Breaking News

Patroli Polisi di Yalimo Papua Dihujani Tembakan, Satu Anggota Tewas

Aparat keamanan TNI-Polri sudah melakukan kegiatan patroli dalam kota, di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (20/4). Foto: Puspen TNI

D'On, Yalimo, Papua Pegunungan
– Suasana mencekam meliputi kawasan Yalimo, Papua Pegunungan, ketika patroli keamanan Satgas Damai Cartenz menjadi sasaran tembakan brutal pada Jumat (17/1). Dalam insiden yang mengejutkan tersebut, seorang anggota polisi, Briptu Iqbal Anwar Arif, gugur setelah tertembak di bagian leher. Tragedi ini mengungkapkan ancaman nyata yang masih mengintai di wilayah tersebut.

Awal Peristiwa: Jalan Terjal dan Hambatan Misterius

Patroli yang dilakukan oleh dua mobil polisi pada sore hari itu terlihat seperti misi rutin. Namun, segalanya berubah ketika mereka tiba di sebuah jalan menanjak yang terpencil. Di tengah perjalanan, tim patroli mendapati sebatang kayu besar melintang, menghalangi jalan mereka. Situasi yang terlihat sederhana itu ternyata menjadi awal dari sebuah serangan terencana.

"Tepat sebelum mencapai puncak, tim patroli menemukan sebuah papan kayu melintang yang menghalangi jalan. Saat kendaraan mereka terpaksa berhenti, tembakan tiba-tiba dilepaskan dari arah tebing kanan," ungkap Kombes Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, dalam keterangan resminya.

Munculnya Sosok Misterius

Sesaat sebelum insiden berdarah itu terjadi, anggota patroli sempat melihat dua orang tak dikenal melintas menggunakan sepeda motor. Gerak-gerik mereka mencurigakan, tetapi tidak ada tanda-tanda bahaya yang langsung terlihat. Tak lama setelah keduanya menghilang dari pandangan, rentetan tembakan menghujani patroli dari arah tebing tinggi.

"Tembakan mengejutkan menghujani dari arah tebing yang memberikan posisi strategis bagi penyerang," jelas Yusuf lebih lanjut. Posisi yang diambil para penyerang memanfaatkan medan pegunungan, memberikan mereka keuntungan taktis yang besar.

Kepanikan dan Pertempuran Singkat

Ketika rentetan peluru mulai menghantam kendaraan patroli, situasi berubah menjadi kacau balau. Para anggota Satgas mencoba bertahan dan membalas tembakan untuk melindungi diri mereka. Namun, dalam kepungan tersebut, Briptu Iqbal yang berada di salah satu kendaraan terkena tembakan di bagian leher.

Di tengah situasi darurat, rekan-rekan Briptu Iqbal mencoba memberikan pertolongan pertama di dalam mobil, tetapi luka yang dideritanya terlalu parah. "Iqbal sempat mendapatkan penanganan darurat, tetapi nyawanya tidak tertolong," kata Yusuf dengan nada penuh duka.

Kesedihan dan Pertanyaan yang Tersisa

Kematian Briptu Iqbal Anwar Arif meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan sesama anggota polisi dan keluarganya. Insiden ini juga menambah daftar panjang tragedi yang menimpa aparat keamanan yang bertugas di wilayah rawan konflik di Papua Pegunungan.

Meski para pelaku belum diketahui identitasnya, investigasi mendalam tengah dilakukan. "Kami akan terus mengejar pihak-pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini. Tidak ada ruang bagi aksi kekerasan seperti ini," tegas Yusuf.

Menggugah Kesadaran Publik

Insiden ini bukan sekadar berita tragis; ini adalah pengingat akan risiko besar yang dihadapi aparat keamanan dalam menjaga stabilitas di wilayah konflik. Yalimo, dengan lanskapnya yang menantang dan dinamika sosial-politik yang kompleks, terus menjadi tantangan bagi upaya penegakan hukum dan perdamaian.

Kematian Briptu Iqbal harus menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja lebih keras dalam menciptakan solusi damai di Papua. Di tengah duka, harapan tetap harus dijaga, bahwa suatu hari keamanan dan kedamaian dapat benar-benar dirasakan oleh seluruh warga Papua.

(Mond)

#SatgasDamaiCartenz #Peristiwa #Militer #TNI #KKB