Breaking News

Tragedi di Balik Tawaran Open BO: Kisah Wanita Cantik yang Jadi Korban Kekerasan

Pelaku penganiayaan dan pencurian harta benda wanita open BO ditangkap polisi

D'On, Malang, Jawa Timur
Sebuah peristiwa memilukan mengguncang Kabupaten Malang ketika seorang perempuan muda menjadi korban kekerasan dan perampasan oleh pria yang awalnya menjadi pelanggannya. Peristiwa ini bermula dari aplikasi Michat, sebuah platform yang sering digunakan untuk menawarkan jasa tertentu, termasuk layanan Open BO (booking order). Namun, apa yang dimulai sebagai kesepakatan bisnis, berakhir menjadi mimpi buruk bagi korban.

Ketegangan Dimulai di Kamar Penginapan

RA (23), seorang pemuda asal Pakisaji, Kabupaten Malang, awalnya berkenalan dengan F (30), seorang perempuan cantik asal Pagelaran, melalui aplikasi Michat. F menawarkan jasanya, dan RA menyetujui untuk bertemu di sebuah penginapan di Kepanjen, Kabupaten Malang. Namun, di balik rencana ini, terselip niat jahat yang telah tumbuh dalam benak RA.

Saat keduanya bertemu di kamar penginapan, interaksi yang seharusnya berlangsung biasa berubah menjadi tragedi. Setelah sempat berbicara dengan korban, RA mulai menunjukkan niat aslinya. Dalam pengakuannya kepada pihak kepolisian, RA mengungkapkan bahwa desakan ekonomi dan utang membuatnya mengambil langkah nekat. Ketika momen dianggap tepat, ia mencekik F hingga perempuan malang itu tak berdaya. Dengan korban dalam kondisi lemah, RA kemudian menguras harta bendanya.

Harta Benda Dikuras, Korban Babak Belur

Dari tangan F, RA membawa kabur sepeda motor Honda ADV, tiga ponsel, dan uang tunai sebesar Rp2 juta. Tindakan brutalnya meninggalkan korban dalam kondisi babak belur. Karyawan penginapan yang menemukan F langsung melarikan perempuan itu ke fasilitas kesehatan terdekat. Setelah menerima perawatan medis, F melaporkan kejadian tersebut ke Polres Malang pada 23 Desember 2024.

Wakapolres Malang, Kompol Bayu Halim Nugroho, mengungkapkan bahwa berkat laporan cepat dari korban, pihak kepolisian berhasil mengamankan seluruh barang bukti yang sempat dibawa kabur oleh pelaku. “Alhamdulillah, semua barang bukti, termasuk sepeda motor, telah berhasil kami amankan,” ujar Bayu Halim Nugroho dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu, 25 Januari 2025.

Pelaku Beraksi Lebih dari Sekali

Dalam penyelidikan lebih lanjut, KBO Satreskrim Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara, mengungkapkan fakta mengejutkan. RA ternyata bukan kali pertama menggunakan layanan Michat untuk menyewa jasa perempuan Open BO. Namun, pada kesempatan ini, dorongan ekonomi yang menghimpitnya memicu niat jahat untuk melakukan kejahatan.

“Pelaku memang sering menggunakan aplikasi Michat. Namun, karena situasi keuangannya yang mendesak, kali ini ia memutuskan untuk melakukan tindak kekerasan dan perampasan,” ungkap Ipda Dicka.

Saat diinterogasi, RA mengakui niat jahatnya sudah muncul sejak awal. “Awalnya saya ditawari untuk bertemu. Karena saya kebetulan sedang kehujanan dan butuh tempat istirahat, saya ke penginapan itu. Tapi kemudian muncul niatan buruk saya untuk mengambil hartanya,” ungkapnya dengan nada menyesal.

RA juga menegaskan bahwa dirinya belum sempat melakukan hubungan intim dengan korban sebelum kekerasan terjadi. Ia langsung melakukan tindakan kekerasan begitu melihat kesempatan.

Tragedi yang Mengingatkan Bahaya Dunia Gelap

Kasus ini menjadi pengingat pahit akan risiko yang mengintai dalam transaksi jasa yang dilakukan di dunia maya, terutama yang melibatkan layanan seperti Open BO. Dalam situasi ini, tak hanya korban perempuan yang dirugikan secara fisik dan materiil, tetapi juga memunculkan persoalan moral dan sosial yang lebih luas.

Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi berbasis komunikasi semacam Michat. "Kami terus mendalami kasus ini dan memastikan pelaku mendapatkan hukuman setimpal. Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua pihak," pungkas Kompol Bayu.

Kini, RA harus menghadapi konsekuensi perbuatannya. Ia terancam hukuman berat sesuai dengan pasal-pasal yang dikenakan, sementara korban F masih menjalani pemulihan fisik dan trauma akibat peristiwa tragis tersebut. Tragedi ini menjadi gambaran nyata bahwa dunia maya dapat menjadi ladang subur bagi kejahatan bila tidak digunakan dengan bijaksana.