Breaking News

Prodia Tegaskan Tak Ada Hubungan dengan Kasus Dugaan Pemerasan dan Pembunuhan di Jakarta Selatan

Ilustrasi (Dok:Twitter/X)

D'On, Jakarta
PT Prodia Widyahusada Tbk, salah satu perusahaan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, secara tegas membantah adanya keterkaitan dengan kasus dugaan pemerasan yang menyeret nama mantan Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, maupun kasus pembunuhan remaja putri berusia 16 tahun di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Bantahan ini disampaikan menyusul isu yang mengaitkan salah satu tersangka pembunuhan dengan jajaran direksi perusahaan tersebut.

Belakangan, muncul rumor bahwa Arif Nugroho, salah satu tersangka kasus pembunuhan, merupakan anak dari petinggi Prodia. Selain itu, tersangka disebut-sebut menjadi korban pemerasan bernilai puluhan miliar rupiah oleh AKBP Bintoro. Namun, kabar ini ditepis oleh Corporate Secretary Prodia, Marina Amalia, yang memastikan bahwa perusahaan tidak memiliki hubungan apapun dengan kedua tersangka, baik secara personal maupun institusional.

Prodia Tegas Menjaga Integritas

Marina menegaskan, seluruh direksi, komisaris, dan manajemen Prodia merupakan profesional yang tidak memiliki hubungan darah atau keterkaitan dengan tersangka Arif Nugroho maupun Muhammad Bayu Hartoyo, dua pelaku yang terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.

“Tidak ada (hubungan darah),” kata Marina saat dihubungi pada Minggu (26/1). Ia menjelaskan, Prodia tidak pernah terlibat dalam urusan yang melibatkan kasus kriminal maupun dugaan pemerasan tersebut. “Direksi dan Komisaris Prodia terdiri dari para pendiri dan profesional yang berintegritas tinggi. Kami ingin menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara Prodia dengan kasus ini.”

Gugatan terhadap AKBP Bintoro: Tuntutan Mencengangkan

Kasus ini semakin kompleks dengan adanya gugatan dari Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo terhadap AKBP Bintoro dan sejumlah pihak lainnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dalam gugatan yang terdaftar dengan nomor perkara 30/Pdt.G/2025/PN JKT.SEL tertanggal 7 Januari 2025 itu, Arif dan Bayu menuding AKBP Bintoro melakukan pemerasan terhadap mereka.

Gugatan tersebut mencakup permintaan pengembalian sejumlah aset mewah yang disebut pernah dijual dan hasil penjualannya diberikan kepada Bintoro beserta pihak lainnya. Beberapa aset yang dimaksud meliputi:

  • Mobil Lamborghini Aventador
  • Motor Harley-Davidson Sportster Iron
  • Motor BMW HP4

Selain itu, para penggugat juga menuntut pengembalian uang tunai sebesar Rp 1,6 miliar yang disebut diberikan kepada Bintoro. Total tuntutan dalam gugatan ini mencakup aset dan uang dengan nilai yang fantastis.

Bintoro Bantah Tuduhan Pemerasan

Di tengah sorotan, AKBP Bintoro memberikan tanggapan atas tuduhan pemerasan yang diarahkan kepadanya. Ia menyebut tudingan tersebut tidak berdasar dan merupakan langkah yang sengaja dilayangkan untuk mengalihkan perhatian dari kasus pembunuhan yang menyeret nama Arif dan Bayu. Menurutnya, kasus ini terus berlanjut dan akan segera memasuki tahap persidangan.

“Tuduhan itu mengada-ada. Tidak ada dasar yang kuat untuk mengaitkan saya dengan dugaan pemerasan ini,” ujar Bintoro, membantah semua klaim yang diajukan oleh pihak penggugat.

Latar Belakang Kasus

Kasus ini bermula dari penemuan seorang remaja putri berusia 16 tahun yang tewas di sebuah hotel di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo kemudian ditetapkan sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan tersebut. Namun, permasalahan semakin pelik dengan munculnya gugatan yang menyebut adanya pemerasan oleh pihak kepolisian.

Gugatan ini membuka babak baru dalam kasus tersebut dan menarik perhatian publik karena melibatkan sejumlah aset mewah serta dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh oknum aparat kepolisian.

Prodia: Fokus pada Layanan Kesehatan

Di tengah berbagai spekulasi, Prodia menegaskan komitmennya untuk tetap fokus pada layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Marina Amalia menekankan bahwa Prodia selalu menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan integritas dalam menjalankan operasional perusahaan.

“Kami akan terus menjaga kepercayaan masyarakat sebagai penyedia layanan kesehatan yang terpercaya dan independen,” tutup Marina.

Dengan pernyataan ini, Prodia berharap isu yang tidak benar tersebut tidak lagi menyeret nama baik perusahaan. Sementara itu, masyarakat kini menantikan perkembangan lebih lanjut dari proses hukum yang sedang berlangsung, baik terkait kasus pembunuhan maupun dugaan pemerasan ini.

(Mond)

#Prodia #Pemerasan #AKBPBintoro