Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-52 untuk PDIP, Meski Hubungan Retak
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang juga mantan kader PDIP mengucapkan selamat HUT ke-52 PDIP di kediamannya di Solo, Jateng, Jumat (10/1/2025)
D'On, Solo – PDI Perjuangan (PDIP), salah satu partai politik terbesar di Indonesia, merayakan hari jadinya yang ke-52 pada Jumat (10/1). Di tengah dinamika hubungan yang rumit, Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang pernah menjadi kader andalan partai ini, menyampaikan ucapan selamat kepada keluarga besar PDIP.
“Ya, saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-52 pada seluruh keluarga besar PDIP yang hari ini ulang tahun,” ujar Jokowi singkat saat ditemui di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/1).
Namun, ketika dimintai komentar terkait harapan untuk PDIP di usia setengah abad lebih ini, Jokowi memilih bungkam. “Saya hanya mengucapkan selamat saja,” katanya sambil tersenyum tipis.
Pernyataan ini menjadi sorotan, mengingat hubungan Jokowi dan partai berlambang banteng moncong putih itu tengah berada dalam fase yang jauh dari harmonis.
PDIP dan Pemecatan Kader Besar: Jokowi, Gibran, dan Bobby
Beberapa bulan sebelum perayaan ulang tahun ini, PDIP membuat keputusan yang mengejutkan dengan memecat 27 kadernya pada 4 Desember 2024. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas tindakan para kader yang dianggap melanggar garis partai.
Pemecatan ini bukan keputusan biasa. Surat pemecatan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menandakan bahwa keputusan tersebut merupakan sikap tegas dari pucuk pimpinan partai.
Dari 27 nama yang dipecat, tiga nama mencuat menjadi pusat perhatian: Presiden Joko Widodo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution. Ketiganya tidak hanya berstatus sebagai kader partai, tetapi juga memiliki hubungan keluarga yang erat Jokowi sebagai ayah dari Gibran dan mertua Bobby.
Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, menjelaskan bahwa langkah pemecatan ini dilakukan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. “Keputusan ini tidak diambil sembarangan. Kami telah mempertimbangkan semuanya sesuai mekanisme partai,” tegasnya.
PDIP, Jokowi, dan Sejarah Panjang yang Berakhir Retak
Hubungan antara Jokowi dan PDIP sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang perjalanan karier politiknya. PDIP adalah kendaraan politik yang membawa Jokowi ke panggung nasional, dimulai dari Wali Kota Solo selama dua periode, lalu menjadi Gubernur DKI Jakarta, hingga akhirnya menjabat sebagai Presiden RI selama dua periode.
Partai ini juga menjadi penopang karier politik keluarga Jokowi. Gibran, putra sulungnya, menjadi Wali Kota Solo, sementara menantunya, Bobby, memimpin Kota Medan. Semua itu tak lepas dari dukungan PDIP.
Namun, hubungan mesra itu mulai retak setelah Jokowi menunjukkan dukungannya kepada Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Sikap ini dianggap bertentangan dengan keputusan partai yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Ketegangan ini semakin memuncak setelah Jokowi dan keluarganya mengambil langkah yang dianggap oleh PDIP sebagai pelanggaran fatal terhadap loyalitas partai. Akhirnya, keputusan pemecatan diambil, menandai akhir hubungan panjang antara Jokowi dan PDIP.
Pesan Singkat Jokowi di Tengah Hubungan yang Memanas
Ucapan selamat ulang tahun yang disampaikan Jokowi pada peringatan hari jadi PDIP ini bisa dilihat sebagai upaya menjaga kehormatan dan kenangan baik, meskipun hubungan mereka telah berakhir dengan nada yang kurang baik.
Bagi banyak pengamat politik, langkah Jokowi ini adalah simbol bahwa meski ada perbedaan, rasa hormat terhadap masa lalu tetap dijaga.
Namun, di sisi lain, keputusan Jokowi untuk tidak memberikan komentar lebih jauh mengenai harapan bagi PDIP di usia ke-52 menunjukkan adanya jarak emosional yang kini memisahkan kedua pihak.
Di tengah perjalanan politik PDIP yang semakin kompleks, perayaan ulang tahun kali ini terasa berbeda—bukan hanya sebagai selebrasi atas capaian, tetapi juga sebagai refleksi atas tantangan yang harus dihadapi di masa depan.
"Selamat ulang tahun ke-52, PDIP. Sejarah kita panjang, namun masa depan selalu memiliki cerita baru," mungkin itu yang ingin disampaikan Jokowi di balik sikap tenangnya.
(Mond)
#PDIP #HUTPDIP #Jokowi #Politik