Polwan Berpangkat AKBP Kritik Sikap Kontroversial Mayor Teddy di Hadapan Panglima TNI: "Sudah Lupa Daratan"
Polwan Netty Siagian Kritik Sikap Mayor Teddy
D'On, Jakarta – Media sosial kembali digemparkan oleh sorotan tajam terhadap seorang perwira militer. Kali ini, AKBP Netty Rosdiana Siagian, seorang polwan berprestasi yang bertugas di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, menyampaikan kritik pedas kepada Mayor Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet, atas sikapnya yang dinilai kurang pantas saat berhadapan dengan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.
Kritik ini bermula dari unggahan video di akun Instagram @paskisanya19, yang memperlihatkan Mayor Teddy sedang berjalan di hadapan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di Baseops Lanud Halim Perdanakusuma. Momen itu terjadi pada Kamis, 23 Januari 2025, saat seremonial pelepasan keberangkatan Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke India.
Dalam video tersebut, Mayor Teddy terlihat melangkah dengan percaya diri di hadapan para pejabat tinggi negara, termasuk Panglima TNI dan Menhan yang notabene adalah tokoh dengan pangkat dan kedudukan jauh di atasnya. Sikap inilah yang memicu reaksi beragam dari publik, salah satunya dari AKBP Netty. Melalui komentar yang ditulisnya, ia mengungkapkan rasa kecewanya dengan pernyataan tegas, "Sudah lupa daratan," yang disampaikan pada Jumat, 24 Januari 2025.
Kontroversi yang Memanas di Dunia Maya
Pernyataan AKBP Netty memancing gelombang respons di media sosial. Banyak warganet yang mendukung kritik tersebut dan menilai bahwa sikap Mayor Teddy tidak mencerminkan tata krama seorang perwira militer yang seharusnya memahami hierarki dan etika.
Seorang warganet menuliskan, “Seskab merasa di atas Panglima TNI yang selevel menteri.” Komentar lain menimpali, “Pangkat mayor saja sudah begitu, bagaimana kalau bintang satu nanti?”
Tak hanya itu, banyak pengguna media sosial yang merasa bahwa tindakan Mayor Teddy mencederai nilai-nilai penghormatan yang menjadi fondasi dalam lingkungan militer.
Pelepasan Presiden yang Penuh Kehormatan
Acara pelepasan Presiden Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma seharusnya menjadi momen yang dipenuhi kehormatan dan simbol solidaritas para pemimpin negara. Dalam acara tersebut, sejumlah tokoh penting turut hadir, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan sejumlah pejabat militer serta sipil lainnya.
Namun, keberadaan Mayor Teddy dalam rombongan ini justru menarik perhatian lebih dari publik. Tingkah laku yang dianggap tidak mencerminkan rasa hormat terhadap Panglima TNI menjadi titik sorotan, bahkan di tengah momen formal yang melibatkan para pejabat penting negara.
Fenomena Sikap dan Etika Pejabat
Kritik yang disampaikan AKBP Netty menjadi salah satu cerminan dari ekspektasi masyarakat terhadap pejabat publik, khususnya dalam lingkungan militer dan pemerintahan. Etika, tata krama, dan penghormatan terhadap hierarki menjadi nilai fundamental yang harus dijunjung tinggi, terutama di hadapan para pemimpin bangsa.
Komentar pedas AKBP Netty serta reaksi warganet menunjukkan betapa tingginya standar yang diharapkan publik terhadap figur-figur pejabat negara. Mereka tidak hanya diukur dari kinerja, tetapi juga dari perilaku dan sikap yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa.
Apakah kritik ini akan menjadi pembelajaran bagi Mayor Teddy dan pejabat lainnya? Ataukah justru akan memicu perdebatan lebih lanjut? Yang pasti, insiden ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah seorang pejabat, sekecil apa pun, selalu dalam pengawasan publik.
(Mond)
#Viral #MayorTeddy #PolwanCantik #Polri #TNI