Sempat Baku Tembak Komplotan Pencuri Bersenpi Lumpuh Ditangan Polisi di Bandar Lampung
Komplotan curanmor bersenpi yang beraksi di wilayah Bandar Lampung ditangkap.
D'On, Bandar Lampung – Senyapnya malam di kawasan Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung, mendadak pecah oleh suara letusan senjata api. Sekelompok pencuri bersenjata api yang tengah beraksi di sebuah rumah kos harus berhadapan dengan tim patroli kepolisian. Baku tembak tak terelakkan. Dalam konfrontasi tersebut, dua dari lima pelaku akhirnya tumbang diterjang timah panas aparat.
Perlawanan Berujung Maut
Kelima pelaku diketahui bernama Tio (23), Diki (23), Wahyudi (29), Andi (29), dan Sulistiyono (32). Mereka berasal dari Lampung Tengah dan dikenal sebagai sindikat pencuri kendaraan bermotor yang telah meresahkan warga.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, mengungkapkan bahwa kejadian dramatis ini bermula ketika tim kepolisian sedang melakukan patroli dini hari pada Selasa (28/1) sekitar pukul 04.00 WIB. Saat melintas di kawasan Kosan Seminung, Jalan Cengkeh, petugas mendapati para pelaku tengah bersiap mencuri sepeda motor.
“Anggota yang tengah hunting mendapati mereka sedang berusaha membobol motor di kos-kosan tersebut. Namun, saat hendak diamankan, para pelaku justru melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata api rakitan sebanyak tiga kali ke arah petugas,” ujar Kombes Pol Alfret.
Melihat ancaman nyata di depan mata, polisi segera merespons dengan tindakan tegas. Dalam baku tembak yang berlangsung singkat, dua pelaku, yakni Tio dan Diki, berhasil dilumpuhkan. Sementara tiga rekannya memilih kabur, meninggalkan kedua temannya yang tergeletak kesakitan.
Dari lokasi kejadian, polisi berhasil mengamankan dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver serta satu unit sepeda motor Honda Beat yang digunakan pelaku untuk beraksi.
Perburuan Berlanjut
Namun, pengejaran tak berhenti di sana. Setelah mengidentifikasi identitas ketiga pelaku yang melarikan diri, polisi bergerak cepat. Malam harinya, tepatnya Selasa (28/1) malam, tim kepolisian berhasil mengendus keberadaan mereka di sebuah lokasi persembunyian di Way Halim, Bandar Lampung.
Saat akan ditangkap, ketiga pelaku kembali mencoba melawan. Namun, kepolisian yang sudah bersiap dengan strategi tak memberikan celah. Ketiganya akhirnya dilumpuhkan dan diamankan tanpa kesempatan melarikan diri lebih jauh.
Sindikat Berbahaya, Beraksi di 10 Lokasi
Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa komplotan ini bukanlah pemain baru. Sedikitnya 10 lokasi di Bandar Lampung telah menjadi sasaran mereka, termasuk sebuah lokasi di Jati Agung, Lampung Selatan, tempat ditemukannya tiga sepeda motor hasil curian.
Metode pencurian mereka tergolong sistematis dan nekat. Setelah mengintai target, mereka merusak gembok pagar, lalu membobol kunci kontak motor dengan kunci letter T. Namun yang lebih mengkhawatirkan, mereka tidak segan melukai korban atau siapa pun yang mencoba menggagalkan aksi mereka, bahkan dengan menggunakan senjata api rakitan.
“Para pelaku ini tak hanya mencuri, tapi juga siap melakukan kekerasan jika aksinya diketahui. Ini yang membuat mereka sangat berbahaya,” tegas Kapolres.
Barang Bukti dan Hukuman Berat Menanti
Selain menangkap kelima pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti yang memperkuat kasus ini, di antaranya:
- 1 unit motor Honda Beat
- 1 unit motor Honda Vario
- 2 pucuk senjata api rakitan jenis revolver
- 8 butir peluru aktif & 3 selongsong peluru
- 1 kunci perusak gembok
- 1 kunci letter T & 3 mata kunci
- 1 kunci L
Kini, komplotan ini harus bersiap menghadapi konsekuensi hukum yang berat. Mereka dijerat dengan Pasal 363 Ayat (2) KUHP tentang pencurian dengan pemberatan yang mengancam mereka dengan hukuman maksimal 9 tahun penjara. Selain itu, kepemilikan senjata api ilegal membuat mereka terjerat Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951, yang ancamannya tak main-main—hukuman mati, penjara seumur hidup, atau minimal 20 tahun penjara.
Akhir Petualangan Kelam
Bagi masyarakat Lampung, penangkapan ini menjadi angin segar setelah sekian lama diresahkan oleh aksi pencurian brutal yang mengancam keamanan. Namun, kasus ini juga menjadi peringatan bahwa kejahatan semakin berkembang, tak hanya sekadar pencurian biasa, tetapi juga bertransformasi menjadi aksi kriminal bersenjata yang membahayakan nyawa banyak orang.
Kepolisian pun berjanji akan terus memburu pelaku kejahatan serupa yang masih berkeliaran, memastikan bahwa keamanan masyarakat tetap terjaga, terutama di tengah malam yang seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat, bukan untuk ketakutan.
(Mond)
#Kriminal #Curanmor