Eks Ajudan Sukarno, Sidarto, Jadi Mediator Pertemuan Bersejarah Prabowo-Megawati
Sidarto Danusubroto. Foto: Antara
D'On, Jakarta – Nama Sidarto Danusubroto kembali mencuat ke permukaan, kali ini sebagai mediator dalam upaya mempertemukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri. Sidarto, yang pernah menjadi ajudan Presiden Sukarno, mengonfirmasi perannya dalam proses diplomasi yang dinilai penuh nuansa politik ini.
"Iya, benar," ujar Sidarto saat dimintai konfirmasi pada Rabu (15/1). Pernyataan singkat ini seolah menggarisbawahi perannya dalam jalinan komunikasi antara dua tokoh besar yang sebelumnya pernah memiliki hubungan politik yang erat namun belakangan terlihat renggang.
Pertemuan Masih Dalam Proses
Meskipun Sidarto telah memastikan dirinya menjadi penghubung, ia dengan tegas menyebut bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati belum dapat dipastikan waktunya. Bahkan, peluang untuk mewujudkan pertemuan tersebut pada bulan ini masih menjadi tanda tanya besar.
"Masih ada beberapa step yang harus dilalui," ungkap Sidarto tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang langkah-langkah yang dimaksud. Pernyataannya memberikan kesan bahwa proses ini tidak sekadar soal mengatur jadwal, tetapi melibatkan aspek-aspek yang lebih kompleks.
Ketika didesak untuk membeberkan detail proses tersebut, Sidarto memilih untuk menjaga kerahasiaan. "Wah, saya ndak mau bilang saya," tuturnya dengan nada penuh kehati-hatian.
Komunikasi Langsung Melalui Sidarto
Yang menarik, Sidarto menegaskan bahwa komunikasi antara Prabowo dan Megawati berlangsung melalui dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa peran Sidarto bukan sekadar simbolik, melainkan benar-benar menjadi penghubung utama di antara kedua tokoh tersebut.
"Komunikasi lewat Anda?" tanya wartawan, yang segera dijawab singkat namun pasti oleh Sidarto, "Iya, iya."
Jejak Sejarah dan Diplomasi Sidarto
Sebagai seorang mantan ajudan Sukarno dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada era Presiden ke-7 Joko Widodo, Sidarto memiliki reputasi sebagai sosok yang dihormati di kalangan elite politik. Kedekatannya dengan keluarga Sukarno, khususnya Megawati, memberikan kredibilitas tersendiri dalam menjalankan perannya sebagai mediator. Di sisi lain, hubungannya dengan Prabowo yang juga sarat dengan sejarah, memperkuat posisinya sebagai figur netral yang dipercaya oleh kedua belah pihak.
Makna di Balik Pertemuan Prabowo-Megawati
Rencana pertemuan ini tidak hanya menarik perhatian publik karena melibatkan dua figur besar di panggung politik Indonesia, tetapi juga membawa harapan akan terjalinnya kembali hubungan yang lebih baik antara dua kubu yang selama ini kerap dianggap berseberangan. Megawati, yang memimpin PDI Perjuangan, dan Prabowo, sebagai Ketua Umum Gerindra, memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah politik nasional.
Namun, proses ini tentu tidak lepas dari berbagai tantangan, terutama mengingat sejarah hubungan keduanya yang sempat diwarnai dinamika politik yang tajam. Apakah pertemuan ini akan membuka babak baru dalam hubungan mereka, atau justru menegaskan batas-batas perbedaan, masih menjadi pertanyaan besar.
Mengapa Sidarto?
Peran Sidarto sebagai mediator mengingatkan kita pada betapa pentingnya figur-figur senior yang memiliki wawasan, jaringan, dan kemampuan untuk menjadi jembatan di tengah pusaran politik. Bagi Sidarto, ini bukan sekadar tugas, melainkan bagian dari perjalanan panjangnya dalam melayani bangsa.
Publik kini menantikan kabar selanjutnya dari proses ini. Apakah Sidarto berhasil menyatukan dua sosok berpengaruh ini dalam satu meja, atau apakah langkah-langkah yang disebutkan masih membutuhkan waktu lebih panjang? Yang pasti, setiap langkah kecil dalam proses ini menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak, baik di lingkup politik maupun masyarakat umum.
Di tengah ketidakpastian, satu hal yang jelas: pertemuan ini, jika berhasil, akan menjadi momen bersejarah yang memengaruhi lanskap politik Indonesia ke depan.
(Mond)
#Politik #MegawatjSoekarnoputri #Nasional #PrabowoSubianto