Breaking News

Istana Perketat SOP Setelah Insiden 40 Siswa SD Sukoharjo Keracunan Makanan Bergizi Gratis

Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mendatangi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024)

D'On, Jakarta
Pemerintah mengambil langkah serius untuk memperketat pengawasan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah insiden keracunan yang menimpa 40 siswa Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah. Insiden yang terjadi pada Kamis (16/1) itu menjadi peringatan penting terkait kualitas dan higienitas makanan yang disediakan dalam program nasional tersebut.

Kepala Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa peristiwa ini akan dijadikan bahan evaluasi mendalam untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Menurut Hasan, pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) segera meninjau ulang Standard Operating Procedure (SOP) di seluruh rantai penyelenggaraan program MBG.

"Kejadian ini memberikan pelajaran berharga bagi kita. SOP dalam setiap proses penyiapan makanan akan diperketat. Kami akan memastikan kualitas dan kehigienisan makanan benar-benar terjamin," ujar Hasan kepada wartawan pada Jumat (17/1).

Respons Cepat dan Kondisi Siswa Membaik

Hasan juga memastikan bahwa semua siswa yang mengalami keracunan telah mendapatkan penanganan medis dengan baik. Puluhan siswa yang sebelumnya mengalami mual dan muntah segera dirawat di Puskesmas terdekat.

"Anak-anak tersebut sudah diobati dan kini kondisi mereka membaik. Mereka kini kembali ceria," tambah Hasan.

Ia menekankan bahwa SOP dalam program MBG sejatinya sudah mengatur mekanisme penanganan insiden, termasuk pelaporan langsung dari pihak sekolah kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Puskesmas terdekat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Jika ada kasus seperti ini, makanan yang diduga bermasalah langsung ditarik oleh SPPG dan diganti dengan menu lain yang lebih aman," jelasnya.

Kronologi Insiden di Sukoharjo

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memaparkan kronologi kejadian tersebut. Insiden bermula ketika para siswa menyantap menu ayam krispi yang disediakan melalui program MBG. Tak lama setelah makan, sejumlah siswa mulai mengeluh mual dan pusing.

"Setelah mengetahui ada siswa yang mual-mual, kami segera menarik seluruh makanan yang tersisa. Ayam krispi itu kemudian diganti dengan menu lain, yakni telur," kata Dadan kepada wartawan pada Kamis (16/1).

Dadan memastikan bahwa langkah-langkah penanganan cepat dilakukan untuk mencegah kondisi siswa memburuk. Berkat respons tanggap tenaga medis, kondisi semua siswa kini telah pulih.

"Para siswa yang terdampak kini sudah sehat dan kembali ceria. Kami juga terus memantau perkembangan mereka untuk memastikan tidak ada efek lanjutan," ujarnya.

Evaluasi dan Perbaikan SOP MBG

Sebagai tindak lanjut, BGN berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh tahapan dalam penyelenggaraan MBG, mulai dari pemilihan bahan makanan hingga distribusi ke sekolah-sekolah. Dadan menekankan bahwa transparansi dalam setiap langkah evaluasi ini menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap program tersebut.

"Kami tidak ingin kejadian ini menurunkan kepercayaan publik terhadap MBG. Program ini dirancang untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia, sehingga kualitas dan keamanan makanan menjadi prioritas utama," tegas Dadan.

Komitmen Pemerintah dalam Menjamin Kualitas Gizi Anak Bangsa

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Dengan menyediakan makanan bernutrisi secara gratis, pemerintah berharap dapat menurunkan angka stunting dan meningkatkan prestasi akademik anak-anak.

Namun, insiden di Sukoharjo ini menjadi pengingat penting bahwa pengawasan ketat harus diterapkan dalam setiap tahapan program. Pemerintah kini berupaya memastikan bahwa setiap makanan yang didistribusikan benar-benar memenuhi standar kualitas, keamanan, dan higienitas.

"Dengan evaluasi ini, kami berharap program MBG dapat berjalan lebih baik ke depannya. Keselamatan dan kesehatan anak-anak kita adalah prioritas utama," tutup Hasan.

Insiden ini menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan publik, terutama di sektor yang menyentuh langsung kehidupan anak-anak bangsa.

(Mond)

#MakanBergiziGratis #BadanGiziNasional #Keracunan #SiswaSDKeracunanMBG