Tragedi di Lanny Jaya: Brigadir Tri Yudha Tewas dalam Serangan Brutal OTK, Konflik Pilkada Memanas
Ilustrasi
D'On, Lanny Jaya - Lanny Jaya, sebuah kabupaten yang terletak di jantung pegunungan Papua, kembali menjadi sorotan. Pada Kamis dini hari (12/12), insiden tragis menewaskan seorang anggota Polres Lanny Jaya, Brigadir Tri Yudha Argadianto, setelah ia menjadi korban serangan mendadak oleh orang tak dikenal (OTK). Serangan ini tidak hanya merenggut nyawa Tri, tetapi juga memicu pertanyaan besar terkait keamanan di wilayah tersebut, yang semakin diperkeruh oleh situasi politik yang memanas akibat pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Serangan Mendadak di Tengah Kegelapan
Kejadian nahas ini bermula pada Rabu malam (11/12) di Kampung Yokibak, Distrik Nogi, Kabupaten Lanny Jaya. Saat itu, Brigadir Tri bersama rekannya, Aiptu Hidayat, tengah menjalankan tugas pengamanan. Namun, tanpa peringatan, kelompok OTK melancarkan serangan brutal. Tri yang mengalami luka serius segera dilarikan ke RSUD Tiom, namun nyawanya tak tertolong.
Aiptu Hidayat yang turut menjadi korban selamat dengan kondisi stabil. Selain itu, serangan ini juga menyebabkan seorang warga sipil bernama Bastam (43) terluka. Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo. "Selain kedua anggota Polres Lanny Jaya, OTK juga menembak seorang warga sipil," jelas Benny pada Jumat (13/12).
Serangan itu tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga mengakibatkan pistol jenis HS milik Polri yang dibawa Brigadir Tri dilarikan oleh para pelaku. "Pistol jenis HS yang merupakan organik Polri dibawa kabur OTK," tambah Benny.
Siapa Dalang di Balik Serangan Ini?
Hingga kini, identitas pelaku dan motif serangan masih menjadi teka-teki. Benny belum memastikan apakah kelompok kriminal bersenjata (KKB), yang sering dikaitkan dengan aksi kekerasan di Papua, berada di balik insiden ini. "Anggota masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan tersebut," ujarnya.
Namun, serangan ini terjadi di tengah situasi yang sudah memanas di Lanny Jaya akibat konflik politik Pilkada. Insiden ini menambah kompleksitas persoalan keamanan di wilayah yang memang kerap dilanda ketegangan.
Ricuh di Tengah Perebutan Kekuasaan
Dalam waktu bersamaan, Kabupaten Lanny Jaya juga tengah menghadapi gejolak politik. Perebutan kursi kepala daerah antara tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati—Yemis Kogoya–Tanus Kogoya, Alitinus Yigibalom–Fredy Tabuni, dan Tan Wanimbo–Tundien Wenda—memicu pertikaian sengit antar pendukung.
Kericuhan pecah di sekitar Tiom, ibu kota Lanny Jaya, dengan aksi pembakaran yang diduga dilakukan oleh kelompok massa. Wakapolda Papua, Brigjen Pol Faizal Rahmadani, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengerahkan 60 personel tambahan dari Brimob untuk mengendalikan situasi. "Dari laporan yang diterima, terjadi aksi pembakaran di sekitar Tiom," kata Faizal, Kamis (12/12).
Lanny Jaya dalam Bayang-Bayang Kekerasan
Tragedi yang menimpa Brigadir Tri Yudha dan kericuhan Pilkada menjadi cerminan dari tantangan yang dihadapi Papua Pegunungan dalam menjaga stabilitas. Wilayah ini tak hanya menghadapi persoalan keamanan akibat ulah kelompok bersenjata, tetapi juga kerap terseret dalam konflik politik yang berujung pada kekerasan.
Pertanyaan besar kini menggantung di udara: apakah insiden ini murni serangan kriminal atau ada keterkaitan dengan dinamika politik di Lanny Jaya? Sementara penyelidikan berlangsung, masyarakat Papua kembali dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa perdamaian di tanah mereka masih menjadi impian yang sulit digapai.
Brigadir Tri Yudha, yang telah mengorbankan nyawanya dalam menjalankan tugas, menjadi simbol dari perjuangan aparat keamanan di wilayah konflik. Kepergiannya menjadi pengingat bahwa stabilitas Papua membutuhkan pendekatan yang lebih dari sekadar pengamanan fisik—tetapi juga dialog, keadilan, dan perhatian serius dari seluruh pihak.
(Mond)
#Peristiwa #Penembakan #Papua #KonflikPilkada