Breaking News

Tragedi di Padang Pariaman: Pencarian Tomi Jafisa Berakhir Tragis


D'On, Padang Pariaman –
Sebuah kisah pilu menyelimuti Nagari Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, ketika jasad seorang pria ditemukan setelah dinyatakan hilang selama beberapa hari. Kejadian ini mencuatkan kembali pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap risiko di lingkungan sekitar, khususnya di kawasan terpencil.

Tomi Jafisa, seorang pria berusia 37 tahun yang sehari-harinya dikenal sebagai pribadi pendiam dan pekerja keras, memulai hari seperti biasa pada Jumat, 17 Januari 2025. Meski kondisinya sedang kurang sehat, ia tetap memutuskan untuk pergi mencari kelapa tua di sekitar rumahnya, di Korong Padang Olo, sebuah desa kecil yang asri dan tenang. Jarak lokasi pencariannya hanya sekitar satu kilometer dari tempat tinggalnya, namun perjalanan tersebut menjadi yang terakhir bagi Tomi.

Laporan Kehilangan

Ketika matahari tenggelam dan Tomi belum juga kembali, kekhawatiran mulai menyelimuti keluarga dan tetangga. Malam itu, suasana desa berubah mencekam. Anggota keluarga yang sudah menunggu dengan cemas akhirnya memutuskan melapor ke pihak berwajib. Langkah ini memicu gerakan cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, bersama tim gabungan lainnya.

“Kami langsung merespons laporan dari keluarga. Kondisi medan yang cukup menantang menjadi perhatian utama dalam proses pencarian ini,” ungkap seorang anggota Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) BPBD yang terlibat dalam operasi tersebut.

Proses Pencarian yang Menantang

Pencarian Tomi dimulai pada hari Sabtu pagi dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk tim gabungan dari TRC PB BPBD, kepolisian, Satpol PP Damkar, pemerintah nagari, hingga masyarakat setempat. Dengan medan berbukit yang dikelilingi hutan lebat, pencarian berlangsung penuh kehati-hatian.

“Lokasinya tidak mudah dijangkau. Ditambah hujan yang mengguyur daerah ini beberapa hari terakhir membuat tanah menjadi licin, sehingga memperlambat proses pencarian,” kata salah seorang anggota tim SAR.

Meski demikian, semangat tim pencari tak surut. Dengan peralatan yang terbatas dan bantuan doa dari warga, mereka terus menyisir setiap sudut hingga akhirnya, pada Senin pagi, tanggal 20 Januari 2025, pencarian membuahkan hasil.

Penemuan Jasad

Jasad Tomi ditemukan di sebuah lokasi yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya. Tubuhnya sudah tak bernyawa, tergeletak di area yang dipenuhi semak belukar. Berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga, kondisi fisiknya yang kurang sehat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tragedi ini.

Penemuan ini mengakhiri penantian panjang keluarga, meskipun dengan kepedihan yang mendalam. Tangis pecah di lokasi saat keluarga korban menerima kabar bahwa Tomi telah tiada.

“Ini adalah kehilangan besar bagi keluarga kami. Tomi adalah orang yang selalu peduli dengan keluarga dan lingkungannya. Kami merasa sangat kehilangan,” ucap salah satu kerabat dengan suara bergetar.

Pesan untuk Masyarakat

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keselamatan pribadi, terutama saat harus melakukan aktivitas di luar rumah, terlebih ketika kondisi kesehatan tidak optimal. Pemerintah Nagari Kuranji Hilia juga menyampaikan duka mendalam atas musibah ini, seraya mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda orang hilang.

“Kami akan terus meningkatkan koordinasi dengan masyarakat untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Keselamatan warga adalah prioritas utama kami,” ujar seorang pejabat pemerintah setempat.

Akhir yang Tragis

Musibah yang menimpa Tomi Jafisa adalah sebuah kisah yang menggugah hati. Di balik setiap kejadian seperti ini, tersimpan pelajaran penting bagi masyarakat, pemerintah, dan semua pihak yang terlibat dalam menjaga keselamatan bersama. Kehilangan Tomi tak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarganya, tetapi juga menjadi catatan kelam bagi Nagari Kuranji Hilia.

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan solidaritas di tengah masyarakat.

(Mond)

#Peristiwa #PenemuanMayat #PadangPariaman