Hasto Tidak Ditahan Usai 3,5 Jam Diperiksa KPK
D'On, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menjadi pusat perhatian publik usai menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (13/1/2025). Dalam kapasitasnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI 2019 yang melibatkan buronan Harun Masiku, serta tuduhan merintangi penyidikan, Hasto diperiksa selama 3,5 jam. Namun, ia meninggalkan Gedung Merah Putih KPK tanpa mengenakan jaket oranye khas tahanan KPK, memicu spekulasi di kalangan masyarakat.
Hasto keluar dari gedung KPK sekitar pukul 13.30 WIB, didampingi kuasa hukumnya, Maqdir Ismail, dan tim pengacara yang dikabarkan berjumlah hingga puluhan orang. Dengan langkah perlahan menuju bus yang telah disiapkan, Hasto hanya menebar senyum kepada para wartawan yang menantinya di depan gedung antirasuah. Namun, ia memilih bungkam saat ditanyai soal pemeriksaan tersebut.
“Pemeriksaan selanjutnya akan dilakukan sesuai kebutuhan penyidik,” ujar Maqdir singkat saat menemani Hasto. Pernyataan ini seolah mengindikasikan bahwa proses hukum terhadap Hasto masih jauh dari selesai.
Hasto, Kasus Harun Masiku, dan Pertanyaan Publik
Kasus yang menyeret nama Hasto Kristiyanto ini memiliki benang merah dengan skandal Harun Masiku, buronan yang hingga kini masih belum ditemukan. Harun diduga terlibat dalam suap kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, guna memuluskan jalannya menjadi anggota DPR RI melalui mekanisme PAW. Meski menjadi salah satu figur kunci dalam kasus ini, Hasto hingga kini belum ditahan. Situasi ini memunculkan berbagai pertanyaan, termasuk soal keberadaan Harun Masiku yang misterius selama bertahun-tahun.
Ronny Talapessy, salah satu kuasa hukum Hasto, sebelumnya menegaskan bahwa kliennya siap jika harus menjalani penahanan. “Mas Hasto sudah sampaikan, sudah siap, dengan kepala tegap dan mulut tersenyum,” ujar Ronny kepada awak media. Sikap ini, menurutnya, menunjukkan bahwa Hasto menghadapi proses hukum dengan tegar.
Namun, kehadiran hingga 100 pengacara yang mendampingi Hasto juga tak luput dari sorotan publik. Jumlah yang luar biasa ini menimbulkan kesan bahwa Hasto ingin menunjukkan kekuatan dalam menghadapi proses hukum, yang dianggap sebagai ujian besar bagi karier politiknya.
Spekulasi dan Keheningan di Gedung KPK
Selama pemeriksaan, Maqdir Ismail, sebagai perwakilan tim hukum Hasto, meminta media untuk menanyakan langsung kepada penyidik terkait materi yang dibahas dalam proses pemeriksaan. “Silakan ditanyakan kepada penyidik, karena ini kesepakatan kami. Pak Hasto hanya diperiksa untuk dua perkara, yaitu dugaan suap dan upaya menghalangi penyidikan,” ujar Maqdir.
Keengganan Hasto dan tim hukumnya untuk berbicara detail mengenai pemeriksaan ini semakin menambah aura misteri di sekitar kasusnya. Apalagi, tidak ada penjelasan lebih jauh tentang alasan KPK memutuskan untuk tidak menahan Hasto setelah pemeriksaan yang cukup intensif tersebut.
Tantangan Integritas Penegakan Hukum
Keputusan KPK untuk tidak menahan Hasto, setidaknya untuk saat ini, mengundang reaksi beragam. Banyak pihak mempertanyakan langkah lembaga antirasuah itu, mengingat status Hasto sebagai salah satu pejabat teras di partai penguasa. Apakah keputusan ini murni berdasarkan pertimbangan hukum, atau ada faktor lain yang memengaruhi prosesnya?
Publik juga semakin menanti perkembangan kasus ini, terutama mengingat Harun Masiku, tokoh sentral dalam skandal PAW DPR 2019, masih menjadi teka-teki besar. Kasus ini menjadi ujian tidak hanya bagi Hasto Kristiyanto, tetapi juga bagi KPK dalam menunjukkan independensinya sebagai lembaga penegak hukum yang dipercaya masyarakat.
Dengan berbagai sorotan yang mengarah ke Gedung Merah Putih KPK, pertanyaan utama kini adalah: apakah Hasto akan terus melenggang bebas, atau langkah hukum berikutnya akan membawa kejutan baru? Bagi masyarakat, jawaban atas pertanyaan ini adalah indikator sejauh mana hukum benar-benar ditegakkan di negeri ini.
(Mond)
#KPK #Hukum #HastoKristiyanto #KasusHarunMasiku