Tragedi Jalan Raya Bongkar Kasus Peredaran Uang Palsu di Bekasi: Remaja Jadi Kurir Misterius
Seorang remaja di Bekasi tertangkap warga setelah kepergok membawa puluhan lembar uang palsu, Sabtu, 11 Januari 2025.
D'On, Bekasi – Sebuah insiden di Jalan Sultan Hasanuddin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, membuka kedok jaringan peredaran uang palsu. Peristiwa yang bermula dari kecelakaan lalu lintas pada Sabtu (11/1/2025) ini justru mengungkap peran seorang remaja sebagai kurir yang membawa puluhan lembar uang palsu dalam pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000. Kejadian ini mengejutkan warga dan memantik perhatian serius aparat penegak hukum.
Menurut saksi mata di lokasi, Aminah (39), insiden itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Remaja tersebut, yang mengendarai sepeda motor, tampak melaju dengan tergesa-gesa dari arah barat menuju timur. Namun, ketika berada di persimpangan yang ramai, kendaraan pelaku kehilangan kendali setelah terserempet sebuah mobil Pajero. Tabrakan itu menyebabkan pelaku terjatuh, dan barang bawaannya—yang tak lain adalah puluhan lembar uang palsu—berhamburan di tengah jalan.
“Dia kelihatan panik, mungkin karena buru-buru. Setelah motornya oleng dan ditabrak, dia jatuh, dan uangnya langsung berserakan. Awalnya saya kira itu uang asli, tapi kok kayaknya beda,” kata Aminah saat ditemui di lokasi kejadian.
Kecurigaan Warga: Uang yang Tampak Aneh
Warga yang berkerumun untuk menolong awalnya mengira uang tersebut adalah uang asli yang jatuh akibat kecelakaan. Namun, rasa penasaran muncul setelah mereka memeriksa lebih dekat. Tekstur dan warna uang tampak mencurigakan—tidak seperti uang asli keluaran Bank Indonesia. Bahkan, sebagian besar lembaran memiliki nomor seri yang sama, indikasi kuat bahwa uang tersebut palsu.
“Begitu lihat uangnya, langsung curiga. Kok beda sama uang biasa. Akhirnya warga ngumpulin semua uang itu sambil minta pelaku tetap di tempat sampai polisi datang,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Pengakuan Pelaku: "Hanya Disuruh"
Saat diinterogasi warga, remaja tersebut tampak ketakutan. Ia mengaku bahwa dirinya hanyalah kurir dan tidak tahu-menahu soal asal-usul uang palsu itu. Pelaku menyebut bahwa ia diperintahkan oleh seseorang untuk mengantarkan uang tersebut ke wilayah Cikarang Barat. Namun, ketika ditanya lebih jauh tentang identitas pemberi perintah, pelaku tidak memberikan jawaban yang jelas.
“Dia bilang cuma disuruh nganter ke Cikarang Barat. Tapi siapa yang nyuruh, dia enggak mau ngomong. Mungkin takut,” tambah Aminah.
Polisi Bergerak Cepat
Tak lama setelah kejadian, polisi dari Polsek Tambun Selatan tiba di lokasi untuk mengamankan pelaku dan barang bukti. Sepeda motor yang digunakan pelaku juga turut disita untuk kepentingan penyelidikan. Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan 25 lembar uang palsu dengan pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000.
Kapolsek Tambun Selatan, AKP Hendra Supriadi, menyatakan bahwa kasus ini akan menjadi pintu masuk untuk mengungkap jaringan peredaran uang palsu yang diduga telah beroperasi cukup lama di wilayah Bekasi dan sekitarnya.
“Kami masih mendalami keterangan dari pelaku. Dugaan sementara, pelaku hanyalah kurir yang dimanfaatkan oleh jaringan tertentu. Kami akan berusaha mengungkap siapa dalang di balik peredaran uang palsu ini,” ujar AKP Hendra.
Ancaman Besar Uang Palsu
Peredaran uang palsu menjadi masalah serius yang merugikan masyarakat dan mengancam stabilitas ekonomi. Modus yang digunakan jaringan kriminal ini semakin canggih, sehingga sulit dideteksi dengan kasat mata. Penemuan uang palsu di Bekasi ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada.
Sementara itu, pelaku yang masih berstatus remaja akan menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga berupaya menelusuri jejak komunikasi pelaku, termasuk mengecek ponselnya untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.
Warga Diminta Berperan Aktif
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan uang yang diduga palsu. Mereka juga meminta masyarakat lebih cermat dalam memeriksa uang yang diterima, terutama di transaksi tunai.
“Jika menemukan kejanggalan, segera laporkan ke kami. Uang palsu ini tidak hanya merugikan ekonomi, tapi juga bisa digunakan untuk mendanai kejahatan lain,” pungkas AKP Hendra.
Babak Baru Penyelidikan
Kasus ini menjadi langkah awal bagi aparat untuk membongkar jaringan besar di balik peredaran uang palsu di Bekasi. Dengan fokus pada keterangan pelaku, polisi berharap dapat menelusuri dan menangkap para pelaku utama yang selama ini bersembunyi di balik layar.
Bekasi yang selama ini dikenal sebagai kota penyangga Jakarta, kini harus menghadapi ancaman serius dari kriminalitas terorganisir. Kasus ini tidak hanya menjadi perhatian lokal, tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat tentang bahaya yang mengintai di sekitar mereka. Bagaimana kisah ini berlanjut? Semua bergantung pada kecepatan dan ketelitian pihak berwenang dalam mengungkap tabir gelap ini.
(Mond)
#UangPalsu