Breaking News

Indonesia Resmi Gabung BRICS: Peluang Strategis di Kancah Global

Presiden Putin memimpin KTT BRICS Plus 2024 di Kazan, Rusia, Kamis, 24 Oktober 2024. (Foto: Sergey Bobylev/brics-russia2024.ru)


D'On, Jakarta –
Indonesia kini telah resmi menjadi anggota penuh BRICS, sebuah langkah strategis yang diharapkan membuka berbagai peluang besar di arena internasional. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Brasil, yang saat ini menjabat sebagai ketua kelompok tersebut. Keputusan ini menandai babak baru bagi diplomasi Indonesia dan memperkuat posisi negara di antara kekuatan ekonomi berkembang.

Latar Belakang Keputusan

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS diputuskan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2023 yang digelar di Johannesburg, Afrika Selatan. Dalam pertemuan tersebut, seluruh anggota BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, sepakat untuk menerima Indonesia sebagai anggota penuh. Namun, bergabungnya Indonesia secara resmi dilakukan setelah Pilpres 2024, sesuai permintaan pemerintah Indonesia yang kala itu memprioritaskan stabilitas politik domestik.

Indonesia bukan satu-satunya negara baru yang diterima dalam blok ini. Sebelumnya, BRICS juga telah memperluas keanggotaannya dengan memasukkan Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Langkah ini mencerminkan visi BRICS untuk memperkuat perannya sebagai wadah bagi negara-negara berkembang untuk berkolaborasi dan menantang dominasi geopolitik negara maju.

Apa Itu BRICS dan Mengapa Penting?

BRICS, awalnya dibentuk pada 2009, merupakan aliansi ekonomi dan politik yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kelompok ini merepresentasikan lebih dari 40% populasi dunia dan sekitar 25% dari Produk Domestik Bruto (PDB) global. Dengan latar belakang ini, BRICS menjadi salah satu aliansi paling strategis bagi negara-negara berkembang untuk memperkuat suara mereka di panggung internasional.

Bergabung dengan BRICS memberikan Indonesia status anggota penuh, yang berarti hak suara dalam pengambilan keputusan, akses ke berbagai program, serta peluang untuk berkontribusi langsung dalam inisiatif strategis kelompok tersebut. Sebelumnya, Indonesia hanya memiliki status sebagai mitra dialog, yang membatasi pengaruhnya dalam menentukan arah kebijakan BRICS.

Manfaat Keanggotaan Bagi Indonesia

Keputusan Indonesia untuk menjadi anggota penuh BRICS dilandasi sejumlah pertimbangan strategis. Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa langkah ini memberikan peluang besar untuk memperluas kolaborasi dengan negara-negara berkembang lain berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan berkelanjutan.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh Indonesia dari keanggotaan ini antara lain:

1. Ketahanan Ekonomi

Dalam menghadapi tantangan ekonomi global, kerja sama dengan negara-negara BRICS memungkinkan Indonesia untuk memperkuat ketahanan ekonominya melalui perdagangan, investasi, dan pengembangan infrastruktur.

2. Transfer Teknologi

Negara-negara anggota BRICS, terutama China dan India, memiliki kemajuan pesat dalam teknologi. Keanggotaan ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mengadopsi teknologi terbaru dalam sektor energi, digitalisasi, dan transportasi.

3. Pembangunan Berkelanjutan

BRICS memiliki agenda kuat dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi ini dapat mendukung Indonesia dalam upaya transisi energi, perlindungan lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat pedesaan.

4. Tantangan Global

Melalui BRICS, Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam mencari solusi bersama terhadap isu-isu global, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, dan pengurangan kesenjangan ekonomi.

Peran Indonesia di Panggung Global

Selain manfaat ekonomi, keanggotaan Indonesia dalam BRICS juga memperkuat posisinya di tatanan global. Dengan menjadi bagian dari aliansi ini, Indonesia dapat memainkan peran lebih besar dalam menjaga keseimbangan kekuatan dunia. Meski demikian, pemerintah menegaskan bahwa keanggotaan BRICS tidak akan mengurangi komitmen Indonesia dalam berbagai forum multilateral lainnya, seperti G20, ASEAN, atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tantangan yang Harus Dihadapi

Namun, keanggotaan dalam BRICS juga menghadirkan tantangan tersendiri. Salah satunya adalah memastikan bahwa kepentingan nasional Indonesia tetap terjaga di tengah dinamika kelompok ini yang terdiri dari negara-negara dengan latar belakang geopolitik yang berbeda. Selain itu, Indonesia juga perlu memaksimalkan potensi kerja sama agar dapat benar-benar merasakan manfaat keanggotaan ini.

Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS, peluang besar terbuka untuk memperkuat kolaborasi dengan negara berkembang lainnya, meningkatkan ketahanan ekonomi, dan memainkan peran aktif dalam isu-isu global. Langkah ini mencerminkan visi Indonesia untuk tidak hanya menjadi pemain regional, tetapi juga aktor global yang berkontribusi pada tatanan dunia yang lebih adil dan seimbang.

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS adalah awal dari perjalanan baru yang penuh potensi. Kini, tantangan terbesar adalah bagaimana memanfaatkan momentum ini untuk mendorong kemajuan ekonomi, sosial, dan politik yang berkelanjutan bagi bangsa dan dunia.

(Mond)

#BRICS #Nasional