Breaking News

Timnas U-20 Takluk dari Suriah, Tantangan Berat Menuju Piala Asia

Pelatih Timnas Indonesia U20 Indra Sjafri (kedua kanan) memberikan instruksi saat memimpin pemusatan latihan di Training Center Bali United, Pantai Purnama, Gianyar, Bali, Rabu (30/10/2024).

D'On, Sidoarjo -
Tim Nasional U-20 Indonesia kembali harus menelan pil pahit dalam laga kedua turnamen uji coba U-20 Challenge Series. Bertanding di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada Senin (27/1) malam WIB, skuat muda berjuluk 'Garuda Muda' dipaksa tunduk dengan skor 0-2 atas Suriah. Kekalahan ini menjadi hasil negatif kedua setelah sebelumnya mereka juga takluk 0-1 dari Yordania pada laga pembuka.

Turnamen uji coba ini merupakan bagian dari persiapan intensif Timnas U-20 menuju ajang besar, Piala Asia U-20, yang akan digelar pada Februari mendatang. Namun, kekalahan berturut-turut ini menimbulkan tanda tanya besar terkait kesiapan 'Garuda Muda' menghadapi kompetisi tingkat Asia.

Susunan Pemain dan Tekanan Awal

Pelatih Timnas U-20, Indra Sjafri menurunkan formasi menyerang dengan starting XI: Ikram Al Giffari; Alharezzi Buffon, Kadek Arel, Ahmad Zidan; Mufli Hidayat, Toni Firmansyah, Adriano Manuri, Dony Tri Pamungkas; Jehan Pahlevi, Arkhan Kaka, dan Muhammad Ragil.

Sejak peluit pertama ditiup, Timnas U-20 mencoba mengambil inisiatif serangan. Pada menit ke-7, peluang emas tercipta lewat aksi Dony Tri Pamungkas. Sayangnya, tendangannya yang keras hanya mampu menghantam mistar gawang Suriah, membuat harapan awal 'Garuda Muda' membuka skor pupus.

Namun, situasi berbalik di menit ke-28. Suriah berhasil memanfaatkan kelemahan di sisi pertahanan Timnas U-20. Sebuah umpan silang tajam dari sisi kiri berhasil disambut dengan sundulan terarah oleh Majid Manaf, menaklukkan kiper Ikram Al Giffari. Skor berubah 0-1, dan Suriah mengambil alih kendali permainan.

Babak Pertama yang Berat untuk Timnas U-20

Setelah tertinggal, Timnas U-20 semakin tertekan. Suriah tampil semakin percaya diri, memanfaatkan setiap celah yang tercipta di lini tengah 'Garuda Muda'. Koordinasi yang buruk antar pemain membuat tim asuhan Shin Tae-yong kesulitan menjaga aliran bola.

Kegagalan mengonversi peluang menjadi gol juga menjadi masalah utama. Beberapa kali peluang emas muncul di depan gawang lawan, tetapi para penyerang Timnas U-20 gagal menyelesaikannya dengan baik. Hingga babak pertama usai, skor tetap bertahan 0-1 untuk keunggulan Suriah.

Gol Kedua Suriah dan Asa yang Kandas

Memasuki babak kedua, Timnas U-20 mencoba tampil lebih agresif. Namun, solidnya lini pertahanan Suriah dan kecepatan serangan balik mereka membuat 'Garuda Muda' kesulitan untuk keluar dari tekanan.

Pada menit ke-65, Suriah kembali mencetak gol melalui skema bola mati. Tendangan bebas melengkung dari Anas Hussam sukses bersarang di sudut kanan gawang Timnas U-20, memperbesar keunggulan menjadi 0-2. Gol ini semakin memperberat langkah Timnas U-20 untuk bangkit.

Timnas U-20 sebenarnya sempat mendapat secercah harapan empat menit berselang. Risky Afrisal berhasil menjebol gawang Suriah, namun wasit menganulir gol tersebut karena ia dianggap berada dalam posisi offside. Keputusan ini semakin mematahkan semangat 'Garuda Muda' yang tengah mencoba bangkit.

Peluit Panjang dan Pelajaran Berharga

Hingga peluit panjang dibunyikan, Timnas U-20 tidak mampu memperkecil ketertinggalan maupun menyamakan skor. Kesalahan dalam koordinasi, lemahnya penyelesaian akhir, dan ketidakmampuan mengatasi tekanan lawan menjadi faktor utama kekalahan ini.

Kekalahan 0-2 dari Suriah tentu menjadi tamparan keras bagi Timnas U-20. Dua hasil negatif beruntun di U-20 Challenge Series menegaskan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum menghadapi Piala Asia mendatang.

Meski demikian, turnamen ini juga menjadi ajang evaluasi yang penting. Pelatih Indra Sjafri dan staf pelatih lainnya perlu segera melakukan perbaikan dalam berbagai aspek permainan, mulai dari koordinasi antar lini hingga penguatan mental bertanding para pemain muda.

Kini, harapan tetap ada agar 'Garuda Muda' mampu belajar dari kekalahan ini dan tampil lebih baik di laga-laga mendatang. Waktu yang tersisa menuju Piala Asia harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun tim yang solid dan kompetitif.

(Mond)

#Sepakbola #Olahraga