Breaking News

Jenazah Basri, Korban Penembakan APPM, Tiba di Pekanbaru: Tangis dan Haru Sambut Kepulangannya

Ilustrasi Penembakan 

D'On, Pekanbaru, Riau
– Suasana haru menyelimuti Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, pada Rabu (29/1) sore. Tepat pukul 15.40 WIB, sebuah pesawat AirAsia dari Kuala Lumpur mendarat, membawa pulang jenazah Basri, seorang pekerja migran Indonesia yang menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APPM).

Tangis keluarga dan kerabat pecah saat peti jenazah diturunkan dari kargo pesawat. Sejumlah pejabat turut hadir memberikan penghormatan terakhir dan memastikan kelancaran proses pemulangan jenazah. Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, tampak memantau langsung prosesi serah terima tersebut. Hadir pula perwakilan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) serta Gubernur Riau, yang turut menyaksikan momen pilu ini.

“Pesawat sudah tiba di bandara, saat ini kita sedang menunggu proses penurunan jenazah dari kargo pesawat,” ujar Fanny Wahyu Kurniawan saat ditemui di lokasi.

Jenazah Langsung Dibawa ke Rumah Duka

Setelah serangkaian prosedur administrasi selesai, jenazah Basri langsung diberangkatkan menuju rumah duka di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Rombongan yang membawa jenazah berangkat dengan pengawalan ketat, mengingat kondisi emosional keluarga yang begitu terpukul atas kejadian ini.

“Korban akan langsung dibawa menuju rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga guna proses pemakaman,” lanjut Fanny.

Di sisi lain, empat korban lain dalam insiden penembakan yang sama masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit Malaysia. Fanny memastikan bahwa pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan mereka dan berkoordinasi dengan otoritas Malaysia terkait proses hukum atas insiden tragis ini.

“Hanya korban yang meninggal saja yang dipulangkan saat ini, sementara korban luka-luka masih menjalani perawatan di rumah sakit,” jelasnya.

Tragedi yang Mengguncang: Basri Satu-Satunya Korban Jiwa

Peristiwa penembakan ini telah menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga Basri tetapi juga bagi masyarakat Indonesia, khususnya komunitas pekerja migran. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari otoritas Malaysia mengenai alasan di balik insiden yang merenggut nyawa Basri.

Basri, yang dikenal sebagai seorang pekerja keras, meninggalkan duka mendalam bagi istri, anak-anak, dan keluarga besarnya. Kepulangannya ke tanah air bukan untuk kembali berkumpul bersama keluarga dengan sukacita, melainkan dalam peti jenazah yang menandai akhir perjalanan hidupnya di negeri orang.

Kini, harapan tertumpu pada pemerintah Indonesia untuk mengusut tuntas kasus ini, menuntut keadilan, dan memastikan kejadian serupa tidak kembali terulang. Keluarga Basri serta para pekerja migran lainnya menunggu kepastian dan tanggung jawab dari pihak yang berwenang atas peristiwa memilukan ini.

Duka masih menyelimuti, namun doa terus mengalir untuk Basri—sosok yang kini telah kembali ke tanah kelahirannya, meski dalam keadaan yang tak pernah diharapkan siapa pun.

(Mond)

#Viral #WNIDitembakPolisiMalaysia #Peristiwa