PDIP Siaga Satu: Megawati Serukan Kesiapan Hadapi Ancaman Terhadap Kongres Partai
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri membakar semangat para kader saat berpidato. (Foto: Tim Media PDIP)
D'On, Jakarta – PDI Perjuangan, partai politik yang dikenal dengan simbol banteng bermoncong putih, kini memasuki fase siaga penuh. Dalam sebuah pernyataan yang menggema, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menyerukan seluruh kader untuk bersiap menghadapi ancaman yang ditengarai mencoba merongrong soliditas internal partai menjelang Kongres VI pada Februari 2025.
Ketegangan ini mulai mencuat setelah serangkaian serangan berupa pemasangan baliho dan spanduk yang dianggap bernada provokatif dan menyerang Megawati. Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy, menegaskan bahwa insiden ini telah memicu gelombang kemarahan di kalangan kader di seluruh Indonesia.
"Dengan adanya baliho dan spanduk yang bersifat menghasut, kondisi siaga satu dinyatakan untuk menjaga marwah dan kedaulatan partai. Ini sesuai dengan arahan langsung Ibu Megawati," ujar Ronny dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis malam (19/12).
Serangan Baliho: Pemicu Kemarahan Kader
Ronny menyoroti spanduk-spanduk yang terpasang di kawasan strategis seperti Kuningan dan Rasuna Said, Jakarta, sebagai bentuk nyata ancaman terhadap partai. "Daerah-daerah ini seharusnya steril dengan pengawasan CCTV yang ketat. Sangat aneh jika pihak berwenang belum mampu mengidentifikasi dalang di balik serangan ini," tambah Ronny dengan nada tegas.
Tak hanya berhenti di situ, DPP PDIP juga memutar video pernyataan dari pengurus daerah yang menegaskan kesetiaan mereka terhadap partai. Video tersebut memperlihatkan deklarasi para pengurus DPC dan DPD yang solid mendukung Megawati serta siap melawan siapa pun yang mencoba melemahkan PDIP.
"Kemarahan kader adalah wajar. Mereka melihat ini sebagai serangan terhadap kehormatan partai dan Ketua Umum. Kami tidak akan tinggal diam," ujar Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Sitorus, dalam kesempatan yang sama.
Keabsahan PDIP Tak Terbantahkan
Sebagai tanggapan atas ancaman tersebut, Ronny menegaskan bahwa PDIP adalah partai yang sah secara hukum. Keabsahan ini didukung oleh akta notaris dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI yang terbaru, yang memberikan landasan kokoh bagi struktur kepemimpinan hingga 2025.
"Keputusan ini sesuai dengan Pasal 28 Anggaran Dasar dan Pasal 15 Anggaran Rumah Tangga Partai. Perpanjangan masa kepengurusan adalah hak prerogatif Ketua Umum yang telah disepakati dalam Rakernas V PDIP 2024," jelasnya.
Megawati: "Coba Kau Awut-awut Partai Saya"
Megawati sendiri secara langsung mengungkapkan kecurigaannya terhadap pihak-pihak yang berupaya mengganggu Kongres VI. Dalam sebuah acara peluncuran buku pada pekan lalu, ia berbicara lantang.
"Saya sudah mendengar kabar bahwa ada pihak yang berencana mengacaukan kongres. Saya sengaja bicara agar semua tahu, coba kau awut-awut partai saya!" tegas Megawati, mengirim pesan jelas kepada siapa pun yang berniat buruk.
Kesetiaan Kader Menjadi Benteng Terakhir
Dalam momentum ini, PDIP semakin memperkuat konsolidasi internal. "Jajaran struktural kami di berbagai daerah telah menunjukkan kesiapan mereka. Partai ini tidak hanya soal politik, tapi juga soal membangun bangsa," ujar Deddy.
Rakernas V yang digelar Mei lalu telah memutuskan Megawati sebagai Ketua Umum periode 2025-2030. Keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas partai dan menjamin keberlanjutan visi perjuangan.
Megawati, dalam pesan penutupnya, mengingatkan pentingnya persatuan. "Dalam politik, ujian seperti ini bukan hal baru. Tapi yang menentukan adalah bagaimana kita bersatu dan berdiri tegak menghadapi badai."
Dengan Kongres VI yang tinggal menghitung minggu, PDI Perjuangan kini berdiri di persimpangan krusial. Namun, satu hal pasti: di bawah komando Megawati, partai ini siap menjawab setiap ancaman dengan keberanian dan solidaritas.
(Mond)
#PDIP #MegawatiSoekarnoputri #Politik