Breaking News

Respons Mahfud MD Setelah Disebut Gagal oleh Habiburokhman: "Tak Tertarik Menanggapi"

Mahfud MD ditemui usai perayaan HUT ke-18 Partai Hanura di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (21/12/2024).


D'On, Jakarta –
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memilih untuk tidak terlibat dalam polemik dengan Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, yang menyebut dirinya sebagai "orang gagal." Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mahfud dalam tanggapan singkatnya kepada awak media pada Sabtu (28/12).

"Saya tidak tertarik untuk menanggapi," ujar Mahfud MD saat ditanya wartawan, menyiratkan keengganannya untuk memperpanjang perdebatan.

Pernyataan Habiburokhman ini mencuat sebagai respons terhadap komentar Mahfud mengenai arahan Presiden Prabowo Subianto terkait kemungkinan pemberian maaf kepada koruptor asalkan mereka mengembalikan kerugian negara. Bagi politisi Gerindra tersebut, pandangan Mahfud tidak layak dijadikan rujukan karena dianggap tidak memiliki rekam jejak yang memadai.

Habiburokhman: "Mahfud MD Orang Gagal"

Dalam pernyataannya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (27/12), Habiburokhman secara tegas melabeli Mahfud sebagai "orang gagal." Ia menilai cara Mahfud menyikapi wacana kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan prinsip dasar prosedur pemerintahan.

"Pernyataan umum seorang pemimpin pemerintahan, apalagi kepala negara, tidak bisa dijawab dengan pendekatan prosedural ala Mahfud MD. Dia ini orang gagal," kata Habiburokhman.

Lebih jauh, ia juga merujuk pada pengakuan Mahfud sendiri yang pernah menyatakan dirinya gagal dalam menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam.

"Dia sendiri bilang dia gagal selama 5 tahun jadi Menko Polhukam, memberi skor 5 untuk penegakan hukum. Kalau begitu, apa yang mau dinilai dari Mahfud MD?" sindirnya.

Mahfud Enggan Terjebak Perdebatan

Mahfud MD tampaknya memilih jalur lain dengan menghindari perdebatan publik yang dianggapnya tidak produktif. Meski demikian, pernyataan Habiburokhman menuai banyak perhatian karena menyerang langsung kredibilitas Mahfud sebagai figur yang sebelumnya menjabat sebagai cawapres dan menteri.

Habiburokhman juga menepis anggapan bahwa Presiden Prabowo Subianto, sebagai kepala negara, menginstruksikan kebijakan yang berpotensi bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

"Saya malas, capek berdebat. Tidak mungkin Prabowo menginstruksikan untuk mengabaikan peraturan perundang-undangan," ucap Habiburokhman menambahkan.

Dinamika Politik yang Panas

Perseteruan pendapat ini memperlihatkan bagaimana dinamika politik di Tanah Air semakin memanas di bawah kepemimpinan baru. Di satu sisi, pernyataan Mahfud tentang peluang pemberian maaf kepada koruptor memunculkan pro dan kontra di kalangan elite politik, sementara di sisi lain, kritik dari Habiburokhman membuka ruang perdebatan yang lebih besar tentang keberhasilan dan kegagalan para pemimpin sebelumnya.

Sikap Mahfud yang memilih tidak menanggapi langsung serangan Habiburokhman bisa diartikan sebagai upaya untuk menjaga fokus pada isu yang lebih substansial. Namun, apakah langkah ini cukup untuk menghentikan kritik yang terus berdatangan, masih menjadi pertanyaan yang menarik untuk ditunggu jawabannya.

Dalam lanskap politik yang sarat kepentingan ini, pernyataan dan sikap para tokoh publik seperti Mahfud MD dan Habiburokhman selalu menjadi bahan bakar diskusi publik. Akankah polemik ini berlanjut, atau justru menjadi pemicu diskusi yang lebih konstruktif mengenai arah kebijakan negara? Hanya waktu yang bisa menjawab.

(Mond)

#MahfudMD #Habiburokhman #Nasional #Politik