Breaking News

Sopir Pulang Dugem Tewaskan Satu Keluarga, Ditahan sebagai Tersangka

Antoni Romansyah pengemudi yang pulang dugem menabrak satu keluarga hingga tewas di Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, Riau, ditetapkan sebagai tersangka. Foto: Dok. Istimewa

D'On, Pekanbaru –
Malam yang dimulai dengan hiburan dan gemerlap lampu diskotek berakhir tragis di Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, Riau. Antoni Romansyah (44), seorang sopir yang baru saja meninggalkan tempat hiburan malam bersama dua temannya, menjadi penyebab kecelakaan maut yang merenggut nyawa satu keluarga.

Kecelakaan itu terjadi pada pagi hari setelah Antoni, bersama dua penumpangnya, Lidia Rustiawati Putri (25) dan Deni (30), menghabiskan malam di salah satu klub malam di Pekanbaru. Mobil yang mereka kendarai menabrak sebuah sepeda motor yang membawa ayah, ibu, dan anak mereka. Ketiganya tewas di tempat, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Kronologi Malam Maut

Menurut keterangan polisi, Antoni dan kedua rekannya baru selesai dugem sekitar pukul 05.00 WIB. Ketiganya dalam kondisi terpengaruh narkotika, sebagaimana dikonfirmasi melalui tes urine yang menunjukkan hasil positif untuk zat amphetamine dan methamphetamine.

“Kami telah menetapkan Antoni sebagai tersangka atas peristiwa ini. Sementara itu, dua penumpangnya sedang dalam pengawasan Satresnarkoba untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kompol Alvin Agung Wibawa, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, kepada media, Rabu (1/1).

Lidia Rustiawati Putri, salah satu penumpang, mengungkapkan bahwa perjalanan mereka bermula dari Palembang, dengan tujuan akhir ke Batam. Namun, sebelum melanjutkan perjalanan, mereka memutuskan untuk bermalam di Pekanbaru dan menghabiskan malam di salah satu tempat hiburan.

“Saya dan teman-teman masuk ke tempat hiburan malam, kami di sana sampai subuh. Setelah itu, kami memutuskan untuk pulang ke penginapan,” jelas Lidia.

Namun, perjalanan pulang tersebut berubah menjadi mimpi buruk. Di Jalan Hangtuah, mobil yang dikemudikan Antoni menabrak satu keluarga yang sedang melintas menggunakan sepeda motor. Lidia, yang kala itu sedang bermain ponsel di dalam mobil, mengaku tidak menyadari apa yang terjadi hingga semuanya terlambat.

“Tiba-tiba kami menabrak. Saya sedang main HP, jadi tidak tahu bagaimana kecelakaan itu terjadi,” tambahnya.

Duka dan Penyelidikan

Kecelakaan ini menyisakan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban tetapi juga masyarakat setempat yang merasa terpukul oleh insiden tragis tersebut. Sementara itu, polisi terus melakukan pengembangan kasus, termasuk menggali lebih dalam keterlibatan Antoni dan kedua rekannya dalam penggunaan narkoba.

“Kami akan menindaklanjuti penggunaan narkotika oleh para pelaku. Ini menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi di jalan raya,” ujar Kompol Alvin.

Antoni kini menghadapi ancaman hukuman berat atas kelalaiannya yang menyebabkan hilangnya nyawa tiga orang sekaligus. Sementara itu, Lidia dan Deni masih dalam pemeriksaan intensif terkait peran mereka dalam peristiwa ini.

Kesadaran Berlalu Lintas yang Terabaikan

Tragedi ini menjadi pengingat pahit tentang pentingnya kesadaran dan tanggung jawab dalam berlalu lintas. Mengemudi dalam pengaruh narkoba atau alkohol bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga ancaman nyata bagi keselamatan orang lain.

Di sisi lain, kejadian ini mengundang kritik terhadap pengawasan tempat hiburan malam dan potensi penyalahgunaan narkotika di dalamnya. Banyak pihak mendesak agar tindakan preventif diperketat untuk menghindari insiden serupa di masa depan.

Kehilangan satu keluarga dalam satu waktu meninggalkan luka yang tak tergantikan. Tragedi ini, bagi masyarakat Pekanbaru, adalah sebuah pelajaran pahit yang diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku dan kesadaran lebih baik di jalan raya.

(Mond)

#Kecelakaan #Peristiwa #Narkoba