Eks TNI Tembak Anggota TNI di Belitung: Drama Ancaman, Penembakan, dan Pengejaran yang Menegangkan
Sertu Hendri, pelaku penembakan seorang personel Subdenpom Persiapan Belitung lolos dari kepungan petugas gabungan di sebuah rumah lokasi persembunyian di Bangka Belitung, Selasa (14/1/2025)
D'On, Belitung – Sebuah insiden menghebohkan terjadi di Belitung pada Minggu malam (12/1). Peristiwa ini melibatkan aksi brutal seorang mantan anggota TNI, Sertu Hendri, yang menembak anggota TNI aktif, Serma Randi. Kasus ini menjadi perhatian besar karena tak hanya mencakup aksi kekerasan, tetapi juga ancaman terhadap istri siri pelaku, penyanderaan, dan pengejaran intens oleh aparat gabungan.
Desersi dan Laporan Istri Siri
Sertu Hendri, yang pernah bertugas di Korem 042/Garuda Putih, Jambi, diketahui telah dipecat dari dinas militer pada 2023 berdasarkan putusan Pengadilan Militer Palembang karena kasus desersi. Kendati demikian, keberadaannya masih menjadi ancaman, terutama bagi istri sirinya yang melaporkan ancaman kekerasan yang dilakukan Hendri ke Subdenpom Persiapan Belitung.
Setelah menerima laporan tersebut, Subdenpom segera bertindak dengan mengirimkan tim ke lokasi tempat Hendri tinggal, yakni sebuah kontrakan di Belitung. Salah satu anggota tim yang dikerahkan adalah Serma Randi, seorang personel dari Subdenpom. Namun, upaya untuk mengamankan Hendri berubah menjadi drama penuh ketegangan.
Penyanderaan dan Penembakan
Saat hendak diamankan, Hendri memberikan perlawanan sengit. Ia tidak hanya menolak menyerah tetapi juga menyandera Serma Randi menggunakan mobilnya. Ketegangan meningkat ketika Hendri berhasil melarikan diri, meninggalkan jejak mengerikan.
Beberapa jam kemudian, warga menemukan Serma Randi tergeletak di pinggir jalan di kawasan Jalan Buluhtumbang-Air Seruk. Ia mengalami luka tembak serius di punggung kiri. Beruntung, nyawanya berhasil diselamatkan setelah dilarikan ke RSUD Marsidi Judono, tempat ia kini menjalani perawatan intensif.
Pengejaran Intens dan Penyergapan Dramatis
Kejadian ini memicu operasi besar-besaran yang melibatkan tim gabungan dari TNI dan Batalyon B Satbrimobda Polda Bangka Belitung. Informasi intelijen mengarah ke sebuah rumah di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Kampung Damai, Tanjungpandan, yang diyakini menjadi tempat persembunyian Hendri. Komandan Unit Intel Kodim 0414/Belitung, Letda Inf Purwoko, menjelaskan bahwa tim gabungan telah mengepung lokasi tersebut untuk menangkap Hendri tanpa harus menggunakan kekerasan berlebihan.
“Rumah itu sudah kami sterilkan dari warga. Kami juga mencoba negosiasi agar Hendri menyerahkan diri tanpa perlawanan, mengingat ia masih memegang senjata api,” ungkap Letda Inf Purwoko.
Namun, situasi menjadi semakin tegang saat diketahui Hendri memaksa tiga penghuni rumah keluar sebelum menjadikan tempat itu sebagai persembunyiannya. Ketika negosiasi gagal, tim terpaksa menggunakan gas air mata untuk memaksa Hendri keluar.
Kehilangan Jejak Pelaku
Setelah gas air mata ditembakkan dan tim melakukan penyergapan, kejutan terjadi. Hendri tidak ditemukan di dalam rumah. Diduga kuat, ia telah melarikan diri sebelum aparat berhasil mengepung lokasi. Pihak berwenang kini terus memburu Hendri, yang dinilai sangat berbahaya karena masih membawa senjata api.
“Pengejaran masih berlangsung. Kami telah memperluas pencarian dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pelaku tidak lagi menjadi ancaman,” tegas Letda Inf Purwoko.
Kejadian yang Mengguncang Publik
Kasus ini tak hanya menyentuh isu kriminalitas, tetapi juga menjadi sorotan mengenai pengawasan terhadap mantan personel militer yang telah dipecat. Aksi Hendri, yang tak hanya melakukan kekerasan terhadap anggota TNI tetapi juga mengancam istri sirinya, menunjukkan betapa berbahayanya individu bersenjata yang tidak terkendali.
Hingga kini, masyarakat Belitung terus mengikuti perkembangan kasus ini dengan penuh kekhawatiran. Aparat gabungan pun diharapkan segera menangkap Hendri demi mencegah insiden serupa terjadi di kemudian hari. Sementara itu, doa mengalir untuk kesembuhan Serma Randi, yang masih berjuang melawan luka tembaknya.
Dengan insiden ini, kita diingatkan betapa pentingnya sinergi antara institusi keamanan dalam menangani ancaman dari dalam maupun luar. Masyarakat pun diimbau tetap waspada dan segera melaporkan keberadaan Hendri jika menemukannya di sekitar wilayah mereka.
(Mond)
#Peristiwa #EksTNITembakTNI #TNI #Militer