Tragedi Bocah NN di Nias Selatan: Dugaan Penganiayaan oleh Keluarga, Polisi Periksa Delapan Saksi
Kapolres Nias Selatan AKBP Ferry Mulyana melihat kondisi anak berusia 10 tahun yang diduga dianiaya keluarganya hingga kakinya bengkok. Foto: Polres Nias Selatan
D'On, Nias Selatan – Kasus dugaan penganiayaan terhadap NN, bocah 10 tahun asal Nias Selatan, terus bergulir. NN menjadi sorotan setelah kabar penderitaannya viral di media sosial, menggambarkan bagaimana ia diduga mengalami kekerasan fisik hingga kakinya bengkok. Lebih mengejutkan lagi, keluarga dekatnya sendiri disebut-sebut sebagai pelaku penganiayaan tersebut.
Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menetapkan tiga orang sebagai terlapor, yaitu paman, kakek, dan tante NN. Hingga kini, delapan saksi telah dimintai keterangan untuk mengusut dugaan kekerasan ini.
"Kami telah memeriksa lima saksi dari pejabat desa dan tetangga yang mengetahui kondisi korban. Selain itu, tiga saksi lainnya adalah para terlapor yang diduga terlibat langsung dalam penganiayaan," ujar Ferry kepada awak media.
Meski demikian, polisi masih mendalami kronologi lengkap serta bukti-bukti yang menguatkan dugaan kekerasan tersebut. Identitas terlapor secara rinci serta modus penganiayaan yang dilakukan pun masih dalam proses investigasi.
Dugaan Penganiayaan: Benarkah NN Mengalami Kelainan Fisik akibat Kekerasan?
Kasus ini bermula dari laporan yang beredar di media sosial, menyebutkan bahwa NN menderita kelainan fisik berupa kaki bengkok akibat penganiayaan yang dilakukan oleh keluarganya. Dugaan ini sontak memicu keprihatinan publik.
Namun, Kapolres Ferry menegaskan bahwa klaim tersebut masih harus diverifikasi lebih lanjut. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kondisi kaki NN yang bengkok telah terjadi sejak dua tahun lalu, sehingga penyebab pastinya belum bisa dipastikan apakah murni akibat kekerasan atau ada faktor medis lain.
Selain dugaan kekerasan fisik, informasi lain yang beredar menyebutkan bahwa NN ditempatkan di tempat tak layak oleh keluarganya, bahkan dikabarkan tinggal di area yang menyerupai kandang anjing. Jika terbukti benar, hal ini tentu memperparah situasi dan menambah indikasi perlakuan tidak manusiawi terhadap bocah malang ini.
Polisi Terus Dalami Kasus, Publik Desak Keadilan
Kasus ini kini dalam pengawasan ketat pihak kepolisian serta menjadi perhatian publik. Gelombang keprihatinan muncul dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat sekitar hingga aktivis perlindungan anak yang menuntut agar pelaku, jika terbukti bersalah, segera ditindak secara hukum.
Meski belum ada keputusan final, pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut kasus ini secara transparan. Sementara itu, NN diharapkan mendapatkan perawatan medis serta dukungan psikologis yang memadai untuk mengatasi trauma yang mungkin dialaminya.
Publik kini menantikan perkembangan lebih lanjut. Apakah dugaan kekerasan ini benar adanya? Ataukah ada faktor lain yang menyebabkan kondisi NN seperti sekarang? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini masih menunggu hasil investigasi lebih mendalam dari pihak berwenang.
(Mond)
#Viral #Penganiayaan #KekerasanTerhadapAnak