Polsek Pangkalan Lampam Diserang Massa: Enam Warga Ditangkap, Polisi Intensifkan Penyelidikan
D'On, Ogan Komering Ilir – Situasi mencekam terjadi di Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pada Kamis (12/12/2024) malam. Polsek Pangkalan Lampam menjadi sasaran serangan massa, yang menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas kantor polisi tersebut. Insiden ini diduga dipicu oleh ketidakpuasan sejumlah warga terkait operasi penangkapan narkoba yang dilakukan oleh kepolisian. Enam orang telah ditangkap terkait kejadian tersebut, sementara kepolisian kini memperketat pengamanan dan menyelidiki lebih lanjut.
Kronologi Penyerangan
Serangan bermula setelah tim dari Satresnarkoba Polres OKI menggelar operasi penggerebekan narkoba di Desa Pangkalan Lampam. Dalam operasi itu, dua orang terduga pelaku penyalahgunaan narkoba berhasil diamankan bersama sejumlah barang bukti, termasuk senjata api rakitan beserta amunisi, alat isap sabu (bong), dan senjata tajam. Para pelaku awalnya dibawa ke Polsek Pangkalan Lampam untuk menjalani pemeriksaan.
Pengembangan kasus kemudian membawa tim kepolisian ke lokasi lain, di mana seorang terduga pelaku tambahan berhasil diamankan bersama barang bukti berupa satu paket sabu. Pelaku berikutnya langsung dibawa ke Polres OKI untuk pemeriksaan lebih mendalam. Namun, tindakan tegas ini tampaknya memicu kemarahan beberapa pihak yang diduga memiliki hubungan dengan para tersangka.
Pada malam harinya, suasana berubah menjadi kacau. Massa yang diduga berasal dari Desa Pangkalan Lampam menyerbu Polsek. Video amatir yang beredar menunjukkan situasi mengerikan: kaca jendela kantor polisi pecah berantakan, suara teriakan menggema, dan orang-orang berlarian dalam kepanikan. Sejumlah anggota polisi dilaporkan mengalami luka akibat serangan tersebut.
Tanggapan Kepolisian
Menanggapi insiden ini, Direktur Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Anwar Reksowidjojo mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menangkap enam orang yang diduga terlibat dalam penyerangan tersebut.
"Enam orang telah kami amankan pada Jumat (13/12/2024), dan saat ini mereka tengah diperiksa di Polres Ogan Komering Ilir," ujar Anwar pada Sabtu (14/12/2024).
Ia juga mengimbau pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyerangan untuk segera menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat. Jika tidak, Subdit III Jatanras Polda Sumsel akan mengambil langkah tegas dengan melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Kerusakan dan Kondisi di Lapangan
Polsek Pangkalan Lampam mengalami kerusakan parah akibat serangan tersebut. Selain kaca-kaca jendela yang hancur, sejumlah fasilitas kantor rusak akibat aksi anarkis massa. Hingga saat ini, suasana di sekitar lokasi kejadian masih dalam penjagaan ketat aparat keamanan. Warga setempat juga dilaporkan masih merasa was-was, meski situasi perlahan kondusif.
Dampak Penyerangan
Insiden ini memunculkan pertanyaan besar terkait dinamika sosial di Pangkalan Lampam, terutama mengenai bagaimana konflik semacam ini dapat terjadi. Menurut sumber internal kepolisian, upaya pemberantasan narkoba di wilayah tersebut kerap menemui tantangan karena adanya keterlibatan oknum-oknum yang memiliki pengaruh di masyarakat. Penyerangan ini dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap penegakan hukum yang menargetkan jaringan narkoba.
Harapan Kepolisian dan Masyarakat
Kombes Pol Anwar menegaskan komitmen pihaknya untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa hukum tetap ditegakkan. Ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung upaya kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba yang semakin meresahkan.
"Kami mengimbau seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Jangan sampai ada yang mencoba menghalangi tugas kepolisian, karena itu sama saja melawan hukum," tegasnya.
Sementara itu, para tokoh masyarakat setempat mulai menggalang upaya rekonsiliasi untuk menenangkan situasi. Mereka berharap agar ketegangan tidak semakin meluas dan mendukung langkah kepolisian untuk menyelesaikan masalah ini secara hukum.
Penyerangan Polsek Pangkalan Lampam menjadi pengingat bahwa tantangan dalam memberantas narkoba tidak hanya datang dari pelaku kejahatan, tetapi juga dari resistensi sosial yang dapat memicu ketegangan. Kini, semua mata tertuju pada langkah berikutnya dari aparat kepolisian dan respons masyarakat terhadap upaya pemulihan keamanan di wilayah tersebut.
(Mond)
#Peristiwa #Penyerangan