Tragedi di Balik Pijat Refleksi: Pria Paruh Baya Meninggal Setelah Berhubungan Intim, Sempat Alami Kejang-Kejang
Ilustrasi
D'On, Jakarta – Sebuah insiden tragis terjadi di sebuah pusat pijat refleksi di kawasan Jalan Raya Bogor, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu pagi, 22 Desember 2024. Seorang pria berusia 77 tahun, berinisial MHM, dilaporkan meninggal dunia setelah berhubungan badan dengan seorang terapis pijat. Peristiwa ini menyisakan tanda tanya sekaligus keprihatinan mendalam bagi banyak pihak.
Kronologi Insiden: Permintaan Tak Biasa
Berdasarkan keterangan yang diberikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kejadian bermula ketika MHM datang ke tempat pijat refleksi sekitar pukul 09.15 WIB. Awalnya, pria paruh baya ini hanya berniat untuk melakukan sesi pijat refleksi. Namun, menurut pengakuan salah satu terapis, yang menjadi saksi utama dalam kejadian ini, situasi berubah ketika MHM mengajukan permintaan khusus.
“Korban datang ke lokasi, masuk ke kamar pijat, lalu meminta layanan pijat refleksi. Setelah itu, dia meminta untuk berhubungan badan dengan salah satu terapis,” ujar Kombes Ade Ary saat memberikan keterangan resmi pada Minggu (22/12/2024).
Permintaan tersebut disetujui oleh sang terapis. Namun, situasi yang awalnya berlangsung tanpa kendala, mendadak berubah menjadi momen penuh kepanikan.
Detik-Detik Menegangkan: Kejang-Kejang dan Tak Sadarkan Diri
Setelah sesi berhubungan intim selesai, MHM tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda kondisi tubuh yang tidak wajar. Ia mulai kejang-kejang sebelum akhirnya terjatuh ke lantai kamar pijat. Menyadari situasi genting tersebut, sang terapis segera memanggil rekannya untuk memberikan pertolongan.
“Ketika selesai berhubungan intim, korban kejang-kejang dan jatuh ke lantai. Saksi 1 kemudian meminta bantuan saksi 2 untuk menolong korban,” lanjut Ade Ary.
Namun, segala upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa MHM sia-sia. Pria tersebut dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian, meninggalkan suasana duka dan kebingungan di kalangan saksi dan pihak pengelola tempat pijat refleksi.
Kematian yang Diduga Karena Sakit
Polisi yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) segera melakukan penyelidikan awal. Berdasarkan pemeriksaan terhadap tubuh korban, petugas memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan yang ditemukan.
“Hasil pengecekan di TKP menunjukkan bahwa korban tidak mengalami kekerasan fisik. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban,” tegas Kombes Ade Ary.
Kematian MHM sementara ini diduga disebabkan oleh faktor kesehatan, meski penyebab pastinya belum diumumkan secara resmi.
Pelajaran dari Insiden Tragis Ini
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang berusia lanjut. Aktivitas fisik yang terlalu berat, termasuk berhubungan badan, dapat berpotensi memicu kondisi fatal, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah MHM telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, pihak pengelola tempat pijat refleksi dan para saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian guna melengkapi proses penyelidikan.
Peristiwa ini tidak hanya menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban tetapi juga menyoroti risiko kesehatan yang seringkali diabaikan oleh individu, terutama di usia senja. Peringatan ini menjadi relevan, mengingat banyak orang sering kali meremehkan kondisi tubuh mereka dalam situasi tertentu.
Kejadian ini juga membuka diskusi lebih luas tentang etika dan profesionalisme di sektor layanan pijat refleksi, yang idealnya hanya memberikan pelayanan sesuai standar tanpa melibatkan aktivitas di luar prosedur.
(Mond)
#Peristiwa