Breaking News

Banjir Melumpuhkan Jalur Penghubung Sumbar-Bengkulu, Warga Mengungsi dan Arus Lalu Lintas Lumpuh

Sejumlah mobil coba lewati banjir Foto: dok. Istimewa

D'On, Sumatera Barat -
Hujan deras yang mengguyur wilayah Sumatera Barat sejak Senin sore (6/1) membawa dampak besar bagi masyarakat dan infrastruktur di kawasan itu. Sungai Batang Tarusan, yang terletak di Nagari Duduk, Kecamatan Tarusan, meluap dan menyebabkan banjir besar yang memutus jalur utama penghubung Sumatera Barat dan Bengkulu. Air yang menggenangi jalan mencapai ketinggian hingga 100 cm, memaksa kendaraan berhenti total dan membuat arus lalu lintas lumpuh sepenuhnya.

Curah Hujan Ekstrem dan Luapan Sungai Batang Tarusan

Kapolsek Tarusan, AKP Doni Putra, menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi menjadi penyebab utama meluapnya Sungai Batang Tarusan. Curah hujan yang terus-menerus sejak sore hari menyebabkan sungai tak mampu menahan debit air, sehingga meluap ke pemukiman warga dan jalan raya.

"Sejak sore, hujan deras terus mengguyur. Ketinggian air di beberapa titik mencapai 80 hingga 100 cm, sehingga jalur Padang-Painan di Nagari Duduk benar-benar terputus. Kendaraan sama sekali tidak bisa melintas," ungkap AKP Doni saat diwawancarai oleh Antara.

Hingga pukul 22.00 WIB, situasi di lokasi banjir masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Genangan air yang tinggi membuat akses jalan utama di wilayah tersebut tak bisa dilewati, baik oleh kendaraan kecil maupun besar.

Warga Mengungsi, Rumah Terendam Air

Tak hanya melumpuhkan jalan raya, banjir juga menerjang pemukiman warga di sekitar aliran sungai. Beberapa rumah dilaporkan terendam air hingga mencapai lutut orang dewasa, memaksa sejumlah keluarga meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat yang lebih aman.

“Warga mulai mengungsi karena rumah mereka terendam banjir. Situasi semakin sulit karena hujan masih turun hingga malam,” tambah AKP Doni.

Video yang beredar menunjukkan kondisi di lokasi banjir sangat memprihatinkan. Air deras mengalir melintasi jalan utama, sementara sejumlah kendaraan terpaksa berhenti di sisi jalan tanpa bisa melanjutkan perjalanan. Lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh total, menambah tekanan bagi para pengguna jalan dan penduduk sekitar.

Dampak Lebih Luas dan Respons Darurat

Selain mengganggu aktivitas transportasi, banjir ini juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang, termasuk kerusakan infrastruktur dan ancaman kesehatan bagi warga. Hingga kini, pihak berwenang bersama masyarakat terus memantau situasi dan berusaha memberikan bantuan kepada warga terdampak. Namun, intensitas hujan yang tinggi masih menjadi tantangan utama dalam upaya penanganan bencana ini.

Cuaca buruk diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, meningkatkan risiko terjadinya banjir susulan. Oleh karena itu, warga yang tinggal di daerah rawan banjir diimbau untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika kondisi memburuk.

Banjir yang melanda Nagari Duduk ini menjadi pengingat betapa rentannya wilayah Sumatera Barat terhadap bencana alam, terutama banjir yang sering terjadi akibat curah hujan tinggi. Meskipun demikian, solidaritas masyarakat dan kesiapan tim tanggap darurat memberikan harapan bahwa situasi dapat segera diatasi.

Hingga berita ini diturunkan, masyarakat dan pihak berwenang terus berupaya mengatasi dampak bencana ini. Dengan cuaca yang masih belum bersahabat, masyarakat berharap bantuan dan perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung.

"Kami hanya bisa berharap air segera surut dan bantuan cepat datang," ujar salah seorang warga yang rumahnya terendam air. "Kami ingin kembali ke rumah dan melanjutkan hidup seperti biasa."

(Mond)

#Banjir #Peristiwa #SumateraBarat