Jeritan Keadilan di Padang: Kasus Afif Maulana dan Transparansi yang Dipertanyakan
Tim forensik melakukan olah TKP tewasnya Afif Maulana di Padang. [Suara.com/Saptra S]
D'On, Padang – Jumat, 3 Januari 2025, menjadi hari yang berat sekaligus penuh harapan bagi Afrinaldi, ayah dari almarhum Afif Maulana. Didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Afrinaldi mendatangi Unit V Jatanras Polresta Padang untuk menuntut kejelasan atas nasib penyelidikan kasus tragis yang menimpa putranya.
Namun, perjuangan ini tidaklah mudah. Kasus yang bermula dari dugaan penyiksaan oleh anggota Ditsamapta Polda Sumatera Barat pada 9 Juni 2024 itu kini seolah menemui jalan buntu. Meski Kepolisian Daerah Sumbar telah mengeluarkan Surat Penghentian Penyelidikan (SP2 Lidik) pada 31 Desember 2024, keluarga korban hingga saat ini belum menerima dokumen resmi yang menjadi dasar penghentian tersebut.
Misteri di Balik Kematian Afif Maulana
Afif Maulana, seorang pemuda yang dikenal ramah oleh lingkungannya, meninggal dunia dalam kondisi penuh tanda tanya. Insiden yang menimpa Afif terjadi di aliran Batang Kuranji, Padang, tempat di mana dugaan penyiksaan diduga dilakukan oleh aparat yang seharusnya melindungi masyarakat.
Dalam perjalanan kasus ini, keluarga korban dan LBH Padang kerap dihadapkan pada dinding tebal ketidakjelasan. Informasi soal barang bukti, hasil investigasi, hingga perkembangan penyelidikan terasa begitu sulit diakses. “Kami mendesak penyidik untuk memberikan salinan resmi SP2 Lidik. Kejelasan ini penting untuk memastikan langkah hukum selanjutnya. Keluarga korban berhak mendapatkan kepastian hukum,” tegas Adrizal, kuasa hukum keluarga Afif.
Poin-Poin Ketidakjelasan yang Menyisakan Luka
LBH Padang mengungkapkan sejumlah persoalan yang hingga kini belum mendapat jawaban memadai:
1. Barang Bukti
Sepeda motor dan telepon genggam milik Afif yang disita saat penyelidikan berlangsung tidak melalui prosedur hukum yang jelas. Hingga kini, status barang-barang tersebut masih menjadi misteri.
2. Dokumen Resmi
Hasil eksumasi dan autopsi jenazah Afif, yang seharusnya menjadi elemen penting dalam proses penyelidikan, tidak pernah diterima oleh pihak keluarga. Padahal, dokumen ini bisa menjadi kunci untuk mengungkap penyebab kematian Afif secara terang benderang.
3. Rekaman CCTV
LBH Padang juga menyoroti absennya tindak lanjut terhadap rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian pada 24 Juni 2024. Padahal, rekaman tersebut diyakini dapat memberikan gambaran jelas mengenai kronologi insiden.
Kritik Tajam terhadap Profesionalitas Penanganan Kasus
LBH Padang menilai penanganan kasus ini jauh dari kata profesional. Transparansi yang minim serta lambannya respons dari pihak Polresta Padang hanya memperkuat kecurigaan bahwa penyelidikan dilakukan setengah hati.
“Setiap kali kami mendatangi Polresta Padang, penyidik selalu berdalih belum mendapat perintah dari pimpinan atau rekomendasi untuk memberikan dokumen yang diminta. Ini memunculkan dugaan bahwa penyidik tidak serius dalam menyelesaikan kasus ini secara profesional dan transparan,” ujar Adrizal penuh kekecewaan.
Ia juga menyoroti gelar perkara khusus yang pernah diminta pihak keluarga, tetapi terkesan hanya dilakukan sebagai formalitas belaka, tanpa keseriusan untuk benar-benar menuntaskan kasus ini.
Keadilan yang Masih Jadi Impian
Bagi keluarga Afif Maulana, perjuangan ini bukan hanya soal mengungkap kebenaran di balik kematian putra mereka, tetapi juga soal menegakkan prinsip dasar keadilan. Dukungan dari publik dan berbagai elemen masyarakat sangat diharapkan untuk terus mengawal kasus ini agar tidak hilang begitu saja.
“Ini bukan hanya tentang Afif, tetapi juga tentang hak asasi manusia dan transparansi penegakan hukum di Sumatera Barat,” tegas Afrinaldi.
Kasus ini telah menjadi cermin bagi masyarakat tentang bagaimana sistem hukum terkadang gagal memberikan keadilan bagi mereka yang kehilangan. Di tengah keraguan terhadap integritas institusi hukum, LBH Padang bersama keluarga korban bertekad untuk terus memperjuangkan kebenaran, berharap keadilan akhirnya akan berpihak pada mereka yang telah dirugikan.
Sorotan Publik yang Terus Memanas
Perjuangan keluarga Afif Maulana bukan hanya tentang hukum, tetapi juga tentang menggugah kesadaran publik. Di era di mana informasi dengan cepat menyebar, kasus seperti ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya keterbukaan dan akuntabilitas dalam setiap proses penegakan hukum.
Kematian Afif Maulana tidak boleh dilupakan. Ia adalah simbol perjuangan melawan ketidakadilan, suara yang meminta transparansi, dan harapan agar hukum benar-benar menjadi pelindung bagi semua.
(Mond)
#AfifMaulana #Hukum #LBHPadang #Padang