prabowo), kalau dengar ini tolong deh, suruh dihitung lagi," ujar Megawati penuh penekanan, menggambarkan keprihatinannya terhadap kebijakan yang, menurutnya, kurang matang secara perhitungan ekonomi.
"Saya Tahu Rasanya Menjadi Ibu yang Harus Berhemat"
Megawati, yang juga dikenal sebagai sosok perempuan yang mahir memasak, membeberkan alasan di balik kritiknya. Sebagai seseorang yang tumbuh dengan tradisi memasak dalam keluarganya, ia mengaku paham betul seluk-beluk harga bahan makanan di pasar.
"Orang tua saya itu asal Sumatra, Bengkulu. Tradisinya, putri pertama harus pintar masak. Alhamdulillah, saya bisa masak," ucap Megawati. Ia bahkan menyebut dirinya sudah mencoba menghitung, namun tetap tidak menemukan cara agar anggaran Rp10 ribu bisa mencukupi kebutuhan nutrisi yang layak.
"Saya hitung-hitung, ya, Rp10 ribu itu dapat apa? Apalagi sekarang harga bahan makanan naik semua. Bawang putih, cabai, semuanya makin mahal. Jadi kalau dibilang ini bisa untuk makanan bergizi, saya rasa tidak mungkin," imbuhnya dengan nada prihatin.
Ia juga menambahkan bahwa para ibu rumah tangga pasti merasakan beratnya tekanan ekonomi ini. "Saya tahu bagaimana pusingnya ibu-ibu yang harus memasak setiap hari. Kalau harga cabai naik, pasti semua orang mengeluh. Bayangkan, bagaimana mungkin Rp10 ribu cukup untuk makanan sehat?"
Permintaan Evaluasi dari Seorang "Tukang Masak"
Megawati, yang tak segan menyebut dirinya "tukang masak", meminta pemerintah segera mengevaluasi kebijakan tersebut. Ia bahkan menantang Presiden Prabowo untuk mendengarkan suara rakyat dan mempertimbangkan ulang angka tersebut.
"Mas Prabowo, maaf ya, saya harus kritik. Saya ini tahu apa yang saya bicarakan. Suruh ibu-ibu hitung, Rp10 ribu itu dapat apa? Paling-paling tempe. Apakah tempe cukup untuk memenuhi gizi anak-anak dan ibu hamil?" katanya, dengan nada penuh keprihatinan.
Meski demikian, Megawati tetap memberikan dukungannya terhadap tujuan mulia program tersebut. Ia mengapresiasi niat pemerintah untuk memberikan makanan bergizi secara gratis, namun menekankan pentingnya membuat program yang lebih realistis dan efektif.
"Saya setuju dengan idenya. Memberikan makanan gratis itu bagus. Tapi jangan cuma jadi janji kosong. Harus benar-benar bisa membantu rakyat kecil," katanya, mengingatkan para pemangku kebijakan agar tidak hanya membuat program untuk pencitraan.
"Turun ke Lapangan, Dengarkan Suara Rakyat"
Sebagai pemimpin yang sering terjun langsung ke masyarakat, Megawati menegaskan bahwa mendengar aspirasi rakyat kecil adalah hal yang utama. Ia mengingatkan pentingnya memahami kebutuhan nyata masyarakat, terutama di tengah situasi ekonomi yang semakin menantang.
"Ibu-ibu, jangan hanya mentereng-mentereng. Kita harus turun ke bawah. Lihat bagaimana kondisi manusia Indonesia yang katanya mau diberi makanan bergizi gratis. Kalau benar-benar niat membantu, pastikan program ini bisa dijalankan dengan baik," pungkas Megawati, mengakhiri pernyataannya yang disambut sorak dukungan dari para hadirin.
Makanan Bergizi: Sebuah Kebutuhan, Bukan Janji Kosong
Kritik Megawati ini menjadi pengingat bahwa kebijakan harus dibuat berdasarkan perhitungan yang matang dan sesuai realitas di lapangan. Anggaran Rp10 ribu untuk makanan bergizi mungkin terlihat menarik di atas kertas, tetapi tanpa eksekusi yang tepat, kebijakan tersebut hanya akan menjadi janji manis tanpa dampak nyata.
Kini, semua mata tertuju pada Presiden Prabowo. Akankah pemerintah merevisi anggaran ini, atau justru membuktikan bahwa dengan Rp10 ribu, makanan bergizi layak bisa diwujudkan? Waktu yang akan menjawab.
(Mond)
#MegawatiSoekarnoputri #Nasional #MakanBergiziGratis