Breaking News

Tragedi Kimia di Bandung: 100 Orang Luka dan 150 Kendaraan Rusak Akibat Kebocoran Soda Api

Ilustrasi Truk Tangki 

D'On, Bandung –
Sebuah insiden mengejutkan mengguncang Jalan Raya Bandung Barat-Purwakarta, Selasa (24/12), ketika sebuah truk tangki bermuatan cairan kimia berbahaya, jenis caustic soda atau soda api, mengalami kebocoran. Cairan ini, yang terkenal dengan sifatnya yang sangat korosif, tumpah bebas ke jalan raya, menciptakan malapetaka besar yang melibatkan ratusan korban manusia dan kendaraan.

Menurut data yang dirilis oleh Kepolisian Resor Cimahi, lebih dari 100 orang mengalami luka-luka akibat paparan cairan kimia tersebut. Dari jumlah itu, empat di antaranya menderita luka bakar serius hingga harus mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit. Selain korban jiwa, setidaknya 150 kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, dilaporkan rusak akibat terkena cairan kimia tersebut, yang menyebabkan permukaan logam meleleh dan cat kendaraan terkelupas.

“Korban yang terdata sampai saat ini adalah lebih dari 100 orang luka ringan, sementara untuk luka beratnya ada empat orang yang menderita luka bakar serius dan sedang dirawat di rumah sakit,” ungkap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, kepada wartawan dalam pernyataan persnya. Ia menambahkan bahwa prioritas utama saat ini adalah menangani korban, baik dari sisi kesehatan maupun kerugian materiil.

Detik-detik Insiden Mematikan

Kejadian bermula saat sebuah truk tangki berkapasitas 20 ton tengah melintasi rute yang padat. Tidak disangka, tangki penyimpanan di bagian bawah kendaraan mengalami kebocoran, sehingga cairan soda api mulai mengalir deras ke permukaan jalan. Bau menyengat segera menyebar, memicu kepanikan di antara para pengendara yang berada di sekitar lokasi kejadian.

“Saya merasa seperti terbakar. Kaki saya yang terkena percikan langsung terasa perih luar biasa,” kata Asep (45), seorang pengendara motor yang menjadi salah satu korban. Sementara itu, pengendara lainnya menggambarkan bagaimana cairan tersebut merusak ban kendaraan hingga pecah hanya dalam hitungan menit.

Para saksi mata melaporkan suasana di jalan raya berubah menjadi kekacauan, dengan banyak pengendara berusaha menyelamatkan diri sambil meninggalkan kendaraan mereka yang terjebak di tengah tumpahan kimia. Tim darurat dari kepolisian dan pemadam kebakaran langsung dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Jalan raya sepanjang beberapa kilometer harus ditutup total untuk proses evakuasi.

Investigasi dan Tanggung Jawab Perusahaan

Kapolres Cimahi mengungkapkan bahwa truk yang terlibat kecelakaan tersebut merupakan milik sebuah perusahaan kimia besar. Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk menentukan penyebab utama kebocoran, termasuk kemungkinan kelalaian dalam perawatan tangki.

“Pihak perusahaan telah menyatakan kesediaan untuk bertanggung jawab penuh atas insiden ini, termasuk mengganti kerugian bagi para korban dan kendaraan yang rusak,” ujar AKBP Tri Suhartanto. Namun, publik masih menunggu tindakan nyata dari perusahaan tersebut, terutama mengingat skala kerusakan yang luar biasa.

Bahaya Caustic Soda

Caustic soda, atau yang dikenal sebagai sodium hydroxide, merupakan bahan kimia berbahaya yang biasa digunakan dalam berbagai industri, termasuk pembuatan kertas, deterjen, dan pengolahan air. Sifatnya yang sangat reaktif dan korosif membuat cairan ini berisiko tinggi jika tidak ditangani dengan benar. Paparan langsung dapat menyebabkan luka bakar serius pada kulit dan kerusakan jaringan yang mendalam.

Dalam kasus ini, tumpahan caustic soda di jalan raya menjadi ancaman serius, bukan hanya bagi manusia tetapi juga bagi lingkungan sekitar. Cairan ini dapat merusak ekosistem jika masuk ke saluran air, sehingga langkah penanggulangan harus dilakukan dengan cepat dan hati-hati.

Langkah Selanjutnya

Sampai saat ini, para korban masih mendapatkan perawatan, dan upaya pemulihan jalan raya sedang dilakukan. Tim pembersih menggunakan bahan khusus untuk menetralisir cairan kimia yang tersisa di permukaan jalan. Sementara itu, pemerintah daerah telah meminta perusahaan terkait untuk memberikan penjelasan rinci tentang prosedur pengangkutan bahan berbahaya, guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keamanan transportasi bahan kimia harus menjadi prioritas utama. Kelalaian sekecil apa pun dapat berujung pada bencana besar yang mengancam nyawa banyak orang.

(Mond)

#Peristiwa #TrukTangki #Bandung