Tragedi di Bandara Muan: Ledakan Jeju Air Menewaskan 47 Orang, Dunia Berduka
Pesawat Jeju Air meledak dan terbakar di Bandara Muan, Korea Selatan. (YouTube.com/CNN-News 18
D'On, Seoul, Korea Selatan – Sebuah tragedi udara mengguncang Korea Selatan pada Minggu pagi (29/12/2024) ketika pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air, dengan nomor penerbangan 7C2216, mengalami kecelakaan fatal di Bandara Internasional Muan. Insiden ini menewaskan setidaknya 47 orang dan meninggalkan luka mendalam dalam sejarah penerbangan negara tersebut.
Pesawat yang membawa 175 penumpang dan enam awak itu sedang dalam perjalanan dari Bangkok, Thailand, menuju Muan. Namun, momen pendaratan yang seharusnya menjadi akhir perjalanan justru berubah menjadi malapetaka. Sekitar pukul 09.00 waktu setempat, pesawat tersebut keluar dari landasan pacu, kehilangan kendali, dan menabrak dinding pembatas sebelum meledak dan terbakar hebat.
Detik-detik Tragedi
Video amatir yang diunggah di media sosial menunjukkan detik-detik mengerikan saat pesawat meluncur tanpa roda pendaratan yang berfungsi. Suara benturan keras diikuti oleh ledakan besar menciptakan kepulan asap hitam pekat yang terlihat dari jarak beberapa kilometer. Api dengan cepat melahap badan pesawat, memerangkap sebagian besar penumpang di dalamnya.
Saksi mata, termasuk staf bandara, menggambarkan momen itu sebagai salah satu pemandangan paling memilukan yang pernah mereka lihat. “Saya mendengar suara keras, lalu melihat api besar di ujung landasan. Beberapa penumpang mencoba keluar dari pesawat, tetapi semuanya terjadi terlalu cepat,” ujar seorang petugas bandara yang enggan disebutkan namanya.
Operasi Penyelamatan yang Dramatis
Tim pemadam kebakaran dan penyelamat tiba di lokasi hanya beberapa menit setelah kejadian. Namun, suhu tinggi akibat kebakaran dan asap tebal membuat proses evakuasi sangat sulit. Hingga kini, 33 jenazah telah ditemukan, sementara dua orang berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup, meskipun dengan luka bakar serius.
Pencarian terus difokuskan pada bagian ekor pesawat, yang masih menyimpan harapan adanya korban selamat. “Kami mendengar suara dari bagian belakang pesawat. Itu mungkin tanda kehidupan,” kata salah satu petugas penyelamat.
Korban dan Identitas Penumpang
Sebagian besar penumpang adalah warga Korea Selatan, dengan dua di antaranya merupakan warga negara Thailand. Banyak korban merupakan keluarga yang sedang kembali dari liburan di Thailand, menambah lapisan tragedi bagi para kerabat yang menunggu di bandara.
Hingga kini, proses identifikasi korban masih berlangsung, dan pihak berwenang telah meminta keluarga untuk memberikan data DNA guna mempercepat pengenalan jasad.
Penyelidikan dan Spekulasi Penyebab Kecelakaan
Penyebab pasti kecelakaan masih menjadi misteri. Kementerian Perhubungan Korea Selatan telah memulai penyelidikan menyeluruh, bekerja sama dengan tim dari Jeju Air dan Boeing. Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat juga diperkirakan akan turut terlibat, mengingat pesawat yang digunakan adalah model Boeing 737-800, salah satu jenis pesawat komersial paling populer di dunia.
Beberapa pakar penerbangan berspekulasi bahwa kegagalan roda pendaratan mungkin menjadi pemicu utama. Namun, para ahli menekankan perlunya analisis kotak hitam untuk memastikan detail insiden ini.
Respon Pemerintah dan Internasional
Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, langsung menginstruksikan operasi penyelamatan besar-besaran dan menyatakan hari berkabung nasional. “Prioritas kami adalah menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin. Kami akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban,” ujar Choi melalui juru bicara resminya.
Di tingkat internasional, simpati dan dukungan mengalir dari berbagai negara. Pemerintah Thailand, negara asal keberangkatan pesawat, juga menyampaikan belasungkawa mendalam dan siap membantu dalam proses penyelidikan.
Sorotan pada Keselamatan Penerbangan
Insiden ini kembali memicu diskusi global tentang keselamatan penerbangan, terutama dalam kondisi pendaratan yang menantang. Boeing 737-800, yang telah terbang selama lebih dari dua dekade, dikenal sebagai salah satu pesawat paling andal di dunia. Namun, kecelakaan ini menambah daftar panjang tragedi udara yang melibatkan model tersebut, menimbulkan pertanyaan tentang perawatan teknis dan protokol operasional.
Bandara Lumpuh, Korea Selatan Berduka
Bandara Internasional Muan telah menangguhkan seluruh penerbangan domestik dan internasional untuk memfasilitasi upaya penyelamatan dan investigasi. Ribuan pelancong terpaksa membatalkan perjalanan mereka, sementara suasana duka menyelimuti ruang tunggu bandara, di mana keluarga korban terlihat menangis dan berdoa.
Tragedi ini tidak hanya meninggalkan luka fisik tetapi juga trauma mendalam bagi masyarakat Korea Selatan. Dengan penyelidikan yang masih berlangsung dan jumlah korban yang mungkin bertambah, dunia menunggu jawaban atas salah satu insiden udara paling tragis tahun ini.
(*)
#Peristiwa #PesawatJatuh #Internasional #Seoul #PesawatJejuAirJatuh