Shin Tae-yong Ungkap Kekesalan pada Bung Towel: Kritik Itu Penting, Tapi Ada Batasnya
Shin Tae Yong
D'On, Jakarta - Sejak pertama kali menginjakkan kaki sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada 2020, Shin Tae-yong (STY) tidak hanya menghadapi tantangan besar di lapangan, tetapi juga sorotan tajam dari para pengamat sepak bola. Salah satu kritikus paling vokal terhadapnya adalah Tommy Welly, yang dikenal luas dengan nama Bung Towel.
Kritik tajam dari Bung Towel sering kali menjadi perhatian publik, terutama ketika Timnas Indonesia mengalami kekalahan atau performa yang dianggap kurang memuaskan. Meski demikian, STY akhirnya angkat bicara mengenai berbagai komentar pedas yang ditujukan padanya, menunjukkan sisi emosionalnya yang selama ini jarang terlihat.
Dalam wawancara eksklusif yang diunggah melalui kanal YouTube KBS Indonesia pada Senin, 30 Desember 2024, pelatih asal Korea Selatan ini berbagi pandangannya tentang kritik yang terus ia terima. Dengan nada yang tegas namun terkendali, STY mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyimpan dendam terhadap Bung Towel, meskipun terkadang ia merasa jengkel dengan komentar-komentar yang ia anggap tidak membangun.
“Saya Sudah Tahu Dia”
Melalui wawancara tersebut, STY mengungkapkan bahwa ia mengetahui berbagai kritik Bung Towel berkat laporan dari tim penerjemahnya. "Saya tahu itu (kritik dari Bung Towel). Penerjemah saya melaporkan. Karena dilaporkan jadi saya mengetahuinya," ujar STY, dengan nada yang mencerminkan keletihan namun juga pengertian.
Namun, yang menarik adalah cara STY memandang kritik itu sendiri. Baginya, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, bahkan diperlukan untuk perkembangan sepak bola Indonesia. "Saya pikir orang-orang seperti dia harus ada agar sepak bola Indonesia berkembang. Tidak semua orang akan menyukai saya 100 persen," kata pelatih yang pernah membawa Korea Selatan ke Piala Dunia 2018 ini.
Kritik dan Batasannya
Meski mengakui bahwa kritik dapat menjadi elemen positif, STY juga menyoroti dampak negatif dari kritik yang terus-menerus dan, menurutnya, tidak konstruktif. Dalam salah satu bagian wawancaranya, ia mengungkapkan bahwa kritik yang berlebihan dapat membuat seseorang merasa usahanya sia-sia.
"Terkadang, dalam hati saya bilang, saya sudah bekerja keras dan melakukan yang terbaik. Tapi dia masih mengatakan hal-hal yang tidak berguna," ungkap STY dengan nada kesal.
Lebih jauh, STY menjelaskan pandangannya tentang pentingnya keseimbangan dalam kritik. Menurutnya, jika seseorang hanya mendapatkan dukungan tanpa kritik, hal itu bisa berujung pada sikap otoriter. "Jika seseorang mendapatkan dukungan 100 persen, kemungkinan besar orang tersebut akan menjadi otoriter," tambahnya.
Menepis Tuduhan Soal Buzzer
Wawancara ini juga menjadi ajang bagi STY untuk meluruskan kabar yang sempat beredar mengenai tudingan bahwa dirinya menggunakan buzzer untuk menyerang Bung Towel. Ia menegaskan bahwa reaksi keras warganet terhadap Bung Towel adalah sesuatu yang alami, bukan hasil dari rekayasa atau instruksi dari dirinya.
"Saya tidak pernah menggunakan buzzer. Saya rasa, itu murni reaksi alami dari masyarakat," ujarnya.
Dengan jawaban tersebut, STY seolah ingin menunjukkan bahwa meskipun ia mendapat tekanan besar dari berbagai pihak, ia tetap menjunjung tinggi profesionalisme dan menghormati pendapat orang lain, termasuk kritik yang kerap menyakitkan.
Dedikasi Tanpa Henti
Terlepas dari kritik dan sorotan yang ia terima, STY menegaskan bahwa dirinya tetap fokus pada misi utamanya, yaitu membangun Timnas Indonesia menjadi tim yang kompetitif di level internasional. Ia percaya bahwa kritik, jika ditempatkan pada konteks yang benar, justru bisa menjadi motivasi untuk terus maju.
Pernyataan ini sekaligus menjadi bukti bahwa meskipun STY kerap merasa jengkel, ia tetap mampu menjaga profesionalitas dan dedikasi untuk sepak bola Indonesia. Bagi Shin Tae-yong, perjuangan bukanlah soal memuaskan semua pihak, melainkan membawa perubahan nyata yang bisa dinikmati dalam jangka panjang.
Dengan ketenangan dan keteguhannya, STY membuktikan bahwa ia adalah sosok yang tak hanya piawai di lapangan, tetapi juga bijaksana menghadapi berbagai tekanan di luar lapangan. Apakah Bung Towel akan menanggapi komentar ini? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, sepak bola Indonesia semakin dinamis dengan adanya perdebatan ini.
(Mond)
#ShinTaeYong #Towel #Sepakbola #Olahraga