Guru SD di Medan Diskors Setelah Siswa Dihukum Belajar di Lantai Akibat SPP Belum Lunas
Guru yang hukum siswa belajar di lantai gegara orangtua nunggak SPP dibebastugaskan (Foto: iNews
D'On, Medan – Insiden memalukan yang menimpa seorang siswa sekolah dasar di Medan telah mengguncang dunia pendidikan. Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa kelas 4 SD belajar di lantai karena orangtuanya belum melunasi biaya SPP viral di media sosial, memicu gelombang kritik tajam terhadap pihak sekolah. Menanggapi hal ini, Yayasan Abdi Sukma selaku pengelola sekolah akhirnya buka suara.
Pihak yayasan memastikan bahwa tindakan yang melarang siswa mengikuti pembelajaran akibat tunggakan SPP bukanlah kebijakan resmi sekolah, melainkan inisiatif pribadi seorang guru. Dalam langkah tegas, yayasan telah memberikan sanksi skors kepada guru tersebut dan menyatakan penyesalan mendalam atas insiden tersebut.
Kronologi dan Penjelasan Yayasan
Insiden ini terungkap pada Sabtu pagi (11/1/2025), ketika video tersebut menjadi viral di platform media sosial. Lokasi kejadian adalah sebuah sekolah di Jalan STM, Medan, Sumatera Utara. Dalam video itu, siswa yang masih duduk di bangku kelas 4 terlihat belajar di lantai, pemandangan yang dengan cepat memicu emosi warganet.
Merespons hal ini, Yayasan Abdi Sukma segera menggelar rapat darurat dengan memanggil guru yang bersangkutan untuk dimintai keterangan. Pertemuan tertutup berlangsung lebih dari satu jam dan dihadiri oleh pengawas yayasan, kepala sekolah, dan jajaran petinggi sekolah.
Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, menyatakan bahwa tindakan guru tersebut sepenuhnya di luar prosedur yang berlaku di sekolah. “Tidak ada kebijakan dari pihak yayasan maupun sekolah yang melarang siswa mengikuti pembelajaran hanya karena belum melunasi biaya SPP. Tindakan itu sepenuhnya keputusan pribadi guru yang bersangkutan tanpa sepengetahuan kepala sekolah,” tegas Ahmad.
Sanksi Tegas untuk Guru dan Kepala Sekolah
Setelah mendalami keterangan dari guru tersebut, yayasan mengambil langkah tegas. Guru itu kini dibebastugaskan atau diskors hingga batas waktu yang belum ditentukan. Langkah ini, menurut Ahmad, merupakan bentuk tanggung jawab yayasan dalam menjaga integritas lembaga pendidikan yang mereka kelola.
“Ini adalah pelanggaran serius terhadap etika pendidikan. Kami ingin memastikan bahwa peristiwa seperti ini tidak akan terulang kembali. Tugas guru adalah mendidik, bukan menjatuhkan martabat siswa,” lanjutnya.
Tak hanya guru, kepala sekolah juga akan menerima sanksi. Yayasan menilai kepala sekolah lalai dalam melakukan pengawasan terhadap tindakan guru di bawah kepemimpinannya. Ahmad menyatakan, langkah ini diambil untuk memastikan semua pihak bertanggung jawab atas insiden yang mencoreng nama baik sekolah tersebut.
Penyesalan Mendalam dari Pihak Yayasan
Dalam konferensi pers yang diadakan usai pertemuan, Ahmad Parlindungan menyampaikan penyesalan mendalam atas kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa Yayasan Abdi Sukma berkomitmen penuh untuk melindungi hak setiap siswa dalam mendapatkan pendidikan, terlepas dari latar belakang ekonomi keluarga mereka.
“Kami memohon maaf kepada siswa yang menjadi korban, juga kepada orangtuanya dan masyarakat luas. Pendidikan adalah hak semua anak, dan kami akan memastikan bahwa insiden seperti ini tidak lagi terjadi di masa depan,” ujarnya.
Respon Warganet dan Langkah Selanjutnya
Insiden ini telah memicu perdebatan luas di media sosial, dengan banyak pihak mengecam tindakan guru yang dianggap tidak manusiawi. Namun, sebagian netizen juga mendesak yayasan dan pemerintah untuk lebih transparan dalam mengawasi sistem pendidikan agar hak siswa tetap terjamin.
Yayasan Abdi Sukma berjanji akan memperketat pengawasan terhadap tenaga pendidik dan mengevaluasi ulang kebijakan internal sekolah. Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi tersebut.
Di sisi lain, insiden ini menjadi pengingat bahwa pendidikan harus selalu mengedepankan empati dan inklusivitas. Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan setiap tindakan yang merendahkan mereka hanya akan mencoreng nilai luhur pendidikan itu sendiri.
(Mond)
#Viral #Pendidikan #SiswaBelajardiLantai #YayasanAbdiSukma