Breaking News

Kisah Tragis ASN Korban KDRT Istri: Dari Kisah Cinta Online hingga Luka Mendalam di Balik Pagar Rumah

ASN Dispora Bandung Barat Calvin (kanan) bersama istrinya. (Instagram/@adityaarthaz)

D'On, Bandung
Sebuah kisah memilukan mencuat dari Kabupaten Bandung Barat (KBB). Seorang aparatur sipil negara (ASN) bernama Calvin menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh istrinya sendiri. Peristiwa ini terkuak setelah sang kakak, Aditya Artha, membeberkan kronologi menyayat hati di media sosial, yang kemudian viral.

Mimpi Indah yang Berakhir Kelam

Calvin, ASN golongan III yang juga dikenal sebagai bagian dari program duta pariwisata dan budaya Smiling West Java (SWJ) Ambassador, awalnya menjalani kehidupan penuh prestasi. Sebagai seorang TikToker dengan akun @asnmilenial, ia sering membagikan momen inspiratif tentang karir dan kehidupan ASN muda. Namun, di balik layar, hidupnya jauh dari kata bahagia.

Aditya mengungkapkan awal pertemuan Calvin dengan istrinya. Mereka berkenalan melalui aplikasi kencan daring. Hubungan yang terjalin singkat itu segera berlanjut ke jenjang pernikahan. Namun, keputusan ini mendapat penolakan halus dari keluarga.

“Kami sudah merasa ada sesuatu yang tidak biasa. Mereka hanya bertemu beberapa kali sebelum menikah. Namun, Calvin meyakinkan kami, dan sebagai keluarga, kami mencoba mendukung,” ujar Aditya.

Sayangnya, firasat buruk itu terbukti. Setelah pernikahan, Calvin jarang terlihat kembali ke rumah orang tuanya. Bahkan, lokasi tempat tinggalnya dirahasiakan. “Kami baru tahu ia tinggal di Desa Tagong, Padalarang, setelah mencari tahu sendiri,” lanjutnya.

Tekanan yang Mengikis Kebahagiaan

Perubahan drastis mulai terlihat pada diri Calvin. Ia sering menghilang dari grup keluarga di aplikasi perpesanan. Jika dihubungi, pesan-pesan dari keluarga kerap tidak dijawab. Komunikasi semakin sulit, hingga pada akhirnya Calvin memblokir nomor seluruh anggota keluarganya.

Aditya, yang merasa ada yang tidak beres, mencoba mencari tahu lebih jauh dengan mendatangi tempat kerja Calvin di Dispora KBB. Di sana, ia mendengar kabar yang membuatnya terhenyak.

“Rekan-rekan kerjanya bercerita bahwa Calvin sering datang dengan wajah lebam, luka cakaran, dan terlihat murung. Ia juga sering terlambat dan berjalan kaki sejauh 5 kilometer dari rumah ke kantor karena tidak diberi uang oleh istrinya,” ungkap Aditya.

Kondisi ini semakin memperjelas bahwa Calvin hidup dalam tekanan berat. Bahkan, ia tidak berani membuka blokir kontak keluarganya tanpa perlindungan pihak kepolisian.

Puncak Derita: Luka Fisik dan Psikologis

Penderitaan Calvin mencapai puncaknya pada awal Januari 2025. Ia dilaporkan tidak masuk kantor selama empat hari akibat sakit. Keluarga, yang khawatir dengan keadaannya, akhirnya memutuskan untuk mendatangi rumah Calvin di Ciparay. Saat itulah mereka mendapati Calvin dalam kondisi yang mengenaskan.

“Wajahnya penuh lebam, matanya berdarah, rambutnya dicukur sebagian, seperti dipermalukan. Kami tidak bisa lagi menahan emosi melihat adik saya dalam kondisi seperti itu,” cerita Aditya dengan nada getir.

Setelah didesak, Calvin akhirnya mengakui bahwa semua luka itu berasal dari penganiayaan istrinya. Keluarga langsung melaporkan kasus ini ke Polsek Ciparay. Namun, situasi menjadi semakin rumit. Setelah laporan tersebut, Calvin tiba-tiba pergi dari rumah dan hingga kini belum kembali.

Perjuangan untuk Keadilan

Aditya mengaku sudah melibatkan firma hukum untuk membantu menyelesaikan kasus ini. “Kami tidak akan tinggal diam. KDRT ini harus dihentikan, dan adik saya harus mendapatkan keadilan,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membangun hubungan, terutama yang berawal dari media sosial atau aplikasi kencan daring.

“Jangan pernah terburu-buru menikah tanpa benar-benar mengenal pasangan. Apa yang terjadi pada Calvin menjadi pelajaran pahit bagi kami,” tutupnya.

Harapan di Tengah Pencarian

Kini, keluarga dan rekan-rekan Calvin berharap ia dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Kasus ini tidak hanya menjadi pengingat akan bahaya KDRT, tetapi juga menyuarakan betapa pentingnya dukungan keluarga untuk mengatasi kekerasan yang kerap tersembunyi di balik dinding rumah.

Apakah keadilan akan berpihak pada Calvin? Apakah ia mampu keluar dari lingkaran penderitaan ini? Waktu akan menjawab, sementara publik terus mengikuti perkembangan kasus ini dengan harapan keadilan ditegakkan.

(Bubun)

#KDRT #Kekerasan #Penganiayaan