Breaking News

Razia Rutin di Lapas Kelas IIA Padang: Komitmen Tegas Menuju Zero Halinar

Petugas Lapas Kelas IIA Padang Razia Kamar Blok C

D'On, Padang 
Suasana tenang di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Padang mendadak berubah ketika tim Satuan Operasional Kepatuhan Internal (Satopspatnal) memasuki Blok C pada Selasa pagi. Razia rutin yang dipimpin langsung oleh tim Satopspatnal ini menjadi salah satu bentuk komitmen serius Lapas Padang dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang bersih, aman, dan bebas dari barang-barang terlarang.

Kepala Lapas Padang, Junaidi Rison, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan program nasional Zero Halinar—sebuah inisiatif strategis yang bertujuan membersihkan lembaga pemasyarakatan dari keberadaan handphone ilegal, pungutan liar, dan narkoba.

Fokus Razia: Blok C

Razia kali ini difokuskan pada Blok C, tempat di mana tiga kamar hunian warga binaan diperiksa secara mendetail. Proses penggeledahan dilakukan dengan hati-hati namun tegas, melibatkan pemeriksaan setiap sudut kamar, mulai dari tempat tidur, lemari, hingga barang-barang pribadi penghuni.

“Pada razia hari ini, kami menemukan sejumlah kabel listrik liar serta barang-barang terlarang lainnya yang langsung kami sita,” ungkap Junaidi. Kabel-kabel liar yang ditemukan dianggap berpotensi disalahgunakan, misalnya untuk merakit perangkat elektronik ilegal yang dapat mengganggu keamanan. Barang-barang lain yang dinilai tidak sesuai aturan juga diamankan guna memastikan tidak ada ancaman terhadap ketertiban di dalam Lapas.

Langkah Preventif Demi Keamanan

Menurut Junaidi, kegiatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah preventif untuk mencegah masuknya barang-barang yang dapat merusak integritas sistem pembinaan. Ia menjelaskan, razia rutin dan insidental seperti ini menjadi bagian dari strategi utama dalam mengantisipasi peredaran narkoba serta menciptakan suasana kondusif bagi seluruh warga binaan.

“Kami terus berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas. Hal ini penting tidak hanya untuk mencegah potensi gangguan, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung proses pembinaan para warga binaan,” tegas Junaidi.

Menciptakan Lapas yang Bersih dan Aman

Sebagai bagian dari upaya reformasi lembaga pemasyarakatan, Lapas Padang bertekad menjadikan tempat ini bukan sekadar lokasi penahanan, tetapi juga arena pembinaan dan rehabilitasi. Program Zero Halinar menjadi landasan untuk memastikan bahwa setiap warga binaan mendapatkan kesempatan untuk berubah dalam lingkungan yang aman, tertib, dan bebas dari pengaruh buruk.

“Kami mengimbau seluruh warga binaan untuk mematuhi aturan yang berlaku demi menciptakan suasana kondusif di lingkungan Lapas. Semua ini dilakukan demi kebaikan mereka sendiri, agar masa hukuman yang dijalani benar-benar menjadi proses pembelajaran,” tambah Junaidi.

Dukungan Berkelanjutan

Razia seperti ini bukan hanya menunjukkan ketegasan Lapas Padang, tetapi juga komitmen seluruh pihak dalam mendukung transformasi sistem pemasyarakatan di Indonesia. Dengan melibatkan petugas berintegritas serta penegakan aturan yang konsisten, Lapas Padang berupaya menjadi contoh bagaimana lembaga pemasyarakatan dapat berfungsi optimal sebagai tempat pembinaan yang manusiawi namun tetap tegas.

Sebagai penutup, Junaidi menegaskan bahwa kegiatan razia ini akan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan keberlangsungan program Zero Halinar. “Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil namun konsisten. Dengan kerja sama semua pihak, kami optimis Lapas Padang dapat menjadi lembaga yang bebas dari pelanggaran, menciptakan lingkungan pembinaan yang lebih baik, dan memberikan harapan baru bagi para warga binaan,” pungkasnya.

Dengan komitmen seperti ini, Lapas Kelas IIA Padang menunjukkan bahwa upaya menciptakan lembaga pemasyarakatan yang bersih, aman, dan berdaya guna bukan sekadar mimpi, melainkan visi yang terus diwujudkan.

(Mond)

#LapasKelasIIAPadang #Padang #Razia