Breaking News

Drama Penangkapan Sindikat Narkoba Aceh di Bandara Kualanamu: 50 Kg Sabu dan 100 Ribu Pil Ekstasi Diamankan

Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut menyergap lima pengedar sabu-sabu dan ekstasi di parkiran Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Minggu 29 Desember 2024. (./Istimewa)

D'On, Deli Serdang –
Sebuah operasi besar-besaran yang dilakukan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara berhasil membongkar jaringan pengedar narkoba lintas provinsi. Dalam aksi berani yang berlangsung di parkiran Bandara Internasional Kualanamu, Minggu (29/12/2024), lima orang tersangka ditangkap dengan barang bukti luar biasa: 50 kilogram sabu-sabu dan 100.000 butir pil ekstasi.

Barang bukti itu ditemukan dalam kondisi mencengangkan. Sabu-sabu seberat 50 kg tersimpan rapi di kursi tengah sebuah mobil, dibungkus karung goni bekas, seolah-olah untuk menyamarkan isinya. Sementara itu, 100.000 butir pil ekstasi ditemukan di bagasi belakang mobil lain, tersimpan dalam kotak styrofoam dan terbungkus plastik kedap udara. Penangkapan ini menjadi salah satu operasi terbesar yang berhasil menggagalkan peredaran narkoba di Sumatera Utara.

Jejak Kelima Pelaku dan Pergerakan Sindikat

Kelima tersangka yang diamankan merupakan warga Aceh: M. Adam, Iswadi, Pandu Dewanata, M. Azwar, dan Hendra. Mereka diduga tergabung dalam sindikat pengedar narkoba yang sudah beroperasi lintas wilayah, dari Aceh hingga Palembang, Sumatera Selatan.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang mencurigai adanya pengiriman sabu-sabu dan pil ekstasi dari Aceh ke Palembang. Informasi tersebut segera ditindaklanjuti oleh tim penyidik yang mulai melakukan pengawasan intensif terhadap kendaraan-kendaraan yang melintas di jalur Aceh menuju Sumatera Selatan.

“Petugas mendapatkan informasi tambahan bahwa pertemuan dan pergantian mobil dilakukan di wilayah Kabupaten Langkat. Kami langsung bergerak cepat untuk memastikan tidak ada celah bagi para pelaku melarikan diri,” jelas Kombes Hadi.

Benar saja, di Kabupaten Langkat, petugas mendapati proses perpindahan barang bukti dari satu mobil ke mobil lainnya. Namun, untuk mengelabui aparat, pelaku segera melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan berbeda menuju Bandara Kualanamu. Penyelidikan mengarahkan petugas pada salah satu tersangka, M. Adam, yang akhirnya ditangkap lebih dulu. Dari pengakuannya, polisi memperoleh informasi krusial bahwa barang bukti sudah dipindahkan ke kendaraan lain yang sedang berada di parkiran Bandara Kualanamu.

Operasi Penangkapan di Bandara Kualanamu

Dengan waktu yang sangat terbatas, petugas segera menyusun strategi untuk menggagalkan rencana sindikat tersebut. Pada Minggu siang, suasana di parkiran Bandara Kualanamu mendadak berubah tegang. Operasi senyap berlangsung dengan pengawasan ketat, dan akhirnya, kelima tersangka berhasil diringkus tanpa perlawanan berarti.

Di lokasi, petugas menemukan dua kendaraan yang digunakan untuk menyembunyikan barang bukti narkoba. Sabu-sabu yang disimpan di kursi tengah mobil pertama dan pil ekstasi dalam bagasi mobil kedua langsung diamankan. Penangkapan ini tak hanya menggagalkan distribusi barang haram senilai miliaran rupiah, tetapi juga memutus salah satu mata rantai peredaran narkoba internasional.

Dari Malaysia ke Palembang: Jalur Narkoba yang Terbongkar

Hasil penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa barang bukti narkoba ini berasal dari Malaysia. Barang haram tersebut diselundupkan melalui perairan Aceh sebelum akhirnya tiba di daratan dan direncanakan untuk dikirim ke Palembang menggunakan jalur darat. Modus semacam ini menunjukkan betapa kompleks dan terorganisirnya jaringan sindikat narkoba yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara.

“Kami menduga bahwa jaringan ini bukan hanya beroperasi di wilayah Aceh dan Sumatera Selatan, tetapi juga memiliki koneksi internasional. Jalur laut sering digunakan untuk mempermudah distribusi barang dari Malaysia ke Indonesia,” ujar Kombes Hadi.

Peran Masyarakat dalam Pengungkapan Kasus Besar

Operasi ini tidak hanya menyoroti kecermatan dan kecepatan aparat kepolisian, tetapi juga menunjukkan pentingnya peran masyarakat dalam memberikan informasi awal. Dukungan masyarakat menjadi kunci keberhasilan operasi yang menggagalkan penyebaran narkoba dalam jumlah masif ini.

Kepolisian berharap, kasus ini menjadi peringatan bagi sindikat narkoba lainnya bahwa pergerakan mereka selalu diawasi. Di sisi lain, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak ragu melapor jika mencurigai aktivitas mencurigakan di sekitar mereka.

Penangkapan lima pelaku ini, lengkap dengan barang bukti yang diamankan, menjadi bukti bahwa perlawanan terhadap narkoba harus dilakukan secara kolektif. Perjuangan melawan ancaman narkotika tidak hanya menjadi tugas aparat, tetapi tanggung jawab seluruh elemen bangsa.

Dengan aksi heroik di Bandara Kualanamu, Polda Sumatera Utara menunjukkan bahwa kejahatan narkoba tidak akan pernah luput dari jeratan hukum. Sementara itu, kelima tersangka kini menghadapi ancaman hukuman berat, dan penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengungkap jaringan yang lebih luas.

(Mond)

#Narkoba #Sabu #Ekstasi