Tragedi Penembakan Bos Rental di Tangerang: Rekonstruksi Menyingkap Fakta Mengerikan
Tersangka penembakan bos rental mobil di Rest Area Tol Tangerang-Merak mengacungkan pistol, saat gelar rekonstruksi, pada Sabtu (11/1) dini hari
D'On, Tangerang – Sabtu (11/1) dini hari menjadi saksi sebuah tragedi kelam yang mengoyak ketenangan rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak. Insiden penembakan brutal terhadap IAR (48), seorang bos rental mobil, membawa publik pada rekonstruksi mengerikan yang digelar Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal). Rekonstruksi ini mengungkapkan detail mengejutkan tentang konflik yang berujung maut tersebut.
Dalam proses reka ulang yang sempat tertunda akibat hujan deras, para tersangka dihadirkan dengan mengenakan seragam tahanan oranye dan penutup kepala hitam. Rekonstruksi ini menyajikan adegan demi adegan yang merefleksikan eskalasi konflik hingga klimaks tragis di mana IAR ditembak dari jarak sangat dekat, hanya sekitar satu meter.
Awal Pertemuan yang Berujung Konflik
Segalanya bermula dari kedatangan IAR dan kelompoknya dari ARMI (Asosiasi Rental Mobil Indonesia) ke rest area tersebut. Mereka mencari Sertu AA, seorang anggota TNI AL yang sebelumnya diduga menodongkan senjata api di Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang. Kekhawatiran akan ancaman senjata membuat IAR dan rekannya mengambil langkah pencegahan.
Di samping minimarket rest area, mereka menemukan Sertu AA. Tanpa banyak basa-basi, IAR dan rekan-rekannya langsung merangkul dan memegangi lengan Sertu AA, mencoba memastikan senjata api yang diduga diselipkan di pinggangnya tidak dapat digunakan.
“Pak, ini yang pakai mobil Brio siapa?” tanya salah seorang rekan IAR dengan nada penuh kewaspadaan.
Namun, Sertu AA dengan tenang menjawab sambil memperkenalkan dirinya, “Saya, anggota TNI AL.”
Jawaban ini, alih-alih meredakan ketegangan, justru memicu konfrontasi yang semakin panas.
Detik-Detik Penembakan
Dalam reka adegan ke-17 hingga ke-26, situasi berubah menjadi mencekam. Sertu AA dikerumuni oleh korban dan kelompoknya. Melihat situasi itu, seorang tersangka lain yang diduga Sertu RH keluar dari mobil Daihatsu Sigra hitam yang terparkir di dekat lokasi kejadian. Dengan membawa senjata api, ia berjalan mendekati kerumunan.
“Lepasin teman saya, kalau nggak, saya tembak!” ancam Sertu RH dengan suara lantang, memperingatkan IAR dan rekannya yang terus memegangi Sertu AA.
Namun, peringatan tersebut diabaikan. Rasa kesal yang memuncak membuat Sertu RH bertindak nekat. Dari jarak sekitar satu setengah meter, ia menembakkan peluru ke arah IAR dan rekannya. Empat kali tembakan dilepaskan, mengenai lengan dan dada tengah IAR.
Korban pun tersungkur, sementara rekannya juga terkapar akibat luka tembak. Dalam kepanikan, IAR mencoba melarikan diri ke dalam minimarket terdekat. Namun, upayanya sia-sia. Meskipun segera dievakuasi oleh anaknya dan rekan-rekannya, nyawa IAR tak tertolong. Ia meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Pelarian Para Tersangka
Setelah aksi brutal itu, para tersangka melarikan diri menggunakan dua kendaraan: Honda Brio oranye milik korban dan Daihatsu Sigra hitam yang mereka gunakan sebelumnya. Mereka menuju arah Jakarta, meninggalkan jejak pertumpahan darah yang mengguncang publik.
Penyebab Konflik: Sebuah Pertanyaan Belum Terjawab
Rekonstruksi ini memberikan gambaran mendalam tentang kejadian tersebut, tetapi sejumlah pertanyaan masih menyisakan misteri. Apa sebenarnya pemicu utama konflik ini? Apakah ada motif lain di balik penggunaan senjata api oleh anggota TNI AL dalam insiden tersebut?
Kepolisian dan Puspomal terus mengusut kasus ini, mencari keadilan bagi keluarga korban. Tragedi ini menjadi pengingat pahit tentang bahaya eskalasi konflik kecil yang dapat berujung pada hilangnya nyawa.
Dalam setiap detail reka adegan, publik disuguhkan realitas keras tentang betapa rapuhnya kehidupan saat emosi dan kekerasan menguasai nalar. Kejadian ini menjadi peringatan penting bahwa setiap konflik, sekecil apa pun, harus diselesaikan dengan kepala dingin, bukan dengan senjata.
(Mond)
#Penembakan #Kriminal #TNIAL #BosRentalMobilDitembak