Breaking News

20 Tahun Pesantren Ramadan di Padang: Evaluasi, Tantangan, dan Harapan Masa Depan


D'On, 
Padang Bulan suci Ramadan sudah di depan mata, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, Kota Padang kembali menggelar Pesantren Ramadan, sebuah program pendidikan agama yang telah menjadi tradisi selama lebih dari dua dekade. Namun, setelah 20 tahun berjalan, muncul pertanyaan mendasar: sejauh mana efektivitas program ini dalam membentuk generasi muda yang berakhlak dan berlandaskan nilai-nilai Islam?

Pemerintah Kota Padang kini memandang momentum ini sebagai saat yang tepat untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan Pesantren Ramadan. Asisten I Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Padang, Edi Hasymi, mengibaratkan program ini seperti seorang anak yang telah tumbuh dewasa.

“Pesantren Ramadan ibarat seorang anak yang sudah matang dan memiliki dasar yang kuat. Namun, apakah perkembangannya sesuai harapan? Apakah generasi yang lahir dari program ini benar-benar memahami dan mengamalkan nilai-nilai agama?” ujar Edi Hasymi dalam bimbingan teknis bagi Master of Trainer (MoT) Pesantren Ramadan di Balaikota Padang, Senin (10/2/2024).

Evaluasi di Tengah Kenakalan Remaja yang Kian Mengkhawatirkan

Keinginan untuk mengevaluasi Pesantren Ramadan bukan tanpa alasan. Edi Hasymi mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi remaja saat ini, yang masih banyak terjerumus dalam tawuran, narkoba, dan berbagai bentuk kenakalan lainnya. Seharusnya, program yang sudah berjalan selama dua dekade ini dapat meminimalisir fenomena tersebut.

"Kita melihat bagaimana anak-anak sekarang lebih patuh kepada teman-temannya dibandingkan orang tua mereka. Jangan-jangan ini karena Pesantren Ramadan belum benar-benar berhasil membentuk karakter mereka,” ujarnya dengan nada prihatin.

Menurutnya, jika setelah 20 tahun program ini berjalan tetapi perilaku generasi muda tetap menunjukkan tren negatif, maka perlu dipertanyakan apakah metode pembelajaran, pendekatan, serta pelibatan guru dan orang tua sudah efektif.

Selain itu, ada faktor lain yang tak kalah penting: besarnya anggaran yang dialokasikan setiap tahun untuk program ini.

“Setiap tahunnya, Pesantren Ramadan menghabiskan anggaran yang cukup besar. Namun, apakah dana tersebut benar-benar menghasilkan dampak yang sesuai harapan? Jika hasilnya nihil, tentu anggaran ini menjadi sia-sia,” tegas Edi Hasymi.

Survei Orang Tua: Mengukur Keberhasilan Program

Untuk memastikan efektivitas Pesantren Ramadan, Edi Hasymi menekankan perlunya evaluasi berbasis data, salah satunya dengan melakukan survei terhadap para orang tua.

“Kita harus menanyakan kepada orang tua, apakah mereka melihat perubahan nyata pada anak-anak setelah mengikuti Pesantren Ramadan? Apakah nilai-nilai agama benar-benar tertanam dalam kehidupan sehari-hari mereka?” jelasnya.

Dengan pendekatan ini, diharapkan Pemko Padang dapat menemukan kelemahan dalam pelaksanaan program, lalu melakukan perbaikan yang lebih efektif ke depan.

Master of Trainer (MoT): Kunci Sukses Pesantren Ramadan

Sebagai upaya meningkatkan kualitas Pesantren Ramadan, Pemko Padang kini memperkuat peran Master of Trainer (MoT), yang akan bertugas sebagai panitia pelaksana di tiap masjid dan musala.

Sebanyak 80 orang mendapatkan bimbingan teknis selama sehari penuh oleh Bagian Kesra Setdako Padang. Mereka nantinya akan melatih total 1.145 orang MoT yang tersebar di seluruh tempat ibadah di Kota Padang.

"Harapan kami, dengan adanya pelatihan ini, para MoT dapat benar-benar memahami tugasnya, bukan sekadar mengawasi tetapi juga membimbing anak-anak dengan baik," ujar Kepala Bagian Kesra Setdako Padang, Jasman.

Jadwal dan Harapan Pesantren Ramadan 2025

Pesantren Ramadan tahun ini akan berlangsung mulai 5 hingga 25 Maret 2025, sementara acara launching resminya dijadwalkan pada 21 Februari 2025.

Jasman menegaskan bahwa salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan Pesantren Ramadan adalah komitmen para guru.

“Kami berharap para guru benar-benar hadir dan aktif membimbing para siswa di masjid dan musala. Jangan sampai ada guru yang bersikap pasif atau sekadar menggugurkan kewajiban,” tegasnya.

Dengan berbagai langkah evaluasi dan peningkatan kualitas pelaksanaan, diharapkan Pesantren Ramadan tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya dan benar-benar memberikan dampak positif bagi generasi muda di Kota Padang.

Mampukah Pesantren Ramadan menjawab tantangan zaman dan menjadi benteng moral bagi anak-anak muda? Evaluasi tahun ini akan menjadi kunci jawabannya.

(Mond)

#PesantrenRamadan #Padang