Breaking News

Misteri Kematian Sopir Bus Asal Lubuk Basung Rahmat Vaisandri: Diduga Disiksa, Diantar Oknum Brimob ke Polsek, Lalu Menghilang

Rahmat Vaisandri (29 tahun), warga asal Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat diduga menjadi korban penculikan dan penyiksaan saat merantau di Jakarta Timur. Foto: Istimewa

D'On, Jakarta
Rahmat Vaisandri (27), seorang sopir bus asal Sumatra Barat, tewas dalam kondisi mengenaskan di Jakarta Timur. Pemuda itu diduga mengalami penyiksaan brutal setelah dituduh mencuri. Namun, alih-alih mendapatkan perlindungan hukum, Rahmat justru diantar ke kantor polisi dalam keadaan babak belur, hanya mengenakan celana dalam.

Kisah tragis ini semakin menyita perhatian publik setelah muncul dugaan keterlibatan seorang anggota Brimob dalam proses pengantaran Rahmat ke Polsek Pasar Rebo. Keberadaan anggota tersebut semakin menimbulkan tanda tanya karena ia kini menghilang dan enggan dimintai keterangan.

Malam Kelam: Dari Amukan Massa ke Polsek dalam Kondisi Tak Berdaya

Peristiwa ini bermula saat Rahmat dituduh melakukan pencurian. Tuduhan tersebut berujung pada tindakan main hakim sendiri oleh sekelompok orang yang mengamuk tanpa memberikan kesempatan bagi Rahmat untuk membela diri.

Setelah mengalami kekerasan, Rahmat tidak langsung mendapatkan bantuan medis. Sebaliknya, ia diantar ke Polsek Pasar Rebo oleh empat orang, salah satunya diduga merupakan anggota Brimob. Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga Rahmat, Ali Mukti, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari jajaran Polsek Pasar Rebo.

“Setelah kami telusuri, ternyata ada seorang oknum aparat yang ikut mengantar,” ungkap Ali dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Kamis (30/1).

Pernyataan ini langsung memicu pertanyaan dari Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, yang meminta kejelasan mengenai identitas oknum tersebut.

"Polisi dari mana?" tanya Habiburokhman.

"Kalau dari keterangan, berasal dari Brimob," jawab Ali.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai siapa yang memberikan informasi tersebut, Ali mengungkapkan bahwa itu berasal dari anggota Polsek Pasar Rebo.

Namun, yang mengherankan, setelah peristiwa ini mencuat, oknum yang disebut-sebut sebagai anggota Brimob tersebut menghilang tanpa jejak. Ia juga menolak untuk memberikan keterangan resmi mengenai peran dan keterlibatannya dalam kejadian ini.

"Jadi ada anggota yang ikut mengantar, tapi tidak mau dimintai keterangan dan tidak mau dimasukkan ke dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan)," ujar Ali.

Luka di Tubuh Rahmat: Bukti Penyiksaan yang Mengerikan

Saat keluarga akhirnya menemukan jenazah Rahmat di RS Polri Kramat Jati, mereka dibuat terpukul oleh kondisi tubuhnya yang penuh luka. Setiap goresan dan jahitan di tubuh Rahmat seolah menjadi saksi bisu atas penderitaan yang dialaminya sebelum menghembuskan napas terakhir.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan:

  • 29 jahitan di kepala, tanda bahwa Rahmat mengalami benturan keras atau hantaman benda tumpul.
  • Patah rahang, yang mengindikasikan pukulan kuat pada wajahnya.
  • Luka di punggung menyerupai bekas seretan, seolah-olah tubuhnya diseret di permukaan kasar.
  • Tangan diduga bekas diikat, seakan ia sempat dikekang dan tidak bisa melawan.

Gambaran kondisi ini memperkuat dugaan bahwa Rahmat mengalami penyiksaan berat sebelum akhirnya meninggal dunia.

Duka dan Penolakan Keluarga: "Dia Tidak Mungkin Mencuri"

Jenazah Rahmat telah dibawa pulang ke kampung halamannya di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, untuk dimakamkan oleh keluarga. Tangis dan duka mendalam menyelimuti rumah duka.

Keluarga menolak mentah-mentah tuduhan bahwa Rahmat adalah seorang pencuri. Mereka yakin ada sesuatu yang janggal dalam kasus ini dan meminta aparat penegak hukum mengusutnya secara transparan.

"Dia bekerja sebagai sopir bus. Untuk apa dia mencuri? Kami tidak terima perlakuan keji terhadap anak kami," ungkap salah satu anggota keluarga dengan suara bergetar.

Kasus ini masih menyisakan banyak pertanyaan. Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas kematian Rahmat? Mengapa ia tidak mendapat perlindungan hukum setelah dituduh mencuri? Dan yang paling misterius, ke mana perginya oknum Brimob yang mengantarnya ke Polsek?

Hingga kini, keluarga dan masyarakat menunggu jawaban. Mereka menuntut keadilan bagi Rahmat, agar kasus ini tidak berakhir menjadi sekadar cerita tragis tanpa penyelesaian.

(Mond)

#RahmatVaisandri #Pembunuhan #Kriminal