Uban: Cahaya di Hari Kiamat dan Peringatan Bagi Manusia
Ilustrasi Uban
Dirgantaraonline - Seiring bertambahnya usia, uban menjadi fenomena yang wajar terlihat pada kepala manusia. Namun, bagi sebagian orang, uban sering kali dianggap sebagai tanda penuaan yang tidak diinginkan. Tak jarang, mereka yang beruban merasa risih atau bahkan malu. Ironisnya, uban justru memiliki nilai yang jauh lebih dalam daripada sekadar perubahan fisik. Dalam pandangan Islam, uban bukanlah sekadar simbol usia, melainkan tanda kebesaran Allah yang kelak akan menjadi cahaya di hari kiamat.
Uban: Cahaya yang Bersinar di Akhirat
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam memberikan pandangan yang mendalam tentang uban. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Fudhalah bin Ubaid RA, Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang beruban rambutnya dalam Islam, niscaya uban itu akan menjadi cahayanya pada hari kiamat.” (HR. Al-Bazzar, Ath-Thabrani, dan dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib).
Hadis ini menunjukkan bahwa setiap helai uban yang tumbuh di kepala seorang Muslim bukanlah hal yang patut disesali. Sebaliknya, uban adalah anugerah dan tanda kemuliaan yang akan memberikan manfaat besar di akhirat kelak.
Namun, ada satu peringatan penting yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika seseorang bertanya kepada beliau tentang orang-orang yang mencabut uban, beliau menjawab:
"Barangsiapa yang ingin melakukannya berarti hendak mencabut cahayanya.”
Hadis ini mengingatkan umat Muslim untuk tidak mencabut uban, karena tindakan tersebut dapat menghilangkan pahala dan cahaya yang telah Allah persiapkan sebagai balasan di akhirat.
Empat Keutamaan Membiarkan Uban
Tidak sekadar menjadi cahaya di atas Shirat, membiarkan uban tumbuh memiliki empat keutamaan yang luar biasa:
- Cahaya di Hari Kiamat: Setiap helai uban akan menjadi cahaya yang menerangi jalan di atas Shirat, jembatan yang harus dilalui oleh manusia menuju surga.
- Kebaikan yang Dicatat: Setiap rambut uban yang tumbuh dicatat sebagai satu kebaikan oleh Allah.
- Penghapusan Dosa: Selain mendatangkan kebaikan, uban juga menjadi sebab dihapusnya satu kesalahan atau dosa.
- Peningkatan Derajat: Allah akan mengangkat derajat orang yang membiarkan ubannya tumbuh, memberikan kedudukan yang lebih mulia di sisi-Nya.
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Janganlah kalian mencabut uban. Sesungguhnya uban itu adalah cahaya pada hari kiamat. Barangsiapa yang tumbuh ubannya ketika Islam, niscaya dicatatkan untuknya satu kebaikan, dihapus satu kesalahan, dan ditinggikan satu derajat baginya."
(HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan dinilai hasan shahih oleh Al-Albani).
Uban: Peringatan Tentang Dekatnya Ajal
Lebih dari sekadar tanda penuaan, uban adalah pengingat yang halus namun kuat tentang dekatnya ajal. Rambut yang memutih mengingatkan manusia bahwa perjalanan hidup di dunia ini tidak abadi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan apakah tidak datang kepadamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.”
(QS. Fathir: 37).
Ayat ini menegaskan bahwa uban adalah salah satu bentuk peringatan dari Allah. Ia hadir untuk mengingatkan manusia agar memperbanyak amal salih, bertobat, dan mendekatkan diri kepada-Nya sebelum ajal tiba. Dalam pandangan ulama, uban adalah tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, mengingatkan mereka akan hakikat kehidupan yang fana.
Seorang ulama besar, Abdul Aziz bin Abu Rawwad, pernah berkata:
"Barangsiapa yang tidak bisa mengambil nasihat dari tiga hal, berarti dia tidak akan bisa diperingatkan dengan apapun, yaitu Islam, Al-Qur'an, dan uban.”
(Shifatush Shafwah oleh Ibnu Al-Jauzi).
Refleksi dan Hikmah
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa uban bukanlah sesuatu yang perlu dihilangkan atau disesali. Sebaliknya, uban adalah tanda kemuliaan yang sepatutnya diterima dengan rasa syukur. Islam mengajarkan umatnya untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang spiritual, bukan sekadar fisik. Uban, meski sederhana, mengandung hikmah yang dalam dan manfaat yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.
Sebagai umat Muslim, mari kita jadikan uban sebagai pengingat untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mempersiapkan bekal terbaik menuju kehidupan yang abadi. Uban adalah cahaya di dunia dan di akhirat, simbol peringatan, dan tanda kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.
(***)
#Uban #Islami #Religi